Dua Ledakan di Nigeria Tewaskan 44 Orang

19.30 / Diposting oleh nivra /

JOS – Dua ledakan bom yang terjadi di pusat kota Jos, Nigeria menewaskan 44 orang. Bala bantuan dari negara itu mengatakan pada Senin (6/7) setelah negara ini selama seminggu dalam keadaan mencekam karena kekerasan yang dilakukan milisi Boko Haram. Kedua ledakan yang terjadi Minggu (5/7) hanya berselang beberapa menit antara satu dengan ledakan lainnya, terjadi di pusat perbelanjaan dan dekat sebuah bangunan mesjid. ... “Saat ini ada 44 orang tewas dan 47 lainnya luka dari insiden di dua tempat kejadian, “ucap Mohammed Abdulsalam dari Badan Pengaturan Darurat Nasional (NEMA) dilansir AFP. Umar Abubakar, saat ledakan terjadi sedang berada di Mesjid Yantaya sedang melakukan ceramah tafsir Al Qur’an mengatakan beberapa penyerang menembaki mesjid dari luar sekitar pukul 9:20 waktu setempat. “Mereka menembakkan senjata roket pelontar granat (RPG) ke mesjid, tapi mengenai besi di bagian muka bangunan dan meledak, “ucap Abubakar dilansir AFP. “Banyak orang tewas dan terluka akibat tembakan dan ledakan. Itu sebuah keajaiban, saya dapat melarikan diri karena saya tak dapat menjelaskan bagaimana itu terjadi, “sambung Abubakar. Saat siang hari terlihat bangunan mesjid yang dipenuhi lubang peluru dan percikan darah. Sementara barang – barang seperti alas kaki, buku – buku dan barang pribadi lainnya berserakan di tanah. Ledakan kedua terjadi di sebuah restoran cepat saji Shagalinku di kompleks pusat perbelanjaan di Bauchi Road, yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asal timur laut. Mohammed Shafi’I, seorang penduduk setempat yang sering berkunjung ke restoran itu mengatakan seluruh wilayah terguncang akibat ledakan itu dan dia menghitung ada 25 jenazah, termasuk 4 orang pramusaji restoran. “Bangunan restoran rusak parah. Terdapat potongan daging manusia, noda darah, meja plastik dan kursi – kursi serta berbagai macam barang pribadi berhamburan, “ucap Shafi’I dilansir AFP. Kepolisian di negara bagian Plateau dengan ibukota Jos mengatakan setidaknya 18 orang kehilangan nyawa pada serangan Minggu malam. Insiden terjadi di pusat perbelanjaan yang letaknya dekat mesjid terkenal. Perbedaan jumlah angka kematian sangat tidak biasa di Nigeria. Kepolisian, militer dan otoritas pemerintahan sebelumnya telah meremehkan jumlah korban tewas dalam aksi pemberontakan yang dilakukan Boko Haram. Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas insiden yang terjadi, tapi kota religius Jos yang terpecah sebelumnya telah menjadi target dari milisi Islam ini. Plateau merupakan kota yang jatuh dan terletak pada garis pemisah antara wilayah selatan yang warganya terutama Kristen Nigeria dan wilayah utara yang mayoritas penduduknya Muslim. Daerah ini telah menjadi saksi adanya gelombang kekerasan sektarian yang telah menewaskan ribuan orang selama dekade terakhir. Boko Haram telah meningkatkan serangannya di wilayah Nigeria bagian utara, sejak pelantikan Presiden Muhammadu Buhari pada 29 Mei. Dengan banyaknya serangan, ledakan dan bom bunuh diri. Bulan ini saja korban tewas mencapai 267 orang dan jumlah keseluruhan korban tewas sejak Presiden Buhari menjabat mencapai 524 orang. Walaupun berada dibawah tekanan untuk mengatasi hal ini, mantan Jenderal angkatan bersenjata ini telah berjanji untuk menumpas kelompok radikal Islam. Dia melakukan penguatan pasukan pertahanan regional pada akhir bulan ini untuk melakukan pukulan keras. Tapi dengan meningkatnya jumlah korban tewas, bertambahnya serangan dan militer terlihat tak dapat mencegah serangan yang ditujukan kepada warga sipil. Pada Minggu (5/7) seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam sebuah gereja, menewaskan lima orang, termasuk seorang pastor, seorang wanita dan dua anaknya yang sedang beribadah di kota Potiskum di negara bagian Yobe, timur laut Nigeria. Minggu lalu kelompok milisi Islam, Boko Haram menyerang beberapa desa di wilayah Lake Chad, menewaskan lebih dari 150 orang yang sedang melakukan shalat di mesjid. Seorang pakar keamanan menyarankan penurunan intensitas operasi oleh pasukan multilateral Nigeria, Niger, Chad dan Kamerun telah memungkinkan para pemberontak untuk melakukan penguatan pasukan dan pembekalan kembali senjata mereka. Mereka juga mengatakan meningkatnya serangan selama bulan suci Ramadhan bertepatan dengan terganggunya Buhari dengan beberapa masalah seperti mengatasi kondisi ekonomi yang goyah.

Label: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar