Terlantar di Negara Sendiri Atau Mengungsi Keluar Negeri

18.31 / Diposting oleh nivra /

GENEVA – Kekerasan serta konflik – konflik yang terjadi di negara seperti Suriah dan Ukraina telah menyebabkan 38 juta orang menjadi terlantar di dalam negaranya sendiri. Angka tersebut setara dengan jumlah penduduk di tiga kota besar dunia, New York, London dan Beijing. ... Internal Displacement Monitoring Centre (IDMC) yang berkantor di Geneva, Swiss melaporkan bahwa pada tahun lalu terdapat 11 juta orang yang mengungsi. Dengan rata – rata tiap harinya ada sebanyak 30.000 orang meninggalkan rumah mereka. “Ini merupakan angka terburuk dari pemindahan paksa dalam sebuah generasi, menandakan kegagalan penuh untuk melindungi warga sipil, “ungkap Jan Egeland, kepala Norwegian Refugee Council (Dewan Pengungsi Norwegia), seperti dilansir AFP. Warga yang tetap tinggal ditanah kelahirannya dijuluki warga terlantar dalam negeri, berbeda dengan pengungsi yang melarikan diri melintasi perbatasan negara. IDMC lembaga yang juga mendapat dukungan dari NRC melaporkan bahwa saat ini hampir dua kali lebih banyak warga terlantar dalam negeri berubah status menjadi pengungsi. Menurut data statistik PBB, sampai akhir 2013 terdapat sebanyak 16,7 juta orang hidup menjadi pengungsi di seluruh dunia. Masih menurut laporan IDMC, jika dibanding dengan 2013, tahun lalu saja terjadi peningkatan angka menjadi 14% dari jumlah warga yang dipindahkan dalam negeri dan puncaknya terlihat pada krisis Darfur pada 2004, kekerasan berkelanjutan di Irak sejak 2003 atau bergejolaknya Arab Spring pada 2011. “Laporan ini seharusnya menjadi sebuah peringatan yang luar biasa, “ucap Egeland. “Kami harus menghentikan kecenderungan ini dimana jutaan pria, wanita dan anak – anak terjebak dalam wilayah konflik di seluruh dunia, “sambung Egeland. Pemindahan warga baru tahun lalu mencapai angka 60% yang berasal dari lima negara: Irak, Sudan Selatan, Suriah, Republik Kongo dan Nigeria. Irak merupakan negara terparah dengan 2,2 juta warganya yang terpaksa harus berpindah kota didalam negaranya dari wilayah konflik yang dikuasai oleh kelompok teror ISIS. Warga Suriah juga menjadi korban kekerasan dari kelompok ISIS sehingga memaksa warganya untuk meninggalkan rumah mereka yang dilanda perang sipil di Suriah. Tahun lalu, sekitar satu juta orang warga Suriah lainnya berpindah tempat didalam negaranya yang jumlah keseluruhannya mencapai 7,6 juta orang atau 40% dari jumlah penduduk. Sementara itu pada 2014 di Ukraina sebanyak 646.500 orang berpindah tempat tinggal didalam negeri, saat terjadi konflik di wilayah itu antara kelompok separatis pro Rusia dan angkatan bersenjata Kiev. Pertempuran di wilayah Sudan Selatan memaksa 1,3 juta warganya menjadi pengungsi didalam negara yang merupakan negara termuda di dunia ini. Sebanyak 11% warga Sudan berpindah tempat didalam negaranya pada 2014. IDMC juga melaporkan, kekejaman kampanye propaganda yang dilakukan kelompok militan Boko Haram untuk mendirikan negara islam di wilayah timurlaut Nigeria, juga membuat ratusan ribu warganya berpindah tempat. Tahun lalu, terhitung sebanyak tiga per empat dari hampir sejuta orang berpindah tempat. Laporan IDMC juga menitik beratkan kepada isu pemindahan yang bertahan lama, mengacu pada kenyataan bahwa pada 2014 terdapat banyak orang yang sudah mengungsi selama satu dekade atau hampir 90% dari 60 negara yang dilaporkan dalam data IDMC.

Label: , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar