Seniman China Manfaatkan Lebah Ciptakan Peta Dunia

21.09 / Diposting oleh nivra /

Seniman asal China, Ren Ri secara sukses mengkombinasikan kecintaannya menjadi peternak lebah dan sebagai seniman dengan menciptakan peta sarang lebah secara akurat, lengkap dengan negara dan benua. Hasil karya lilin lebahnya dipamerkan pada beberapa galeri seni di Taipei, Shanghai, Milan, Beijing dan Venice. ... Pameran baru – baru ini bertempat di galeri seni Pearl Lam Soho dan diberi tema ‘Ren Ri: Yuan Su Projects’. Ren bekerja sangat serius dengan lebah , nyatanya dia lebih menganggap dirinya sebagai seorang peternak lebah daripada seorang seniman profesional. Dia mulai usahanya sebagai peternak lebah pada 2007. Hanya dalam setahun dia sudah menguasai dasar dari cara pembiakannya. Siring dengan semakin mahirnya dia mulai berpikir bagaimana caranya agar pergerakan lebah – lebah ini dapat dimanipulasi dengan mengendalikan ratu lebahnya. Dia mulai menciptakan pola lilin lebah yang mengandung makna. Dia akhirnya berhasil menciptakan peta dunia. Untuk mewujudkan peta dunia, Ren menempatkan lembaran peta dunia ke dalam sarang lebah. Kemudian dia memanipulasi ratu lebah untuk bergerak kearah dan sudut berbeda, jadi sekelompok lebah akan membangun sarang pada titik yang telah ditentukan. “Kelompok lebah terus membuat cetakan dan cetakan ini akan mempengaruhi bentuk potongan yang telah ada, melalui proses penambahan dan pengurangan, “ucap Ren dilansir OddityCentral. Saat peta dunia sudah jadi, Ren menciptakan peta negara – negara lainnya. Dia menyebutnya seri ‘Yuan Su I: The Origin of Geometry’. “Judul dari karya ini lebih dapat dipahami dengan memisahnya kedalam dua bagian, “ucap Ren. “Alam, asal usul kehidupan disebut “Yuan”, sementara bagian yang dibuat manusia disebut “Su”. Oleh karena itu, Yuan Su menandakan hubungan antara manusia dan lebah, manusia dan alam, hubungan yang menjadi kompak. Untuk proses keduanya, Yuansu II, Ren mulai dengan membuat struktur silang di dalam wadah gelas dan menempatkan Ratu lebah di dalamnya. Kemudian dia membalikkan kotak 90 derajat tiap minggunya, menyebabkan lebah menghasilkan banyak lilin dalam bentuk abstrak. “Ini berkaitan dengan ruang, waktu dan massa, “jelas Ren. “Ini merupakan konsep – konsep dalam pembuatan patung dan instalasi. Ini adalah seni spasial, “sambung Ren. Dia juga mengatakan proses pengerjaan bersama lebah mengajarinya beberapa hal. Misalnya, proses konstruksi manusia mengarah keatas, sementara proses yang dibuat lebah kebalikannya. “Manusia berjuang melawan gravitasi untuk membangun keatas, “sambung Ren. “Bagi lebah cara mereka membangun adalah menurun, mereka tidak melawan gravitasi. Saya menganggap pemahaman ini sangat menarik, “tambah Ren.

Label: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar