Australia Kehilangan Sebagian Besar Terumbu Karangnya

19.58 / Diposting oleh nivra /

SYDNEY – Terumbu karang di perairan Australia yang membentang membentuk pemandangan indah sekitar 35% mengalami kepunahan. Para ilmuwan menyatakan perubahan yang terjadi di wilayah Great Barrier Reef ini dikarenakan adanya pemanasan global yang menyebabkan terumbu karang ini berubah menjadi putih. Foto/Fairfax Media: Terumbu karang Great Barrier Reef Australia ... Dengan melakukan penelitian selama berbulan-bulan melalui jalur udara dan bawah air, otoritas setempat berupaya penuh untuk melakukan perbaikan. Pemutihan terburuk yang tercatat dalam sejarah terjadi pada Maret silam hingga memicu peningkatan suhu udara. Ilmuwan menyatakan bahwa hanya 7% wilayah terumbu saja yang terhindar dari kerusakan, namun ketakutan terbesar berada dibagian terumbu karang bagian utara. Terry Hughes seorang direktur Pusat Dewan Penelitian Australia untuk Keunggulan Terumbu Karang pada Universitas James Cook mengatakan bahwa pemanasan global telah mendatangkan malapetaka yang tertera pada situs Warisan Dunia. “Angka rata-rata menunjukkan bahwa 35% dari terumbu telah mati atau sekarat dari 84 terumbu yang kami teliti sepanjang wilayah utara dan bagian tengah dari Great Barrier Reef. Wilayah ini terletak diantara Townsville dan Papua New Guinea,” tulis Hughes dalam pernyataannya dilansir AFP. “Ini merupakan kejadian ketiga kali dalam 18 tahun dimana Great Barrier Reef mengalami pemutihan masal akibat pemanasan global. Yang terjadi saat ini jauh lebih berbahaya dari apa yang diperkirakan sebelumnya,” lanjut pernyataannya. Setidaknya dibutuhkan waktu selama sepuluh tahun untuk perbaikan terumbu ini. Kendati demikian dibutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh kembali bagi terumbu yang besar dan tua yang telah mati. Komite Warisan Dunia UNESCO pada akhir Mei lalu mencabut situs Great Barrier Reef dari daftar ‘bahaya’, namun keputusan ini menimbulkan kekhawatiran di masa mendatang. Pemutihan terumbu karang terjadi jika suhu udara air laut terlalu panas, hingga memaksa terumbu karang untuk mengusir ganggang yang hidup. Proses ini akan menyebabkan terjadinya pengapuran hingga berubah menjadi putih. Menteri Steven juga mengumumkan sebuah inisiatif baru untuk mendorong investasi filantropis terhadap terumbu karang. Selama tiga tahun ke depan, Pemerintah Negara Bagian Queensland akan menyediakan dana hingga USD 3 juta (Rp. 30 miliar) untuk mendorong upaya penggalangan dana sebagai bagian dari paket pendanaan USD 100 juta (Rp. 3 triliun). Hal itu akan sesuai dengan donasi sektor swasta, filantropi, dan perusahaan kepada upaya penelitian yang dilakukan Yayasan Great Barrier Reef. Direktur Yayasan tersebut, Phillip Strachan, mengatakan, pemutihan karang baru-baru ini telah menempatkan situs wisata terkenal di dunia ini menjadi sorotan global. "Profil terumbu karang tersebut sangat tinggi pada saat ini, jadi ini adalah saat yang tepat untuk meminta sejumlah korporat dan individu untuk mengontribusikan lebih banyak uang," tuturnya. Sementara Partai Buruh Australia (ALP) akan memprakarsai penggalangan dana senilai total 500 juta ausie (Rp. 4,8 triliun) untuk mendukung perbaikan Great Barrier Reef jika terpilih. ALP memiliki strategi jangka panjang untuk pemulihan terumbu karang ini. Strategi ALP diantaranya adalah mendorong upaya perbaikan sumber daya manajemen, melakukan penelitian ilmiah serta upaya untuk melakukan investasi baru untuk meningkatkan kualitas air dan pengelolaan lahan. Semua ini akan diumumnkan oleh ketua partai Bill Shorten.

Label: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar