Polisi Australia Gagalkan Rencana Aksi Teror di Melbourne

22.38 / Diposting oleh nivra /

MELBOURNE - Upacara peringatan 100 tahun Perang Dunia I, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hari Anzac di Australia akan diperingati pekan depan di Australia. Nantinya saat upacara peringatan itu akan ada rencana untuk melakukan aksi teror yang akan dilakukan lima pria. ... Polisi kontraterorisme Australia berhasil menangkap kelima pelaku, dua diantaranya telah dinyatakan bersalah dalam melakukan aksinya yang terinspirasi dari komplotan milisi Negara Islam (IS). Sevdet Besim, 18, asal Hallam telah dijatuhi tuntutan atas konspirasinya melakukan aksi teror dan hadir di Pengadilan Melbourne Magistrates. Besim tidak mengajukan jaminan pembebasan dan diserahkan kedalam penahanan kepolisian sampai Jum’at pekan depan. Namun pengacara Besim mengatakan bahwa nantinya ia akan mengajukan jaminan. Sementara orang kedua yang didakwa pria usia 18 tahun berasal dari Hampton Park yang juga ditahan atas aksi serangan teror, penahanan dilakukan dalam operasi besar penumpasan teror. Pria ketiga yang ditahan atas tuduhan serangan bersenjata dan dua pria lainnya ditahan guna membantu kepolisian dengan pertanyaan mereka. Penangkapan besar ini terjadi setelah sebelumnya dikeluarkan surat penahanan terhadap tujuh orang. Saat penangkapan kelima pria itu, tiga diantaranya mengalami luka. Seorang pria mengalami luka dikepalanya sementara lainnya terluka saat melakukan perlawanan ketika akan ditangkap. Polisi menggunakan semprotan Capsicum untuk menundukkan mereka. Perdana Menteri Australia, Tony Abbott mendesak kepada seluruh warga untuk menghadiri upacara peringatan ini seperti yang direncanakan. “Hal terbaik yang dapat kami lakukan untuk kontra terorisme sebagai individu adalah menjalani kehidupan seperti biasanya, pihak otoritas terus melakukan semua kemungkinan untuk memberi kenyamanan kepada masyarakat, “ungkap Abbott dilansir BBC. Kepolisian Federal Australia mengatakan mereka yakin bahwa kedua pria 18 tahun ini akan merencanakan sebuah serangan pada Hari Anzac, yaitu upacara untuk menghormati prajurit Australia dan Selandia Baru yang tewas dalam Perang Dunia I, pada pekan depan. Wakil Komisioner Polisi Victoria, Shane Patton mengatakan rencana serangan ini diyakini akan dilakukan dengan menggunakan senjata tajam. “Kedua pria dinyatakan bersalah karena tengah melakukan persiapan untuk melakukan aksi teror pada peringatan Anzac Day di Melbourne, polisi juga akan menjadi target dalam serangan ini, “ungkap Patton dilansir BBC. Pelaksana tugas Wakil Komisioner, Neil Gaughan menyatakan bahwa rencana aksi ini terinspirasi oleh kelompok Negara Islam (IS). “Saat ini kami belum mempunyai informasi terhadap detil serangan, tapi ada referensi bahwa serangan akan ditujukan kepada anggot polisi, “ungkap Gaughan saat konferensi pers di Melbourne. “Beberapa barang bukti yang berhasil kami kumpulkan dari beberapa tempat kejadian perkara serta informasi lainnya, ini membuat kami yakin aksi ini terinspirasi oleh ISIS,” tambah Gaughan. Masih merupakan bagian dari ´Operasi Terbit´ sebanyak 200 anggota polisi diterjunkan pada Sabtu pagi (18/4) waktu setempat. Kelima pelaku merupakan anggota dari perkumpulan pusat kajian Islam, Al Furqan di South Spingvale. Perkumpulan ini diyakini masih berhubungan dengan Abdul Numan Haider. Pada September lalu polisi kontra terorisme Australia berhasil menembak mati Haider. Gaughan juga mengatakan bahwa anggota Al Furqan tak perlu merasa cemas. “Pada tahap ini kami cukup nyaman karena telah berhasil menggagalkan rencana aksi ini. Kesuksesan operasi ini memberi jaminan kepada anggota masyarakat agar tak perlu merasa takut, “sambung Gaughan.

Label: , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar