TEB Angkutan Masal China Atasi Kemacetan

21.31 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

Negara-negara berkembang di dunia dihadapkan dengan masalah kemacetan lalu lintas. Pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara-negara ini memunculkan daya beli baru pada warganya. Salah satu yang menjadi incaran warganya adalah untuk memiliki sebuah kendaraan. Mobil menjadi pilihan utama bagi orang-orang untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dengan perjalanan darat. Seringkali meningkatnya jumlah mobil di jalanan tidak diimbangi dengan pertumbuhan jalan raya, sehingga menimbulkan penumpukan kendaraan. Hal ini menjadi penyebab utama kemacetan lalu lintas. Foto/CCTV News: TEB mampu atasi kemacetan ... China merupakan salah satu negara yang terkena dampak pertumbuhan ekonomi ini. Otoritas setempat tengah mengembangkan bus yang ditinggikan untuk membawa penumpang melewati mobil-mobil yang ada dibawahnya. Moda transportasi yang diluncurkan ini disebut Transit Elevated Bus (TEB) bentuknya lebih mirip dengan tram dibanding bus. TEB dapat bergerak di jalanan sementara mobil-mobil bergerak dijalanan layaknya melewati sebuah terowongan. TEB diumumkan saat Pameran Teknologi Tinggi Internasional ke-19 di Beijing, China. Saat diluncurkan dalam acara ini TEB tampak seperti sebuah jalur mainan daripada sebuah kendaraan kota futuristik. Kendati demikian, bentuk asli dari TEB sedang dikembangkan. Foto/CCTV News: Seperti subway TEB mampu angkut 1.200 penumpang sekali jalan Bai Zhiming insinyur yang mengepalai proyek TEB mengklaim ini adalah sistem transportasi yang inovatif. Moda transportasi ini hemat biaya dan ramah lingkungan. Bus dirancang dengan bodi ditinggikan dan berkecepatan tinggi yang didukung oleh tenaga listrik. Listrik itu pun dihasilkan dari energi matahari yang diserap oleh panel yang dipasang di atap bus. Kapasitas angkut TEB disesuaikan dengan kapasitas angkut kereta bawah tanah yang mampu membawa lebih dari 1.000 penumpang. Kendati demikian biaya pembuatannya hanya seperlima dari kereta bawah tanah. “Dengan kemampuan angkutnya mencapai 1.200 orang sekali jalan, TEB berfungsi sama seperti kereta bawah tanah sementara biaya konstruksi kurang dari seperlima konstruksi kereta bawah tanah,” jelas Zhiming saat melakukan wawancara dengan CCTV News. Foto/CCTC News: Warga Qinhuangdao dapat menikmatinya pada akhir tahun ini Cara kerjanya menyerupai kereta, nantinya akan berjalan diatas jalur rel yang dibuat diatas permukaan jalan, TEB akan menjadi salah satu solusi bagi kemacetan yang melanda kota besar di China. Bus memiliki tinggi 4 hingga 4,5 meter dengan dua tingkat. Penumpang berada di tingkat atas sementara kendaraan lain lebih rendah dari 2 meter dapat melaju melalui sela di kolong bus. Seperti dilansir The People’s Daily uji coba pertama TEB direncanakan pada pertengahan tahun ini di kota Qinhuangdao, propinsi Hebei, bagian utara China. Untuk dapat melayani warga Qinhuangdao secara resmi dan menjadi moda transportasi otoritas baru akan meresmikannya pada akhir tahun ini. “Konstruksi TEB dapat diselesaikan akhir tahun ini,” jelas Bai Zhiming seorang insinyur yang mengepalai proyek ini seperti dilansir Wired. TEB dikembangkan oleh Shenzhen Huashi Future Parking Equipment. Perusahaan itu mengatakan bahwa pembangunan TEB dapat diselesaikan dalam satu tahun.

Read More.. Label: , , , , ,

Erdogan Peringatkan Uni Eropa Terkait Bebas Visa Schengen Turki

19.41 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

ISTANBUL – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (24/5) mengingatkan Uni Eropa untuk pemberlakukan bebas visa bagi negaranya. Jika ini tidak dikabulkan maka parlemen Turki akan menghentikan rancangan undang-undang yang mengatur masuknya para pengungsi ke Eropa. ... Peringatan yang diberikan Erdogan ini diumumkan bersamaan dengan meningkatnya ketegangan hubungan antara Erdogan dan Uni Eropa terkait perjanjian dan hak asasi manusia. “Jika bebas visa tidak diberlakukan, tak ada keputusan dan undang-undang dalam kerangka kerja yang dikeluarkan dari parlemen Turki,” jelas Erdogan saat pidato penutupan KTT Kemanusiaan Dunia di Istanbul seperti dilansir AFP. “Kementrian Luar Negeri Turki, akan berdiskusi dengan Uni Eropa. Jika berhasil maka akan berjalan bagus. Jika tidak, maka saya minta maaf,” tambah Erdogan. Otoritas Turki juga mengeluhkan kekhawatiran Uni Eropa yang akan menyerahkan janji bantuan senilai 6 miliar Euro (Rp. 91,2 triliun). Awalnya dana segar ini diperuntukkan membantu para pengungsi Suriah di Turki. Erdogan menambahkan bahwa Turki mereka tak pernah mengajukan permintaan bantuan, mereka hanya ingin kejujuran. “Saat dilihat apa yang sudah dilakukan sejauh ini, faktanya mereka tak memenuhi komitmen yang mereka buat. Turki harus memenuhi criteria ? Kriteria seperti apa yang dimaksud ?” sambung Erdogan lagi seperti dilansir BBC. Dalam perjanjian antara Turki dan Uni Eropa tertera bahwa pengungsi yang masuk wilayah Yunani secara ilegal sejak 20 Maret akan dideportasi ke Turki. Hal ini dilakukan jika mereka tidak memenuhi persyaratan untuk mengajukan suaka atau jika pengajuan mereka ditolak. Untuk setiap pengungsi Suriah yang dikirim ke Turki, pihak Uni Eropa harus mengambil seorang pengungsi Suriah yang membuat permohonan suaka secara resmi. Selama KTT Kemanusiaan Dunia berlangsung Erdogan juga menekankan bahwa Turki telah menampung sebanyak 3 juta pengungsi asal Suriah dan Irak. Ini menjadi sebuah contoh bagi dunia. Dia mengatakan hal ini dapat menyulut kembali hati nurani seluruh dunia secara bersama-sama. “Jika hal ini masuk dalam buku sejarah sebagai salah satu dari pertemuan yang tak terhitung jumlahnya dimana tanpa hasil. Saya akan sangat kecewa,” tandas Erdogan. Namun Sekjen PBB Ban Ki Moon mengatakan dirinya sedikit kecewa banyak pemimpin dunia, dengan pengecualian Kanselir Jerman tidak ikut serta bersama Turki. Ban mengatakan ketidakhadiran mereka tidak menjadi alasan untuk tidak ikut berpartisipasi. Erdogan juga menyampaikan kembali idenya untuk membangun sebuah kota di Suriah, sehingga pengungsi Suriah di Turki dapat kembali memiliki tempat tinggal. Dia mengatakan ide ini merupakan hasil perbincangan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Sementara Uni Eropa menilai bahwa untuk mendapatkan bebas visa Turki harus melakukan revisi undang-undang terkait masalah terorisme. Hal ini menjadi salah satu kriteria yang menjadi perhatian utama. Revisi undang-undang terorisme Turki harus mengacu pada perjanjian yang ditetapkan oleh Uni Eropa. Kelompok aktivis hak asasi manusia dan Uni Eropa menuduh Turki menggunakan undang-undang ini untuk menekan jurnalis dan membungkam perbedaan pendapat. Pemerintahan Ankara membantah tuduhan ini dengan mengatakan hal ini dilakukan untuk melawan kelompok militan. Erdogan menuduh Uni Eropa telah bersikap munafik dengan mengedepankan permintaan ini. Agar bebas visa bagi Turki segera terwujud, pemerintahan Erdogan harus memenuhi 72 kriteria dengan tenggat waktu hingga akhir Juni. Namun Angela Merkel yang telah melakukan pembicaraan dengan Erdogan berpendapat tidak cukup waktu bagi Turki untuk memenuhi kriteria ini.

Read More.. Label: , , , , , ,

India Sukses Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa Pertamanya

20.32 / Diposting oleh nivra / komentar (0)

BANGALORE – India untuk pertama kalinya berhasil meluncurkan pesawat kecil ruang angkasa pada Senin (23/5). Kini Organisasi Peneliti Angkasa Luar India (ISRO) yang dikenal hemat akan bersaing secara global dalam membuat roket. Mereka juga mengembangkan roket yang dapat digunakan kembali sebagai pesawat terbang. ... Dengan sumber pendanaan yang sangat minim dalam industri antariksa hanya sebesar 1 miliar rupee atau USD 14 juta (Rp. 201 miliar). Jika dibanding dengan badan antariksa negara lain dalam program ruang angkasanya jumlah ini hanya mencapai sebagian kecil dari miliaran USD. ISRO mengembangkan pesawat ruang angkasanya dalam waktu lima tahun. Pesawat ruang angkasa made in India berukuran 7 meter diluncurkan dari Andrha Pradesh. Tim ISRO berharap pesawat ini dapat terbang sejauh 70 km menuju atmosfir bumi. ISRO berharap India dapat meluncurkan pesawat ulang alik guna ulang secara penuh pada 10 tahun mendatang. Teknologi guna ulang ini secara signifikan dapat mengurangi biaya eksplorsi ruang angkasa. Komunitas internasional ruang angkasa beberapa kali mengadakan kontes untuk merancang pesawat ruang angkasa, setelah NASA berhenti dengan program Space Shuttle pada 2011. Kendaraan Peluncur Guna Ulang (RLV-TD) diluncurkan pada Senin (23/5) pada pukul 07:00 waktu setempat dari kota Srihari. Pesawat ini meluncur di langit cerah biru wilayah tenggara India. ISRO juga melakukan pemantauan terhadap pesawatnya, mereka akan mengukur kecepatan hipersonik, melakukan pendaratan mandiri dan pengumpulan data penting. Setelah mencapai ketinggian 70 km, pesawat ini meluncur turun kembali ke bumi menghantam kedalam Bay of Bengal 10 menit kemudian. Uji coba pesawat ini memang dalam skala kecil, namun ini merupakan tonggak awal menuju skala penuh yang sekarang dalam tahap pengembangan. “Kami telah berhasil menuntaskan misi RLV sebagai demonstrator teknologi,” jelas Devi Prasad Karnik juru bicara ISRO seperti dilansir AFP. Sementara Kiran Kumar Ketua ISRO mengatakan uji coba RLV ini pada intinya adalah upaya untuk mengurangi biaya infrastruktur program ruang angkasa. “RLV merupakan sebuah mekanisme bagi kami untuk menurunkan biaya peluncuran. Kami berniat untuk melakukan serangkaian uji coba demonstrasi teknologi. Yang pertama adalah yang kami sebut HEX-01 merupakan ujicoba hipersonik. Juga disebut badan bersayap,” jelas Kumar dilansir Times Of India. “Karenanya kami pertama kali menciptakan bodi bersayap, yang akan meluncur kembali dari ruang angkasa. Ini akan dilengkapi dengan roket pendorong. Sebagai tambahan ini adalah tahap pertama dari serangkaian uji coba. Jalan kami masih panjang untuk mencapai skala penuh RLV. Ini akan menjadi kapasitas yang luar biasa dengan dana produksi yang minim,” tambahnya. Elon Musk pengusaha internet telah lebih dulu meluncurkan roket Space X. Pada April lalu kepada media Musk mengatakan bahwa dia menghabiskan dana sebesar USD 300 ribu (Rp. 4 miliar ) untuk bahan bakar roket. Untuk membuat sebuah roket dibutuhkan dana sebesar USD 60 juta (Rp. 815 miliar). Space X berhasil melakukan pendaratan dengan roket Falcon 9 nya pada Desember lalu. Sementara roket Blue Origin yang dibuat oleh Jeff Bezos pemilik Amazon menjadi pesaing utama roket Space X. Bezos juga berhasil meluncurkan roket yang dibuat oleh timnya. Blue Origin yang dilengkapi dengan roket New Sheppard dalam uji coba ketiganya berhasil melakukan pendaratan vertikal pada April. Bukan merupakan hal aneh bagi badan antariksa India untuk mencapai prestasi gemilang dengan anggaran yang terbatas. Pada 2013 ISRO juga berhasil meluncurkan roket tanpa awaknya ke Mars dengan biaya hanya USD 73 juta (Rp. 991,7 miliar). Jika dibanding dengan NASA, badan antariksa Amerika Serikat yang menghabiskan dana USD 671 juta (Rp. 9,1 triliun) untuk dapa mengorbit di Mars melalui misi Maven Mars.

Read More.. Label: , , , , ,