Yiwen Selamat Setelah Tertimbun 67 Jam

19.04 / Diposting oleh nivra /

SHENZHEN – Seorang pria berhasil diselamatkan dari reruntuhan gedung di bagian utara China pada Rabu (23/12). Pria ini telah tertimbun selama lebih dari 60 jam. Sementara masih terdapat puluhan orang yang terkubur dari gedung yang runtuh ini, serta konstruksi bangunan yang hancur. ... Indentitas pria ini diketahui sebagai Tian Zeming yang ditemukan pada 3:30 waktu setempat. Saat ditemukan Zeming masih dalam keadaan utuh, namun kakinya hancur akibat tertimpa reruntuhan. Zeming merupakan korban bencana alam tanah longsor yang terjadi pada Minggu (20/12) di wilayah industri bisnis Shenzhen, sebuah kota yang mengalami pertumbuhan pesat karena kemakmurannya. “Dia memiliki tekad yang kuat untuk bertahan hidup,” jelas kepala tim penyelamat seperti dilansir AFP. Remaja 19 tahun ini menggunakan batu untuk mengetukkannya ke puing agar terdengar oleh regu penyelamat yang mencari tanda-tanda kehidupan di tengah lautan lumpur. Tim penyelamat berjuang keras untuk menyelamatkan Zeming dari ruangan yang sempit dan puing-puing harus dipindahkan dengan tangan di lokasi tempat pembuangan sampah di Hengtaiyu. Kepada tentara yang menyelamatkan dirinya, Zeming mengatakan bahwa didekat dirinya ditemukan ada orang lain yang selamat. Namun ketika regu penyelamat mencarinya orang yang dimaksud telah meregang nyawa, sehingga korban tewas menjadi 2 orang. Otoritas setempat mengatakan bahwa korban yang masih belum ditemukan hingga kini berjumlah lebih dari 70 orang akibat dari bencana tanah longsor Minggu silam. Tim damkar dari propinsi Guangdong dalam situsnya menulis secara resmi terdapat 76 orang yang dinyatakan hilang dan Zeming termasuk didalamnya. Seperti dilansir Xinhua, Zhang Yabin anggota tim penyelamat mengatakan Zeming telah menjalani operasi dan kini kondisinya stabil dalam pantauan pihak rumah sakit, meskipun ada kemungkinan bahwa kakinya akan diamputasi. Angka kematian diprediksi akan meningkat tajam, setelah masa periode emas untuk bertahan hidup yaitu 72 jam yang merupakan waktu maksimal rata-rata manusia bertahan hidup telah terlewati. Meningkatnya kekhawatiran terhadap faktor keamanan dan kurangnya pengawasan wilayah industri membuat Perdana Menteri Li Keqiang memerintahkan segera diadakan investigasi beberapa jam setelah insiden. Kegiatan pencarian dan penyelamatan para korban serta penyelidikan insiden menjadi hambatan besar terhadap kelancaran produksi pabrik di sekitar tempat bencana. Wang Yiwen, 49, pemilik pabrik yang terletak dekat tempat sampah ini mengatakan dia mengalami kerugian 10.000 yuan (USD 1545) atau (Rp 21,1 juta) per hari. “Sekarang kami tak dapat keluar. Kami tak dapat mengirim dan menerima barang,” jelas Yiwen seperti dilansir Reuters. “Tak ada jaminan untuk keselamatan kami. Banyak dari regu penyelamat membutuhkan makanan. Aliran listrik juga terputus,” sambung Yiwen. Dilansir BBC, sekitar 900 orang dievakuasi pada Minggu (20/12) akibat terjangan gumpalan tanah dan puing-puing yang memicu terjadinya ledakan pipa gas alam. Bencana tanah longsor menyelimuti area seluas 380.000 meter persegi atau setara 50 kali luas lapangan sepakbola. Beberapa wilayah tertimbun tanah lumpur setinggi 10 meter. Anggota tim penyelamat yang terdiri dari ribuan orang dikerahkan untuk pemulihan paska bencana. Jumlah orang hilang masih terus berubah karena banyak orang yang telah ditemukan dan diselamatkan dari timbunan longsor.

Label: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar