Pengacara Pelaku Teror Paris Upayakan Hindari Ekstradisi

19.10 / Diposting oleh nivra /

BRUSSELS – Pengacara dari tersangka pelaku serangan mematikan di Paris, Salah Abdeslam mengajukan tuntutan banding. Hal ini dilakukan agar kliennya tidak diekstradisi ke Perancis. Tuntutan diajukan setelah orang nomor satu paling dicari di Eropa ini, Abdeslam menghabiskan waktunya satu malam di penjara Belgia. Foto/AP/VOAIndonesia: Salah Abdeslam, tokoh kunci pelaku teror Paris ditangkap otoritas Belgia, Jum'at (18/3) ... Menteri Luar Negeri Belgia mengatakan bahwa Abdeslam juga berupaya melakukan aksi teror di Brussels, Belgia. Dia tertangkap pada Jum’at (18/3) setelah bersembunyi selama empat bulan dalam pelariannya. “Dia telah menyiapkan sesuatu di Brussels,” jelas Reynders. “Dan akan terwujud karena kami menemukan banyak senjata, senjata berat. Saat interogasi juga terkuak jaringan teror baru disekitarnya di Brussels,” tambah Reynders. Saat berbicara pada Brussels Forum, pertemuan tahunan antara Amerika Serikat dan Konferensi negara Transatlantik, Reynders mengatakan kepolisian masih terus melacak kemungkinan tersangka lainnya yang terlibat teror Paris. “Kami meyakini bahwa pada saat ini, kami telah berhasil menemukan keterlibatan dari 30 orang dalam serangan Paris, namun kami yakin masih ada lainnya lagi,” tambah Menlu Belgia dilansir AFP. Saat Abdeslam ditangkap oleh otoritas keamanan pada Jum’at lalu, Presiden Perancis Francois Hollande tengah berada di Brussels menghadiri pertemuan puncak Uni Eropa. Hollande mengatakan sesaat setelah penangkapan bahwa dia ingin melihat Abdeslam dipindahkan ke Paris secepat mungkin untuk menghadapi tuntutan hukum. Adeslam ditempatkan dalam penjara dengan keamanan maksimum atas tuduhan aksi terorisme. Dia dituduh berpartisipasi pada serangan brutal yang menewaskan 130 orang yang terjadi 13 November serta serangan bunuh diri di ibukota Perancis. Pemuda ini merupakan warga negara Perancis yang lahir di Belgia. Saat melakukan penangkapan Abdeslam polisi menembak kakinya serta dirinya tertangkap dalam keadaan tidak bersenjata. Saat proses interogasi, pelaku teror ini mengatakan bahwa dirinya berencana meledakkan bom bunuh diri di Stadion Stade de France, Paris, namun mengurungkan niatnya pada menit-menit terakhir. Sehari setelah penangkapannya, polisi menempatkan pemuda 26 tahun dalam penjara keamanan maksimum di wilayah barat laut kota Bruges. Sven Mary yang menjadi kuasa hukumnya mengatakan, kliennya akan mengajukan keberatan agar tidak diekstradisi ke Paris. Langkah ini diawali dengan tuntutan hukum yang diajukan terhadap seorang jaksa Perancis, yang membocorkan detil hasil interogasi kepada wartawan saat melakukan konferensi media pada Sabtu (19/3). “Saya tak memahami kenapa seorang jaksa di Paris pada tahap ini menceritakan proses investigasi yang berlangsung di Belgia,” ucap Mary pada harian Le Soir, seperti dikutip AFP. Mary menambahkan Abdeslam sangat berharga layaknya emas. “Dia telah bekerja sama, dia berkomunikasi, dia tidak menggunakan haknya untuk tidak memberikan informasi,” sambung Mary. Jaksa penuntut aksi Paris, Francois Molins pada Sabtu (19/3) kepada wartawan mengatakan bahwa Adeslam telah memainkan peran pentingnya sebagai tokoh kunci dalam merencanakan serangan teror November lalu. Aksi itu ditujukan ke tempat umum seperti bar, restoran dan gedung konser Bataclan. Kelompok radikal ISIS mengklaim tindakan brutal yang menewaskan 130 orang itu. Brahim salah satu pelaku teror November itu juga tewas, dia merupakan adik kandung Abdeslam yang meledakkan bom bunuh diri di wilayah timur Perancis. Beberapa hari setelah insiden peledakan itu, kepolisan Perancis menemukan rompi bom yang terlacak dari sinyal ponsel. Polisi menduga kuat bahwa Abdeslam sebelumnya berada di lokasi ini.

Label: , , , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar