Obama Puji Presiden Argentina Mereformasi Birokrasinya

20.09 / Diposting oleh nivra /

BUENOS AIRES – Obama telah melakukan upayanya untuk membuka lembaran baru dari hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Kuba. Pada (23/3) Presiden Obama bersama istri serta kedua anaknya tiba di Argentina. Kali kunjungan Obama dimaksud untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Obama yang baru saja menawarkan kebebasan dan demokrasi kepada Kuba, kini berada di Argentina sebagai bentuk apresiasi terhadap Presiden Argentina Mauricio Macri. Foto/AFP: Obama beserta keluarga mendarat di Argentina ... Keberhasilan reformasi birokrasi dalam pemerintahan Mauricio ini, merupakan awal dari rencana untuk menjadikan Argentina sebagai pusat perekonomian terbesar ketiga di Amerika Latin. Sejak menjabat Presiden Argentina pada Desember lalu, Mauricio telah menjalin komunikasi yang baik dengan Washington, juga pemimpin dari negara besar lainnya. Ini merupakan upaya yang dilakukan Mauricio untuk menjalin hubungan bilateral dengan negara kuat dunia yang bertolak belakang dengan pemerintahan sayap kiri sebelumnya. Kendati demikian isu keterlibatan AS dalam kekerasan sejarah perang di Amerika Latin akan menghantui Obama selama kunjungannya kali ini, setelah kunjungan ke Havana yang berhasil menyentuh sensitifitas hak asasi di Kuba. Susana Malcorra Menteri Luar Negeri Argentina menyambut kedatangan Obama beserta keluarganya di bandara Buenos Aires. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju tempat tinggal duta besar AS di ibukota Argentina. Sesuai jadwal, pada Rabu pagi waktu setempat, Presiden Obama akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Macri kemudian disusul dengan koferensi pers secara bersamaan. Katedral Metropolitan di Buenos Aires dipilih sebagai tempat bagi Obama untuk meletakkan karangan bunga, sebelumnya dalam kunjungannya Paus juga merayakan misa di gereja ini. Obama juga akan bertemu dengan warga Argentina sebelum menghadiri jamuan makan malam kenegaraan. Kunjungan pemimpin AS ke Argentina, karena Obama melihat banyak perubahan positif yang dilakukan pemerintah Argentina di bawah kepemimpinan Presiden Mauricio Macri. Dalam program 100 hari kerja, Presiden Macri meningkatkan kontrol modal dan perdagangan serta memangkas subsidi listrik. Meski demikian, Presiden Macri masih menghadapi banyak tantangan seperti naiknya inflasi, defisit fiskal dan nilai mata uang yang semakin turun. Hari ini Obama akan memberi penghormatan kepada korban perang yang dilakukan otoritas Argentina terhadap para pemberontak. Kamis ini bertepatan dengan peringatan 40 tahun kudeta berdarah militer yang dimulai pada 1976 hingga 1983. Dalam sebuah dokumen rahasia yang dipublikasikan, menunjukkan adanya keterlibatan pejabat tinggi AS dalam memberi dukungan aksi kudeta militer yang menghasilkan kepemimpinan diktator. Pemerintahan Obama pada minggu lalu mengatakan akan mempublikasikan rekam jejak militer dan intelijen terkait perang kotor Argentina. “Kami bertekad untuk melakukan bagian kami, seperti halnya kebangkitan Argentina dan meniti masa depan sebagai sebuah bangsa,” jelas Susan Rice Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih dilansir AFP.

Label: , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar