Obama Tunda Kepulangan 9.800 Pasukan AS dari Afghanistan

19.38 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

KABUL – Pemerintah Afghanistan menyambut baik diundurnya penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari negaranya sampai 2016. Hal ini dirasa perlu untuk membantu Afghanistan menanggapi perlawanan pemberontak Taliban dengan kekuatan penuh. ... Taliban juga berjanji akan terus melakukan aksi jihadnya sampai pasukan terakhir AS angkat kaki dari Afghanistan. Keputusan ini diumumkan Presiden AS Barack Obama pada Kamis (15/10) untuk mempertahankan sebanyak 9.800 tentara AS untuk membantu pasukan Afghanistan. Obama juga menyatakan bahwa pasukan Afghanistan belum siap untuk bertempur sendiri dan menganggap bahwa ini adalah langkah yang tepat. Pasukan Afghan juga belum sekuat seperti yang diperlukan negaranya. “Sebagai panglima tertinggi, saya tidak mengijinkan Afghanistan dijadikan surga bagi para kelompok teroris untuk menyerang AS lagi,” ucap Obama dilansir AFP. Obama menambahkan, belum kuatnya militer Afghanistan dan adanya kemajuan signifikan yang diperlihatkan kelompok Taliban menjadi alasan penundaan penarikan mundur pasukan. Saat ini kekuatan Taliban diyakini mampu melancarkan serangan maut ke kota – kota. Dua hal yang menjadi perhatian penting bagi pasukan AS selama menetap disini, pertama meningkatkan kemampuan militer Afghanistan, kedua melakukan operasi kontra terorisme. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dalam pernyataannya mengatakan dia menyambut baik keputusan ini. Pemerintahan Afghan akan melawan ketakutan dan aksi teror dengan kekuatan penuh. Kemarin Ghani juga mengunjungi pasukan AS yang berada di wilayah utara kota Kunduz. “Saya bangga kepada Anda semua. Terima kasih atas pengorbanan dan patriotisme kalian,” ucap Ghani dilansir AFP. Dalam kunjungannya itu, Ghnai juga memberikan medali keberanian bagi para tentara yang telah berhasil merebut kembali kota Kunduz dari tangan Taliban. Keberhasilan pasukan AS ini dianggap sebagai kemenangan besar sejak 2001 dan menjadi kejutan bagi seluruh warga Afghanistan. Keputusan Obama ini mendapat dukungan dari Kanselir Jerman Angela Merkel. Jurubicara Merkel mengatakan bahwa Kanselir setuju dengan rencana Obama mempertahankan keberadaan pasukan AS di Afghanistan. “Dia sangat mendukung pengumunan yang dilakukan Obama pada Kamis (15/10) menunda penarikan mundur pasukan AS,” jelas Steffen Seibert juru bicara Kanselir Jerman dilansir Reuters. “Pengumunan ini merupakan sebuah petanda yang sangat penting bagi komunitas internasional, bagi negara – negara sekutu AS, namun diatas itu semua merupakan petanda penting bagi rakyat Afghanistan,” sambung Seibert. Sementara kelompok Taliban menentang keras keputusan Obama. Mereka menilai bahwa pemerintahan Islam harus segera diterapkan di Afghanistan, serta tidak boleh ada intervensi dari pihak asing dalam urusan dalam negeri Afghanistan. Taliban menekankan bahwa adanya kehadiran pihak asing di Afghanistan yang dipimpin AS harus segera diakhiri dalam bentuk apapun.

Read More.. Label: , , , ,

Ilmuwan AS Gunakan Twitter Untuk Lacak Gempa Bumi

18.56 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

Para ahli seismologi dari Badan Survei Geologi AS sejak 2009 telah bekerja sama dengan sosial media. Ini terbukti dapat meningkatkan ketepatan situasi darurat. Semua tergantung kepada masyarakat, jika mentweet ‘earthquake’ (gempa bumi) anda telah sangat membantu para ilmuwan untuk melacak pusat gempa bumi. Diberi nama Tweet Emergency Dispatch (Pengiriman Kicauan Darurat). ... Cara kerjanya adalah sebagai berikut pihak Badan Survei Geologi AS menyewa Twitter agar dapat mengakses data para pengguna twitter. Kemudian program khusus akan menyaring seluruh kicauan yang masuk dari 316 juta akun. Kemudian secara tiba – tiba sekelompok orang pada suatu daerah mulai mengirimkan pesan tentang gempa bumi yang mana akan memberikan sinyal kepada para ilmuwan. “Ini bukanlah sebuah perubahan revolusioner dengan apa yang kami lakukan, tapi memberi kami waktu beberapa menit untuk melakukan respon,” ucap Paul Earle seorang seismologis dari FEMA (Lembaga Manajemen Darurat Federal) dilansir CNN. Data – data dari twitter melakukan beberapa hal berbeda. Terkadang dapat memberi sinyal kepada ilmuwan yang tak tertangkap oleh sensor getaran. Juga dapat memberi pesan dari suatu daerah yang tidak dilengkapi dengan sensor gempa. “Pusat Pemantauan Informasi Gempa milik Badan Survei Geologi di Golden, Colorado memiliki 2.000 alat monitor yang dapat menangkap suara,” ucap perusahaan Twitter dilansir Telegraph. “Pergerakan kecil dari kerak bumi dapat ditangkapp oleh alat ini. Tapi hanya sekitar setengahnya saja yang tersebar di luar AS,” sambung Twitter. Dilansir TechTimes, pada tahun lalu sensor seismik di California menangkap gempa bumi berkekuatan 5 skala ritcher. Badan Survei Geologi segera mengumumkan situasi ini dalam situsnya. Namun ketika Earle mengonfirmasi situasi ini dengan twitter, dia tidak menemukan adanya kicauan dari orang – orang tentang gempa. Dia sadar telah terjadi sesuatu kesalahan dan ternyata memang tidak terjadi gempa bumi. “Itulah kuncinya,” jelas Earle. “Jalur data yang berasal dari twitter merupakan independen. Ini merupakan konfirmasi tahap kedua,” sambung Earle. Banyak dari kejadian gempa bumi dalam beberapa tahun terakhir yang menjadi referensi bagi para peneliti untuk menciptakan sistim yang tepat. Mereka menjadi lebih baik dalam merespon kicauan – kicauan yang tidak relevan. Seperti halnya pemberitaan dan percakapan terkait gempa bumi. Seperti yang diharapkan, kicauan yang relevan adalah singkat dan jelas. Saat terjadi bencana, orang tak ada waktu untuk menuliskan kicauan yang panjang lebar. Badan Survei Geologi juga memilih beberapa kata dari beberapa bahasa berbeda. Terdapat 7 bahasa berbeda dalam program gempa di twitter, ditambah dengan bahasa Inggris. Dalam bahasa Spanyol gempa bumi besar disebut terremoto, sementara untuk gempa skala kecil disebut temblor. Elaine Ellis seorang karyawan Twitter menceritakan saat berkunjung ke Badan Survei Geologi di Colorado. Saat terjadi gempa bumi di Chile, hanya dalam waktu satu menit, sudah ada 14 orang yang berkicau di akun twitternya tentang gempa itu. Kicauan mereka terpantau oleh para seismolog. Para seismologis yang bekerja di pemerintah AS kedepannya akan membuat tanda peringatan gempa berbasis twitter ini agar langsung terkirim ke perangkat sensor gempa. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat sensitivitas sensor, sesaat setelah orang – orang merasakan adanya getaran gempa. Para seismolog yakin hal ini dapat meningkatkan akurasi dibanding sebelumnya.

