Daya Tahan Menurun, Aksi Protes pun Memudar

19.26 / Diposting oleh nivra /

HONGKONG – Para demonstran pro demokrasi sudah melakukan aksi demonstrasi lebih dari seminggu, akhirnya para siswa/mahasiswa dan warga sipil mereda pada Senin, serta diminta untuk kembali ke sekolah dan tempat kerja. Namun para aktifis bersikeras untuk tetap meneruskan aksi pembangkangan sipil ini. Daya Tahan Menurun, Aksi Protes pun Memudar HONGKONG – Para demonstran pro demokrasi sudah melakukan aksi demonstrasi lebih dari seminggu, akhirnya para siswa/mahasiswa dan warga sipil mereda pada Senin, serta diminta untuk kembali ke sekolah dan tempat kerja. Namun para aktifis bersikeras untuk tetap meneruskan aksi pembangkangan sipil ini. Para pengunjuk rasa mengangkat blokade yang ada pada kantor – kantor pemerintahan di pusat ibukota, yang menjadi titik fokus dari aksi mereka. Aksi ini mengakibatkan puluhan ribu masa turun ke jalan. Para warga sipil dengan leluasa diperbolehkan untuk dapat melewati barikade para pengunjuk rasa. Pada Senin sore sekitar seratus pengunjuk rasa tetap berada di lokasi kantor – kantor bank internasional, begitu juga pada kantor saham Hongkong. Meskipun beberapa mahasiswa yang berada di kampus tetap menentang dan berjanji akan kembali berdemo setelah selesai kuliah pada malam hari. “Jika mahasiswa mundur sekarang kita akan kehilangan kekuatan untuk negosiasi. Saya harap mahasiswa dapat bertahan, “ungkap Chow Ching Lam. Karena ingin mengikuti aksi ini Lam terpaksa belajar pada lokasi demo. Para pengunjuk rasa tetap berada pada posisinya yang mendukung pemerintahan Leung Chun Ying dan tidak ada tanda – tanda usaha untuk membicarakan dan mengakhiri kebuntuan ini. “Saya tak berpikir para pengunjuk rasa telah mencapai sesuatu, khususnya pada titik ini sesuatu yang penting dan besar. Tapi setidaknya kita dapat memberi tekanan pada pejabat negara yang kelihatannya ingin berbicara menentang daripada sebelumnya, “ungkap Tsz Hong Lan seorang mahasiswa dari Chinese University of Hongkong, seperti dilansir Reuters. Pada Senin dihadapkan pada ujian apakah penentuan pemerintah dapat membawa keadaan Hongkong kembali seperti semula. Khawatir akan terjadi tindakan keras setelah walikota memerintahkan pembubaran aksi unjuk rasa ini. Aktifitas bisnis, kegiatan belajar mengajar dan pelayanan umum diharapkan dapat pulih kembali pada Senin. Pengunjuk rasa yang telah melumpuhkan sebagian wilayah koloni Inggris ini telah menarik diri dari kantor Perdana Menteri Leung. Jalan utama yang menuju daerah pusat bisnis masih ditutup untuk lalulintas kendaraan, meskipun para pengunjuk rasa telah bubar pada malam sebelumnya. Kepadatan lalulintas terjadi pada jalan raya lain. Beberapa kantor bank yang menutup cabangnya selama aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu telah kembali membuka pintunya untuk aktifitas bisnis pada Senin. Wakil Pemimpin rakyat Cina pada Konferensi Politik Senin, 5/10 mengatakan, ia telah mendengar tuntutan para pengunjuk rasa di Hong Kong dan mendesak mereka untuk meninggalkan lokasi mereka untuk alasan keamanan. “Kami menerima dengan jelas tuntutan kalian untuk demokrasi, “ ungkap Tung Chee-hwa. “Seperti halnya para orang tua dan para guru di Hong Kong, saya mengkhawatirkan keamanan para mahasiswa. Saya meminta kalian untuk meninggalkan lokasi demo sesegera mungkin, “tambahnya seperti dilansir channelnewsasia. Puluhan ribu pengunjuk rasa telah menuntut Leung untuk mundur dari jabatannya dan pihak China memperbolehkan rakyat untuk memberikan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin sesuai pilihannya pada pemilihan 2017 mendatang. Menghadapi kerusuhan separatis yang terjadi mencampakkan Tibet dan Xinjiang. Pihak Beijing menakutkan bahwa permintaan demokrasi di Hongkong akan menyebar ke daratan utama. Secara tak resmi Kepemimpinan Partai Komunis telah memberhentikan aksi protes ini. Namun pemerintahan Leung dapat mencari jalan keluar untuk masalah ini. Menguasai daerah pusat merupakan ide yang telah dipikirkan sejak tahun lalu, telah diajukan oleh pemerintah Beijing dan merupakan salahsatu tantangan politik terbesar, sejak pecahnya protes pro demokrasi pada peristiwa Tiananmen Square di ibutkota China pada 1989. Pemimpin protes bersumpah untuk melanjutkan kampanye pendudukan daerah pusat sampai tuntutan mereka terpenuhi.

Label: , ,

0 komentar:

Posting Komentar