Petinju Legendaris Muhammad Ali Hembuskan Nafas Terakhir

21.33 / Diposting oleh nivra /

PHOENIX – Petinju legenda dunia kelas berat Muhammad Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada Jum’at (3/5). Ali merupakan petinju fenomenal dengan karir bertinju cemerlang selama tiga dekade. Pahlawan olahraga ini meninggal pada usia 74 tahun, dia menderita penyakit Parkinson selama beberapa dekade terakhir. Awal pekan ini Ali dilarikan ke rumah sakit karena menderita masalah pernafasan. Foto/BBC: Petinju sejati dengan semangat dan dedikasi tinggi melampaui olahraga ... “Setelah selama 32 tahun berjuang keras melawan penyakit Parkinson, Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun,” ujar Bob Gunnell jurubicara keluarga dilansir AFP. “Pemegang tiga kali Juara Dunia Kelas berat wafat mala mini,” tambahnya. Pihak keluarga memutuskan melakukan pemakamannya kemarin di kampung halaman Ali di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat (AS). Setelah berita kematiannya banyak ucapan bela sungkawa berdatangan untuk mendiang yang dijuluki ‘The Greatest’ ini. Ali disamping karir bertinjunya yang mencapai kesuksesan, juga sangat dikenal dengan aktifitasnya yang banyak melakukan aksi kemanusiaan. “Muhammad Ali dengan semangatnya telah mengubah negara ini dan berdampak pada seluruh dunia,” ucap Bob Arum promotor tinju senior seperti dilansir AFP. “Warisannya merupakan bagian dari sejarah manusia sepanjang masa. “Dia tanpa diragukan lagi merupakan sosok paling transformatif sepanjang masa,” tambah Arum. Ali yang memiliki empat orang istri ini bermukim di Phoenix bersama istri terakhirnya yang dinikahi pada 1986. Ali memiliki 9 orang anak, tujuh perempuan dan dua laki-laki. Dalam beberapa tahun terakhir Ali telah beberapa kali dirawat dalam rumah sakit. Pada 2014 Ali masuk rumah sakit akibat menderita pneumonia masih dalam kategori ringan. Kemudian pada 2015 kembali dirawat untuk penanganan infeksi saluran kemih. Penyakit Parkinson yang dideritanya diperkirakan sebagai akibat dari ribuan pukulan yang diterimanya, sehingga membuatnya sangat kesulitan melakukan percakapan. Kendati demikian dirinya tetap melakukan penampilan dihadapan publik. Ali juga sering kali menawarkan pendapat pribadinya yang disampaikan melalui anggota keluarga atau juru bicara keluarga. Pada April lalu dia hadir dalam acara Celebrity Fight Night Dinner di Phoenix. Acara ini bertujuan untuk penggalangan dana untuk pengobatan Parkinson. Pada Desember lalu dia megeluarkan pernyataan bernada teguran kepada Donald Trump calon kandidat Presiden AS. Hal ini dilakukan karena pernyataan Trump yang melarang umat Islam masuk ke negara AS. Selama karir bertinjunya dia mencatatkan rekor 56 kali kemenangan dari 61 pertarungan. Ali pensiun dari dunia tinju profesional pada 1981. Majalah olahraga ternama dunia Sports Illustrated menganugerahinya gelar ‘Olahragawan Abad Ini’. Media BBC juga memberi gelar ‘Tokoh Abad Ini’. Saat Ali telah pensiun dari dunia tinju dia sering menjadi pembicara dengan mengangkat tema kampanye hak-hak sipil dan juga menjadi penyair yang melampaui batasan olahraga, ras dan kebangsaan. Pernah suatu saat dia mengungkapkan bagaimana dirinya ingin dikenang. “Sebagai seorang pria yang tak pernah menjual kaumnya. Namun jika itu terlalu berlebihan, maka hanya menjadi petinju terbaik saja. Saya bahkan tak keberatan jika kalian tak menyinggung seberapa tampan diriku,” jelas Muhammad Ali seperti dikutip BBC. Cassius Marcellus Clay adalah nama Ali sewaktu dilahirkan. Saat Olimpiade pada 1960 dia meraih medali emas untuk kategori kelas berat ringan. Gelar dunia tinju pertamanya diraih pada 1964 saat dirinya berhasil menumbangkan Sonny Liston. Mendapat julukan ‘The Greatest’ atau ‘Yang Terhebat’ karena berhasil menjadi petinju pertama dunia yang menyabet tiga gelar juara dunia kelas berat pada tiga kesempatan berbeda. Selama 30 tahun mulai tahun 1960 hingga 1981 menjadi perjalanan karirnya sebagai seorang petinju