Murid – murid Di Sierra Leone Bahagia Dapat Kembali Sekolah

20.30 / Diposting oleh nivra /

Sekolah – sekolah di Sierra Leone telah aktif mengadakan aktifitas seperti biasanya. Setelah sebelumnya selama 9 bulan ditutup karena wabah virus Ebola yang melanda wilayah itu. Pemerintah berharap sebanyak 1,8 juta anak – anak yang selama waktu tersebut terganggu proses belajarnya dapat diperbaiki. ... Badan PBB, UNICEF mengatakan dengan telah dibukanya kembali sekolah – sekolah di Sierra Leone menandakan suatu langkah yang besar bagi berlangsungnya kehidupan normal. Namun tetap terdapat kasus – kasus terbaru Ebola di Sierra Leone, angkanya relatif kecil atau menurun. Media BBC melaporkan, untuk meredam ketakutan dan meyakinkan tidak bertambahnya kasus Ebola baru, hari pertama sekolah murid – murid dibekali dengan pengetahuan tentang virus Ebola dan juga tentang aturan kebersihan. Di ibukota Freetown terlihat murid – murid sangat bersemangat untuk kembali ke sekolah, meskipun masih ada kekhawatiran tentang Ebola. UNICEF telah membekali 9.000 orang guru dengan pengetahuan tentang pencegahan virus Ebola dan juga memberikan fasilitas untuk mencuci tangan di setiap sekolah. Namun beberapa sekolah di bagian timur Sierra Leone masih belum mendapatkan bahan – bahan pelajaran yang baru atau peralatan kesehatan dan keselamatan seperti yang dijanjikan. Diadakan juga waktu berkabung untuk mengingat teman dan rekan kerja yang meninggal akiba terkena virus Ebola. Seorang guru kelas menengah, Nancy Banya mengatakan setelah menyambut kedatangan kembali murid – murid di sekolah, akan diadakan waktu berkabung untuk mengenang jasa – jasa mereka yang telah meninggalkan kita. Badan PBB, WHO melaporkan terdapat lebih dari 12.000 kasus Ebola di Sierra Leone, dengan 3.831 orang yang hampir meninggal, sejak wabah virus ini merebak pada Mei 2014. Pada minggu lalu, kasus Ebola terbaru yang dilaporkan hanya ada 6 kasus. Pada hari pertama sekolah setiap murid diwajibkan untuk mencuci bersih tangan mereka memakai air bersih dengan sabun, tak hanya itu suhu tubuh para murid pun diperiksa sebelum masuk ruang kelas. Namun tetap ada kekhawatiran tidak semua sekolah siap dengan fasilitas ini. Beberapa sekolah yang terdapat di wilayah berbeda negara ini masih terdapat meja dan bangku yang rusak dan sekitar bangunan sekolah telah ditumbuhi dengan rumput – rumput liar karena luput dari perawatan. Banya juga menambahkan meskipun banyak murid yang terlihat senang, hal ini karena mereka telah bosan tinggal dirumah. Sierra Leone merupakan negara terakhir yang memulai kembali kegiatan belajar mengajar dari tiga negara terparah yang terkena wabah Ebola. Guinea telah lebih dulu memulai aktifitas sekolahnya pada Januari dan sebulan kemudian Liberia menyusul memperbolehkan murid – muridnya untuk kembali bersekolah.

Label: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar