APEC dan Internasional Sepakat Tumpas ISIS

18.45 / Diposting oleh nivra /

MANILA – Para pemimpin negara-negara anggota APEC kemarin berhasil mencapai kesepakatan terkait penumpasan terorisme. Mereka setuju untuk meningkatkan kerjasama global menumpas aksi teror. Puncak dari kecaman komunitas internasional diperparah dengan kejadian teror di Paris beberapa hari menjelang pertemuan APEC. ...Pertemuan tahunan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan sesama negara anggota, namun seringkali dijadikan ajang untuk membahas hal-hal penting yang dihadapi internasional. Minggu ini Presiden AS Barack Obama menyatakan untuk meningkatkan kemampuan militer negara sekutunya di kawasan Asia. Hal ini karena adanya aktifitas China di wilayah perairan sengketa Laut China Selatan yang juga menjadi salahsatu jalur perdagangan terpenting di dunia. Masalah terorisme juga mendapat perhatian khusus pada pertemuan kali ini, dengan Perancis, Rusia dan Libanon yang masih terguncang akibat beberapa serangan yang dilancarkan militan ISIS melukai warga sipil mereka. “Kami mengecam keras semua aksi, metode dan kegiatan terorisme dalam berbagai bentuk dan perwujudannya,” tulis deklarasi bersama seluruh pemimpin negara APEC termasuk Obama dan Xi, seperti dilansir AFP. “Kami tak akan membiarkan terorisme mengancam nilai-nilai fundamental yang mendukung ekonomi bebas dan terbuka. Kami menekankan kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan peningkatan kerjasama internasioal dan solidaritas untuk memerangi terorisme,” lanjut pernyataan para pemimpin APEC. Presiden Xi juga menyatakan kecaman atas pembunuhan warga China yang dijadikan sandera oleh ISIS, mereka juga mengaku membunuh seorang warga Norwegia. “Terorisme adalah musuh bersama umat manusia,” ucap Presiden Xi dilansir kantor berita Xinhua. Presiden Obama disela-sela KTT-APEC juga melakukan pertemuan dengan Justin Trudeau Perdana Menteri Kanada yang baru terpilih. Keduanya menganggap bahwa aksi teror ISIS merupakan masalah penting global yang harus segera diatasi. Trudeau sebelumnya pernah menyatakan bahwa dirinya akan menarik mundur jet tempur pasukan Kanada dari Irak dan Suriah. Namun dia mengatakan bahwa negaranya akan tetap menjadi pendukung kuat pasukan koalisi untuk melawan ISIS. Sementara Obama mengulang kembali pernyataan sebelumnya, bahwa konflik di Suriah akan segera berakhir jika Presiden Bashar al-Assad yang mendapat dukungan Rusia mundur dari jabatannya. “Saya tidak meramalkan sebuah situasi yang mana kita dapat mengakhiri konflik Suriah sementara Assad tetap pada posisinya,” ujar Presiden Obama setelah bertemu Trudeau. Aksi unjuk rasa yang terjadi sejak hari pertama APEC terjadi di jalanan di Manila, Filipina. Kemarin pagi di sekitar Teluk Manila sebanyak ratusan warga pribumi, mahasiswa dan kelompok buruh terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian. Untuk memecah konsentrasi masa polisi terpaksa menembakkan meriam air. Pengunjuk rasa juga membawa spanduk bertuliskan ‘Rongsokan APEC’ dan ‘APEC anti buruh’. Ratusan polisi yang dilengkapi dengan tongkat pemukul dan tameng membuat barisan menutupi langkah dari para demonstran yang berusaha mendekat ke lokasi pertemuan puncak. Polisi yang berhasil menguasai situasi dan memasang musik dengan pengeras suara untuk meredam suara para pengunjuk rasa. Beberapa dari mereka juga ada yang berhasil menembus barikade polisi. Demonstran yang menganut pemikiran anti globalisasi meminta pertemuan puncak ini dibubarkan, mereka menuduh blok perdagangan ini hanya mengeruk keuntungan dari negara miskin. “APEC dan globalisasi imperialis hanya akan menguntungkan negara kaya sementara kedepannya memiskinkan negara berkembang seperti Filipina,” ucap Renato Reyes dilansir BBC. Puluhan ribu personil keamanan terdiri dari gabungan kepolisian dan militer dikerahkan pemerintah Filipina. Mereka disebar ke seluruh penjuru kota Manila untuk mencegah adanya gangguan dan potensi aksi teror.

Label: , ,

0 komentar:

Posting Komentar