profesional. Pertarungan bersejarahnya adalah ketika menghadapi George Foreman sehingga pertarungan ini mendapat julukan ‘Rumble in the jungle’ atau ‘Bergemuruh di Hutan’. Pada 1974 berlokasi di Kinsasha, Zaire promotor Don King mempertemukan Ali dengan Foreman. Ali menjadi petinju kedua yang berhasil meraih kembali gelar juara dunia tinju kelas berat dunia keduanya. King mengenang Ali sebagai seorang pelaku olahraga yang mempunyai sikap seorang petarung sejati. “Semangatnya akan terus berlanjut sepanjang masa,” kenang Don King dilansir AFP. “Dia mewakili apa yang coba dilakukan oleh setiap atlit dan insan olahraga, sikap tegas bahwa itu dapat dilakukan, keberhasilan dan dia sangat luar biasa,” lanjut King. “Seorang manusia berjiwa besar, juara di hati rakyat. Yang terbesar sepanjang masa,” kenang King. Sementara tokoh terkenal dari dunia olahraga juga ramai berbela sungkawa mengenang Ali di media sosial. Momen bersejarah lainnya bagi Ali adalah dua pertandingan knock out saat melawan Sonny Liston dan Joe Frazier. “Ali, Frazier dan Foreman, kami adalah satu orang. Sebagian dari diriku menyelinap pergi, bagian yang terbaik,” kicau Foreman dalam akun twitternya dilansir AFP. Sementara si leher beton Mike Tyson dalam akun twitternya berkicau, “Tuhan datang untuk juaranya. Sampai jumpa orang besar.” Floyd Mayweather mengingat kekaguman yang dirasakannya saat berjumpa Ali pada 1996, saat dirinya menjadi atlit Olimpiade. “Saya sungguh tak tahu harus berkata apa. Saya tak dapat mempercayainya,” ucap Mayweather. “Saya bahkan tak ingin menunjukkan perasaan dan emosi tentang apa yang saya rasakan,” lanjutnya. Petinju asal Filipina, Manny Pacquiao mengatakan dunia kehilangan seorang ‘raksasa’. “Tinju diuntungkan dari bakat seorang Muhammad Ali, tapi tidak banyak manusia diuntungkan dari kemanusiaannya,” jelas Pacquiao. Sementara Perdana Menteri Inggris David Cameron dalam twittnya memuji Ali sebagai seorang juara dari hak-hak sipil dan seorang idola bagi begitu banyak orang. Perdana Menteri India Narendra Modi berkicau,” Dia adalah sumber inspirasi yang menunjukkan kekuatan dari jiwa dan tekad manusia.” Sementara bakal capres AS Donald Trump yang mendapat teguran dari Ali juga memujinya dengan berkicau,”Muhammad Ali wafat pada usia 74. Seorang juara yang sangat hebat dan sosok pria mengagumkan. Dia akan dikenang oleh semua orang,” kicau Trump. Tokoh musik legendaris dari kelompok The Beatles Ringo Star berkicau, ”Tuhan memberkati Muhammad Ali serta damai dan cinta untuk semua keluarganya.” Penyanyi pop kontroversial Madonna menulis,”Pria ini. Raja ini. Pahlawan ini. Manusia ini…Kata-kata tak dapat mengekspresikannya. Dia mengguncang dunia, Tuhan memberkatinya,” tulis Madonna. “Ini adalah ALI kita semua harus mengingatnya ! Pria periang dan pecinta yang sepenuhnya adalah dirinya. Selamat jalan Sang Juara,” kicau Justin Bieber yang memposting foto Ali muda bermain monopoli. Pesepakbola legendaries asal Inggris David Becham juga kagum pada sosok Ali. “Yang Terhebat yang pernah ada…Terbesar dan Terbaik…Istirahat dalam damai,” kicau Beckham. Asosiasi Tinju Internasional yang menjalankan pertandingan tinju Olimpiade mengenang Ali dengan berkicau,”AIBA memberi penghormatan pada salah satu petinju terbesar sepanjang masa dan manusia sejati yang berjuang tanpa henti untuk keyakinannya. Pikiran dan doa kami saat ini bersama keluarganya.” Sementara calon Presiden AS Hillary Clinton dan mantan Presiden AS Bill Clinton dalam pernyataan bersama mereka menulis,”Sejak saat dia meraih medali emas pada Olimpiade 1960, para penggemar tinju seluruh dunia tahu bahwa mereka sedang melihat perpaduan antara keindahan, karunia, kecepatan dan kekuatan yang tak pernah ada tandingannya lagi.” Komisaris Asosiasi Nasional Bolabasket AS (NBA) Adam Silver berkicau, “Muhammad Ali melampaui olahraga dengan kepribadian berjiwa besar dan dedikasi untuk hak-hak sipil dan keadilan sosial.”

Label: , , , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar