Imigrasi Filipina Tahan 177 Calhaj Indonesia Karena Pasport Palsu

21.19 / Diposting oleh nivra / komentar (1)

Pihak Imigrasi Filipina pada Jum’at (19/8) menahan sebanyak 177 orang Indonesia. Mereka ditangkap karena berusaha ke luar negeri dengan menggunakan pasport Filipina milik orang lain. Antonette Mangrobang, Juru bicara Imigrasi Filipina mengatakan bahwa seluruh orang Indonesia ini dijadwalkan untuk terbang dengan maskapai Filipina menuju Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji. ...Ed Monreal General Manager di Bandara Internasional Ninoy Aquino saat wawancara dengan stasiun televisi mengatakan bahwa kecurigaan timbul setelah didapati bahwa mereka tidak dapat berbicara dan mengerti bahasa Filipina. Jaime Morente Komisioner Imigrasi Filipina dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa tiap orang Indonesia ini dikenai biaya sebesar USD 6,000 (Rp. 79 juta) hingga USD 10,000 (Rp. 131,8 juta) untuk perjalanan haji ini. Para WNI mengaku masuk negara Filipina beberapa minggu lalu dengan menggunakan visa turis. Kantor Imigrasi Filipina dalam pernyataannya juga menerangkan bahwa para WNI ini mencaoba berangkat dengan pasport Filipina lantaran terkait sistem kuota yang diberlakukan bagi jamaah haji asing. Pemerintah Arab Saudi membatasi jamaah asing, sementara kuota jamaah haji asal Indonesia telah penuh. “Lima warga Filipina yang seharusnya mengawal perjalanan 177 WNI ini juga ditangkap untuk dimintai keterangan,” terang Morente dilansir SCMP. Imigrasi Filipina juga berkordinasi dengan KBRI di Manila untuk memastikan seluruh identitas dari para WNI. Sementara 177 orang tetap berada dalam penahanan otoritas Filipina untuk kepentingan penyelidikan karena dugaan penggunaan paspor palsu. Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu membenarkan adanya kejadian penahanan 177 WNI ini. Awalnya Iqbal mengatakan KBRI Manila mendapat informasi pada Jum’at (19/8) sekitar pukul 09.00 dari imigrasi bandara internasional Ninoy Aquino. Mereka membritahu bahwa ada sejumlah penumpang dari Phillipine Airlines tujuan Arab Saudi dengan paspor yang mencurigakan. “Kuat dugaan keberangkatan mereka menggunakan dokumen perjalanan palsu yang dilakukan oleh sindikat Filipina,” jelas Iqbal. Pihak KBRI juga telah mengirimkan bantuan logistik bagi 177 WNI. Selain itu tim KBRI bersama staf dari Kementrian Luar Negeri Indonesia bekerjasama dengan Imigrasi Filipina sedang mendalami kasus ini. Filipina mendapat kuota haji dari Pemerintah Arab Saudi sebanyak 8.000 orang untuk tahun 2016. Dari jumlah itu baru terisi sebanyak 6.841 orang. Seperti dilansir ArabNews Imelda Panolong, Konsulat Jenderal Filipina di Arab Saudi menyatakan kuota jamaah haji Filipina masih tersisa lebih dari 1.000 orang. Hingga kini jamaah asal Filipina yang telah tiba di Arab Saudi baru mencapai 749 orang.

Read More.. Label: , , , , , ,