Aksi Mogok Kru Lufthansa Sulitkan 430 Ribu Penumpang

18.36 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

BERLIN – Aksi para pekerja maskapai Lufthansa yang melakukan mogok kerja telah memasuki hari keenam. Kali ini serikat pekerja kru kabin pesawat belum diberikan solusi terkait dengan keluhan mereka. Ini merupakan aksi mogok terlama dalam sejarah penerbangan Jerman. ... Aksi yang dimulai pada Jum’at (6/11) di kantor pusat maskapai, menuntut pihak manajemen Lufthansa untuk melakukan revisi terhadap kebijakan penawaran pensiun bagi karyawan. Manajemen maskapai mengatakan perlu adanya pemotongan anggaran agar dapat bersaing dengan maskapai Eropa lainnya dan juga maskapai asal Timur Tengah. Manajemen juga bersedia untuk melakukan mediasi serta menghimbau serikat pekerja untuk menghentikan aksinya. Nicoley Baublies, Kepala Serikat Pekerja Lufthansa kepada Reuters mengatakan bahwa serikat pekerja akan segera mengakhiri aksi protes mereka. Seluruh karyawan Lufthansa Group diminta untuk bergabung dalam demonstrasi di bandara Frankfurt pada siang hari ini. “Jika tak ada perubahan dari manajemen, maka kami mengatakan akan diadakan kembali aksi protes ,” ucap Baublies dilansir Reuters. Efek berantai dari aksi ini membuat 933 jalur penerbangan pada Kamis (12/11) harus dibatalkan dengan jumlah 107.000 penumpang. Angka ini setara dengan sepertiga jumlah penumpang per harinya yang biasa diangkut Lufthansa. Kerugian yang dialami maskapai mencapai 10 juta euro (Rp 146 miliar) per harinya. Mogoknya para kru Lufthansa membuat Carsten Spohr, CEO Lufthansa harus melakukan perjalanan bisnis dari Berlin ke Munich dengan menggunakan maskapai pesaing Air Berlin. Jika Lufthansa kalah dalam pengajuan banding di pengadilan yang memaksa seluruh karyawannya di Dusseldorf harus kembali bekerja. Kemungkinan jumlah pembatalan jalur penerbangan akan kembali terjadi pada hari ini. Pengadilan telah menolak tawaran yang diajukan Lufthansa pada Rabu (11/11). Hasil pengajuan banding diumumkan pada Kamis (12/11) pukul 14:30. Dilansir AFP, Carsten Spohr juga mengatakan bahwa dia tak akan menyerah terhadap tuntutan dari serikat. Dia juga menegaskan perselisihan akan tetap berlangsung selama diperlukan. Dia menyadari bahwa setiap hari aksi mogok akan menjadi bertambah banyak. Manajemen maskapai mengecam aksi mogok kerja ini sebagai aktifitas yang kontra produktif. “Dengan melakukan aksi ini, mereka hanya akan membuat semuanya menjadi rumit bagi seluruh orang,” jelas Bettina Volkens, kepala personalia. “Satu-satunya pihak yang senang dengan situasi ini adalah maskapai pesaing kami,” lanjut Volkens. Secara keseluruhan sejak aksi yang telah berlangsung hampir satu minggu ini sebanyak hampir 4.000 jalur penerbangan dibatalkan. Jumlah penumpang yang dirugikan mencapai 430.000 orang. Pada Mei silam, 750 jalur penerbangan Lufthansa terpaksa harus dibatalkan, menyusul adanya mogok kerja. Pembatalan ini meliputi jarak penerbangan dekat dan menengah. Aksi kali ini merupakan yang kedua dalam 2015 dan merupakan aksi ke-12 dalam dua tahun terakhir.

Read More.. Label: , , , , , ,

Tembok Permen Karet Seattle Tinggal Kenangan

18.36 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

SEATTLE – Semburan uap air panas, tepatnya 126 derajat Celsius pada Selasa 10/11) pagi waktu setempat segera menghapus kenangan. Bagian kecil sejarah dari kota Seattle, Amerika Serikat (AS) akan segera dibersihkan. Kota ini memiliki ‘Tembok Permen Karet’ dan akan segera diperbarui oleh pengelola setempat. ... Jutaan permen karet bersamaan dengan kuma-kuman berasal dari jutaan mulut akan segera hilang. Beberapa orang pembuang permen karet mungkin lebih sehat dari yang lainnya. Tembok besar ini terlihat sangat cerah dipenuhi beraneka warna permen karet. Hampir setiap orang baru yang melewati tembok ini mengabadikannya dengan membuat foto. Banyak orang telah memanfaatkan tembok ini untuk melakukan selfie, bahkan beberapa diantaranya melakukan foto pernikahan. Tak hanya itu pasangan yang baru memiliki anak juga membuat pengumunan baru memiliki anak berlatar tembok ini. Tembok Permen Karet Seattle ini mulai dibersihkan pada Selasa (10/11) dengan merontokkan jutaan permen bersamaan dengan kenangannya. Emily Crawford juru bicara Pike Place Market mengatakan setelah musim panas yang sangat ramai berakhir, pengelola pasar memutuskan sekarang adalah waktu yang tepat untuk membersihkan tembok permen ini. Kendati demikian mereka juga berharap, setelah tembok ini bersih orang akan menempelkan permen karet kembali. “Ini sudah menjadi ikon Seattle, ini sebuah sejarah,” ucap Zoe Freeman seorang penonton yang bekerja dekat Pike Place dilansir NBCNews. “Pasar ini terkenal karena adanya tembok permen karet. Namun ini juga menarik perhatian tikus,” lanjut Freeman. Pengelola Pasar Pike Place menyewa jasa kontraktor Cascadian Building Maintenance (CBM) untuk membersihkan tembok. Dengan mengenakan seragam khusus yang tertutup, mereka menggunakan uap air panas bertekanan tinggi untuk merontokkan jutaaan permen dari tembok. Crawford menambahkan pekerja kontraktor akan mengumpulkan permen ini dan menimbang beratnya. Diperkirakan pekerja butuh waktu tiga hari untuk menjadikan tembok terlihat seperti baru. Namun Crawford memperkirakan kotoran permen tembok ini akan seberat 2.200 pound ( 998 kg). “Kita akan segera mencari tahu pada akhir pekan nanti seberapa akurat tebakan saya ini, “jelas Crawford. Para pekerja menyemprot bagian sejarah yang tercipta sejak 20 tahun lalu, dimana para turis dan warga lokal menempelkan permen bekas kunyahannya. Permen karet menghiasi dinding ini dengan penuh warna, beberapa permen tertempel membentuk sebuah pesan, ada yang berbentuk lambang cinta serta bentuk lainnya. Mereka juga menjadikan permen ini untuk menempelkan gambar, kartu nama, koin dan lainnya. “Saya berharap para warga tidak membenciku karena membersihkan tembok ini,” ucap Kelly Foster, pekerja kontraktor CBM. Awal mulanya orang mulai menempelkan permen ditembok ketika mereka menunggu dimulainya pertunjukkan yang diadakan di dekat pasar. Namun lama kelamaan setelah tembok penuh, tempelan permen menyebar ke tembok lainnya yang berada di gang, pipa-pipa bahkan juga tertempel di jendela bioskop. Seminggu sebelum pembersihan dimulai para warga bernostalgia di tembok ini. Kymberly Dempsey warga dekat Washington menngajak keempat orang anaknya sepulang sekolah pada Jum’at agar mereka dapat menyaksikan saat terakhir keberadaan tembok sejarah ini. Nenek dari Dempsey adalah pemilik toko roti di pasar Pike Place jauh sebelum tembok permen ada, bahkan sebelum pabrik permen karet merubahnya dari permen chicle. “Jika kamu ketinggalan, kamu tak akan pernah melihatnya lagi,” ucap Dempsey dilansir Sydney Morning Herald. “Itu kotor, tapi itu sangat berwarna dan memiliki keindahan tersendiri,” sambung Dempsey.