Read More.. Label: , , , , ,

Perusahaan China Sisihkan Gaji Bagi Orangtua Karyawannya

19.14 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

Sebuah perusahaan di China mengeluarkan kebijakan unik. Para karyawannya diharuskan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk orang tua mereka. Perusahaan yang bergerak di bidang jaringan salon kecantikan ingin menanamkan nilai – nilai moral yang baik bagi seluruh karyawannya. ... Menghormati orang tua masih merupakan hal yang sangat penting bagi kebudayaan dan komunitas di China. Perusahaan menerapkan kebijakan ini sesuai ajaran dari Confucius seorang filsuf sosial terkenal asal China. Kebanyakan dari para orang tua di China masih menaruh harapan besar pada anak mereka. Harapan terbesarnya adalah ketika anak mereka sudah mendapat pekerjaan dapat memberikan bantuan keuangan pada orang tua mereka. Lu Meiye, jurubicara perusahaan salon kecantikan ini mengatakan sebagian besar karyawan perusahaan berasal dari pedesaan, latar belakang pendidikan yang minim serta berusia muda. Sikap berbakti kepada orang tua merupakan nilai moral penting bagi masyarakat dan kebudayaan China. “Perusahaan ingin menanamkan rasa hormat kepada orang tua diantara para karyawannya dan juga membantu perusahaan mempertahankan rasa belas kasihan,” ucap Meiye dilansir BBC. “Kebijakan ini telah dijalankan selama tiga tahun terakhir, diterapkan bagi seluruh karyawan. Mereka yang tidak setuju dengan hal ini tidak akan dipekerjakan,” sambung Meiye. Gaji pokok di perusahaan salon kecantikan ini sebesar 3.000 yuan atau USD 472 (Rp 6,4 juta ). Bagi karyawan yang belum memiliki suami/istri akan dikenai potongan 10% dan bagi yang sudah berkeluarga gaji mereka dipotong 5%. Perusahaan akan langsung mengirimkan uang ini kepada orang tua mereka. Seluruh karyawan juga mendapat uang kompensasi yang dihitung berdasarkan masa kerja. Mereka yang baru satu tahun bekerja mendapat uang kompensasi sebesar 100 yuan (Rp 214.000) dan karyawan yang sudah bergabung selama tiga tahun atau lebih akan menerima 300 yuan (Rp 644.000). Karyawan juga diharuskan untuk ikut kelas reguler yang diadakan perusahaan. Materi pengembangan yang diberikan antara lain tentang sikap berbakti terhadap orang tua. Kebijakan baru dari perusahaan salon di Guangzhou, China ini menyebar secara viral di sosial media, serta menimbulkan banyak pertanyaan apakah perusahaan bertindak terlalu jauh akan hal ini. Pada 2013 China mensahkan undang – undang yang bertujuan mendorong rasa bakti terhadap orang tua mereka. Hal ini diwajibkan bagi mereka yang tidak tinggal bersama orang tua harus sering mengunjungi mereka. Kebijakan baru tentang sikap berbakti terhadap orang tua ini menimbulkan banyak reaksi di sosial media. Banyak yang mengatakan bahwa perusahaan terlalu berlebihan dan mencampuri urusan pribadi. “Berbakti adalah berbakti dan penghasilan adalah penghasilan. Gaji diperuntukkan bagi karyawan perusahaan bukan orang tuanya. Perusahaan seharusnya memikirkan bisnis mereka saja,” tulis Wangchuanheshangdeyufu melalui akun Weibo. Sementara komentar lainnya mengatakan, “Niat perusahaan sangat baik, tapi pelaksanaannya terlalu berat. Berbakti seharusnya berasal dari hati yang tulus. Ini tidak benar,” tulis JiajiaPC. JibekeshiHMJ berpendapat bahwa perusahaan melanggar hak karyawan. “Ini memutarbalikkan makna kewajiban warga negara. Ini juga terlalu mencampuri masalah pribadi antara karyawan dan orang tua mereka,” tulis JibekeshiHMJ. Tak hanya komentar bernada tak setuju, mereka yang mendukung kebijakan ini juga ada. “Saya mendukung ini! Jaman sekarang banyak kaum muda yang mencari uang dan menggunakanya hanya untuk diri sendiri. Sedikit saja yang peduli terhadap keluarga mereka,” ucap Aileenxiaodi.

Read More.. Label: , , , ,

Dua Roket Hantam Kedubes Rusia, AS Terjunkan 50 Ton Amunisi

19.54 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

MOSKOW – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pemerintah Moskow menganggap penembakan terhadap kantor kedubes Rusia di Damaskus merupakan aksi terorisme. ... “Ini jelas merupakan sebuah aksi terorisme, kemungkinan bertujuan untuk melakukan intimidasi atas dukungan Rusia melawan terorisme,” ucap Lavrov dilansir Reuters. Pada Selasa (13/10) terjadi dua kali penembakan terhadap kantor kedubes Rusia di Damaskus, saat itu sedang berlangsung aksi demonstrasi yang menyatakan dukungan mereka terhadap serangan udara Moskow yang membantu pemerintahan Suriah. Sekitar 300 orang berkumpul saat aksi demo itu. Para demonstran mengibarkan bendera Rusia dan beberapa dari mereka membawa poster besar dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Terjadi kepanikan saat terjadi ledakan dari hantaman dua roket itu. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban atau kerusakan terhadap gedung kedubes. “Dua roket menghantam wilayah teritori kedubes Rusia pada pukul 10:15 waktu setempat. Tidak ada korban tewas maupun luka,” ucap pejabat senior kedubes Rusia Eldar Kurbanov dilansir AFP. Lavrov juga mengatakan Rusia juga mendukung upaya De Mistura untuk memastikan terjadinya penyelesaian politik untuk krisis Suriah. Pemerintah Rusia juga menyatakan kekecewaannya terhadap Amerika Serikat (AS) karena enggan untuk melakukan kordinasi dari segala arah untuk memberantas terorisme di Suriah. Kelompok pemantau hak asasi manusia Suriah mengatakan, asal dua roket itu dari daerah timur kota Damaskus, yang menjadi tempat bermukim kelompok pemberontak. Dilansir Al-Arabiya, tak hanya ini saja kedubes Rusia di Damaskus telah beberpa kali menjadi target teror. Sembilan hari sebelum Rusia mulai melakukan serangan udara di Suriah tepatnya pada 21 September lalu, sebuah granat tangan mendarat di wilayah kedubes Damaskus. Sementara pada Senin (12/10) pasukan koalisi pimpinan AS menerjunkan bantuan amunisi kepada pasukan pemeberontak Suriah. Hal ini untuk meningkatkan bentuk dukungan mereka terhadap penumpasan pemberontak. Pasukan pemerintah Suriah berjuang keras dalam bentrokan sengit mereka beberapa pekan terakhir melawan pemberontak yang mendapat bantuan serangan udara dari Rusia. Pada bulan lalu Moskow turut serta dalam perang sipil di Suriah. Serangan udara Rusia menumpas kelompok ISIS dan kelompok teror lainnya melawan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad. Namun pihak Washington dan Uni Eropa menuduh Moskow menarget kelompok moderat yang menentang pemimpin Suriah bukan kelompok ISIS. Menghentikan Presiden Assad merupakan satu – satunya cara untuk mengakhiri konflik perang saudara ini yang berlangsung selama empat tahun. Pada Senin (12/10) Kementrian Luar Negeri Uni Eropa mendesak Rusia untuk segera mengakhiri perlawanan terhadap pemberontak non ISIS. Sementara utusan perdamaian dari PBB untuk Suriah mengatakan dia sedang dalam perjalanan menuju Moskow untuk mengajukan penyelesaian politik untuk mengakhiri konflik. Bantuan amunisi yang diterjunkan ditujukan kepada Syrian Arab Coalition (SAC) yang telah melawan kelompok ISIS selama berbulan – bulan dekat benteng pertahanan mereka di Raqqa. “Pasukan koalisi melakukan bantuan udara pada Minggu (11/10) di wilayah utara Suriah untuk mempersenjatai kelompok pemberontak,” ucap jurubicara Komando Pusat AS Kolonel Patrick Ryder dilansir AFP. Sumber anonym dari angkatan bersenjata AS mengatakan bantuan udara yang diterjunkan seluruhnya berbobot 50 ton. Dia mengatakan pemerintah AS juga melatih pasukan pemberontak sebanyak 5.000 orang, sebelumnya juga terdapat kritikan terhadap program pemerintah AS yang melatih pemberontak. Pentagon harus menggelontorkan dana sebesar USD 500 juta (Rp 6,7 triliun ) untuk mempersenjatai ribuan pemberontak Suriah di Turki dan Jordania, namun banyak dari mereka yang tak lolos dalam seleksi menjadi pasukan. Salah satu grup bentukan AS ini juga menyerahkan persenjataan kepada kelompok afiliasi Al-Qaeda.

Read More.. Label: , , , , , , , ,