Putin Didukung Rakyatnya dan Simpati Dunia Barat

16.58 / Diposting oleh nivra /

Otokratis yang berujung pada jalan buntu itulah istilah yang ditujukan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, namun para pendukung Putin menekankan pada kestabilan paska kepemimpinan Yeltsin serta cara pandangnya terhadap dunia Barat. ... Beberapa hari sebelum dilantik menjadi Presiden Rusia ia pernah mengatakan bahwa Rusia merupakan bagian dari kebudayaan Eropa dan juga tidak mengesampingkan untuk bergabung dengan NATO. “Saya tak dapat membayangkan jika Rusia terisolasi dari Eropa dan apa yang sering disebut dengan dunia yang beradab, “ucap Putin dilansir TheGuardian. Dibawah kepemimpinan Yeltsin yang membuat kebijakan kerjasama bernada dendam dengan NATO. Semuanya itu berubah ketika Putin menjadi orang nomor satu di Rusia. Sejak wawancara pertamanya dengan media BBC, ia telah menekankan bahwa perluasan kekuasaan NATO ke wilayah timur merupakan sebuah ancaman bagi negaranya. Sekarang Rusia telah memiliki kekuatan militer yang disegani negara manapun, sehingga dapat memukul mundur kekuatan NATO. Laporan militer saat pertemuan Rusia dan negara Barat yang dikeluarkan pada November menyebutkan, kekuatan udara NATO telah berhasil mencegat pesawat tempur Rusia 100 kali selama Oktober 2014, jumlah ini tiga kali lebih banyak dibanding 2013. Posisi Putin mendapat banyak dukungan di dalam negeri dan dukungan yang banyak dari negara barat yang percaya bahwa NATO hanya ada untuk mengatasi ketidakamanan sehingga memunculkan keberadaannya. Sementara Putin meimpin dengan membuat beberapa kebijakan yang berseberangan dalam hal ekonomi, ia telah secara konsisten bergerak membangun konsolidasi yang lebih luas dari kekuasaannya sendiri. Sementara waktu parlemen Rusia juga telah merubah periode jabatan presiden dari empat menjadi enam tahun. Putin juga menegaskan bahwa dirinya tak akan menghindar jika harus terus menjadi presiden pada 2018, jika ini terjadi ia akan melampaui Leonid Brezhnev yang menjabat selama 18 tahun dan juga Jozeph Stalin. Selalu vocal terhadap dunia multipolar, Putin beberapa tahun terakhir memperluas pengaruhnya dengan menjalin kerjasama ekonomi dan militer yang lebih besar lagi dengan negara – negara Asia. Ia memandang pertumbuhan ekonomi yang terjadi di beberapa negara Asia akan sangat membutuhkan sumber daya dari Rusia. Tahun lalu ia berhasil mencapai dua kesepakatan besar dengan China senilai masing – masing USD 400 (Rp 5.278,4 Triliun ). Rusia harus membuat jalur pipa sepanjang 2.500 mil melalui pegunungan, rawa dan jalur titik api seismik. Kedua negara juga melakukan latihan militer angkatan laut bersama di Laut Mediterania. Putin juga berbagi teknologi jalur kereta api dengan Korea Utara. Hubungan Rusia yang memburuk dengan Uni Eropa akan mempercepat porosnya ke wilayah Asia.

Label: , ,

0 komentar:

Posting Komentar