Read More.. Label: , , , , , ,

Pemuda Mali Hijrah Ke Eropa Tinggalkan Keluarga

19.41 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

MALI - Kodjan mulai terlihat berubah menjadi abu-abu. Sedikit demi sedikit terjadi perubahan demografi dimana para pemuda Mali mengikuti gelombang eksodus bersama migran negara Afrika lainnya. Mereka menuju benua biru Eropa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. ... “Ketiga cucu saya pergi berpetualang dalam mencari kehidupan lebih baik di Spanyol, karena tak ada apapun disini,” ucap seorang nenek 72 tahun, seperti dikutip AFP. “Jika mereka tidak pergi, kami akan mati kelaparan,” lanjut nenek. Hal ini berlaku sama bagi sekitar 2.000 pemuda yang tinggal di 60 kilometer arah barat ibukota Bamako. Organisasi Internasional untuk Migran (IOM) mengatakan hampir sebanyak 140.000 migran asal Afrika tiba di Italia pada 2015, mereka menempuh perjalanan laut. Sebagian besar dari mereka berasal dari Eritrea, namun juga ada yang berasal dari negara-negara Afrika Barat. Para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa dan lebih dari 30 negara Afrika termasuk Mali mengadakan pertemuan di Valletta, Malta. Pada hari ini, mereka akan melakukan pembahasan mengenai krisis migran di Eropa. Pemimpin negara-negara Afrika akan diminta untuk mengesahkan rencana aksi yang bertujuan mencari akar penyebab terjadinya gelombang migrasi masal. Eksodus yang dilakukan para pemuda Kodjan lebih didasarkan kepada uang, dikarenakan pergerakan ekonomi negara ini hampir seluruhnya bergantung pada sektor pertanian. Lain halnya dengan para migran asal Eritrea yang bermigrasi karena gaya kepemimpinan diktator yang menindas dan berdarah. “Saat musim dingin berakhir, tak ada lagi hal yang dapat dilakukan dan para pemuda lebih baik pergi daripada berdiam diri sekarat dihantui rasa malu,” ucap Ousmane Diarra seorang petani. Dia juga mengatakan bahwa dalam setiap keluarga sedikitnya tiga anak laki-laki mereka berpetualang keluar negeri, mencari uang untuk kelurga mereka. Wakil kepala desa Moussa Diarra, 77, sambil duduk di kursi kayu dibawah pohon di taman ditemani ayam-ayam yang mematuk gandum. Dia mencoba menjelaskan situasi ini kepada Dewan Kota Kodjan. “Para penduduk desa bersama-sama mengumpulkan uang yang diperlukan para pemuda sebagai modal transportasi,” jelas Moussa. “Misalnya seperti bulan lalu, kami menjual seekor sapi untuk menggalang dana untuk dana bagi tiga pemuda,” lanjut Moussa. Pejabat setempat mengatakan, para pemuda melakukan perjalanan ke kota besar Mali untuk mencari pekerjaan. Saat mereka memiliki cukup tabungan, perjalanan pun dilanjutkan ke Libia atau Maroko kemudian akan ditutup dengan perjalanan menantang maut menyeberangi Laut Mediterania untuk masuk ke Eropa. “Ketika para pemuda tiba di Eropa, kami merasa bahagia disini. Ini akan menjadi solusi bagi masalah kami,” ucap Oumar Diarra seorang penduduk desa. Warga lainnya Sika Diarra dengan bangga menunjukkan antena parabola diatap rumahnya. “Anak lelaki saya kerja di Spanyol. Dia mengirimi kami uang dan kami berterima kasih kepadanya sehingga kami dapat memiliki antena parabola,” jelas Sika. “Kami berdoa pada Tuhan semoga adik lelakinya bisa segera menyusul ke Eropa. Hanya itu yang dapat menyelamatkan kami, tak ada yang lain,” sambung istri Sika. Warga Kodjan lainnya, seorang wanita 15 tahun dengan bayinya mengalami hal yang tidak menyenangkan. Dengan rasa cemas menjelaskan sudah sejak dua tahun lalu suaminya pergi ke Spanyol, sejak itu pula tak terdengar kabar lagi darinya. Wanita lainnya di desa juga mengalami hal yang sama, sudah lima tahun dia juga tak mendapat kabar dari suaminya. “Saya tahu ini bukanlah hal mudah, namun ini sebuah pilihan yang harus diambil,” jelas Maimouna Diarra. Pola yang sama juga terjadi didesa lainnya, seorang anak perempuan usia tujuh tahun hampir tidak tahu siapa ayahnya. Diketahui sudah selama enam tahun, sang ayah tinggal di Perancis secaa ilegal. Mamadou Keita dari Asosiasi Deportasi Mali mengatakan itulah yang terjadi, para pria rela meninggalkan istri dan anaknya. Asosiasi pimpinan Keita bertugas membantu warga Mali yang dideportasi dari luar negeri untuk kembali beradaptasi. Diarra Djenaba Konare seoran gpenyiar radio telah berkampanye agar para pemuda tetap tinggal di kampung halaman, namun hal ini tidak didengar oleh mereka. Para pemuda menganggap mati berjuang di lautan lebih mulia dibanding berdiam diri dirumah tak berbuat apapun. Sejauh ini mayoritas hanya para pria yang berpetualang, namun juga banyak wanita yang ingin pergi ke Eropa. “Kami harus menjelaskan kepada para pemimpin Eropa solusinya bukan dengan menutup perbatasan,” ucap Konare. “Mereka dapat menutup perbatasan, namun para pemuda tetap terus berdatangan. Solusinya adalah duduk bersama dengan semua pihak dan berbicara,” tambah Konare.

Read More.. Label: , , ,

Partai Suu Kyii Pimpin Mayoritas Suara Parlemen

19.26 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

YANGON – Partai oposisi pemerintahan Myanmar pengusung Aung San Suu Kyi telah berhasil memperoleh lebih dari 70% kursi dalam pemilu bersejarah Myanmar. Raihan angka ini merupakan senjata untuk menyapu bersih pemerintahan yang mayoritas dijabat oleh militer. ... Pemerintahan junta militer Myanmar telah berlangsung selama beberapa dekade. Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) berharap sebuah lonjakan penentu kemenangan setelah hasil penghitungan awal mengindikasikan raihan suara cukup besar. Ini merupakan hasil menggembirakan dalam hasil pemilu yang telah diikuti partai NLD selama 25 tahun. Pemungutan suara yang berakhir pada Minggu (8/11) ditutup pada pukul 16:00 waktu setempat. Para pendukung Aung San Suu Kyii merayakan kemenangan awal ini di luar kantor pusat NLD. Hasil penghitungan suara resmi Komisi Pemilihan Umum (UEC) Myanmar belum diputuskan, tapi para pendukung tokoh oposisi pemerintahan militer Myanmar tak dapat menahan kegembiraan mereka. “Ini bukan saat yang tepat untuk memberi selamat kepada para kandidat yang kami pikir telah menang pemilu,” ucap Suu Kyi dilansir AFP. “Tapi masyarakat mempunyai ide akan hasil pemilu ini meski saya tak mengatakan apapun,”lanjut Suu Kyi. Pemerintahan militer yang berkuasa juga mendapat dukungan dari Partai Serikat Solidaritas dan Pembangunan (USDP) mengatakan telah bersiap untuk menyambut kemenangan di Ibukota Yangon. Ketua umum USDP yang telah kehilangan kursi juga bersiap bersama dengan beberapa pejabat tinggi lainnya. Win Htein, juru bicara partai NLD mengatakan hasil tak resmi ini menunjukkan bahwa partai oposisi telah menjalankan rencananya untuk memenangi lebih dari 70% kursi untuk menjadi mayoritas. Dia tidak menjelaskan bagaimana perhitungan ini dilakukan dan jika mengira hasil ini merupakan refleksi untuk menduduki kekuasaan pemerintahan Myanmar. Htay Oo, Ketua umum USDP mengatakan dia akan menerima hasil pemilihan umum secara langsung yang baru pertama kali diadakan sejak 25 tahun terakhir ini. Dia juga mengaku kalah kepada pemimpin oposisi Aung San Suu Kyii. Meski penghitungan suara masih berjalan dengan hanya tinggal menunggu waktu pengumuman resminya, namun laporan penghitungan awal menunjukkan adanya perbedaan perolehan suara yang mencolok untuk kemenangan Suu Kyii pemimpin NLD. Penghitungan suara masih tersisa untuk lima negara bagian lagi, sementara daerah pusat terdiri dari tujuh wilayah adaministratif. Dengan diberlakukannya sistem first past the post (FPTP) untuk memenagkan konstituen, memimpin pemerintahan dengan suara terbanyak membuat NLD mempunyai kesempatan besar untuk memenangkan dua pertiga kursi parlemen untuk membentuk pemerintahan Myanmar. “Kami kalah,” seru Htay Oo dilansir Reuters. Namun dia juga belum melaporkan secara langsung hasil pemilu sementara ini kepada Presiden Thein Sein. Dia merupakan sekutu terdekat bagi Presiden Sein dan merupakan salah satu politisi terkuat USDP yang berhasil dikalahkan, setelah para pemilih melecehkan dirinya. Shwe Mann ketua Parlemen dari USDP mengakui kekalahan partainya. Hal ini diungkapkan Mann dalam akun Facebooknya. Dia dianggap sebagai orang ketiga terkuat dari pemerintahan junta yang dipimpin oleh mantan orang terkuat Than Shwe. “Kami harus melakuakan evaluasi atas kekalahan ini,” tambah Htay Oo. “Bagaimanapun juga kami tetap menerima hasil ini, walaupun kami belum tahu hasil akhirnya akan seperti apa,” lanjut Htay Oo. Dia juga mengatakan kekalahannya ini atas NLD kepada para konstituennya di wilayah basis pemilih USDP. “Saya tak berharap akan hal ini karena kami dapat memberikan yang terbaik bagi warga di wilayah ini. Namun ini adalah hasil keputusan rakyat,” jelas Htay Oo

Read More.. Label: , , , , , ,