Malaysia dan Singapura Terkena Asap Kebakaran

20.35 / Diposting oleh nivra /

Kualitas udara memburuk dialami Singapura dan Malaysia. Pemerintah Singapura mengatakan saat ini kualitas udara berada sedikit diatas dari batas ‘kurang sehat’ pada Senin (14/9). ... Kabut tebal yang berbau kayu bakar menyelubungi Singapura. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi penyelenggara even Formula One (F1) yang akan diselenggarakan akhir pekan ini. Pihak penyelenggara F1 terus memantau situasi kabut ini. “Dalam hal kabut menyebabkan masalah jarak penglihatan, kesehatan umum atau masalah operasional, Singapura Grand Prix akan bekerja sama dengan lembaga terkait sebelum membuat keputusan kolektif terkait pelaksanaan F1,” ucap jurubicara F1 Singapura dalam pernyataan dilansir AFP. Juru bicara kementrian lingkungan Singapura megatakan, Menteri Lingkungan Singapura, Vivian Balakrishnan akan menerima informasi terkait pelaku pembakaran hutan dari pemerintah Indonesia. Pemerintah Singapura memiliki undang – undang yang memungkinkan otoritas untuk mendenda perusahaan yang menyebabkan terjadinya kabut, meskipun mereka tidak menjalankan usahanya disini. Pemerintah Singapura menyatakan Balakrishnan mengungkapkan keprihatinannya secara serius terkait situasi kabut dan kembali menyatakan tawaran bantuan untuk mengatasi kebakaran hutan. Balakrishnan berencana akan melakukan konsultasi hal ini dengan Presiden Joko Widodo. Tingkat kabut asap yang tinggi juga melanda negara tetangga Malaysia, dimana pandangan gedung tinggi di ibukota Kuala Lumpur terlihat seperti siluet samar. Pancaran sinar matahari di Kuala Lumpur tampak berwarna jingga karena terhalang tebalnya kabut asap sehingga tak dapat menembus ruang udara yang diliputi partikel debu. Indeks pencemaran udara berada pada angka 140 yang sudah memasuki tingkat udara tidak sehat. Dalam waktu dekat otoritas Malaysia akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) denga pemerintah Indonesia terkait penanggulangan kabut asap. Menteri Sumber Daya Alam Malaysia, Datuk Seri Wan Junaidi Tuanku Jaafar mengatakan akan menemui rekan sejawatnya di Indonesia pada 18 September untuk membahas isi MoU ini. “MoU ini akan berlaku selama lima tahun,” ucap Tuanku Jaafar dikutip Bernama.

Label: , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar