Filipina Meminta Dukungan Militer AS Untuk Hadapi China di Spratly

20.49 / Diposting oleh nivra /

MANILA – Pemerintah Filipina mengatakan akan meminta bantuan kemiliteran pada Amerika Serikat (AS) yang terdiri dari peralatan dan pelatihan untuk memperkuat basis pertahanan, menanggapi sifat agresif yang diperlihatkan China di wilayah perairan sengketa Laut China Selatan. ... Saat latihan militer gabungan tahunan dari kedua negara Filipina – AS, ratusan tentara Filipina dan Marinir AS melakukan simulasi teknik serangan ampibi untuk merebut wilayah dari tangan kelompok penyusup. Kepada AFP, panglima angkatan bersenjata Filipina Jenderal Gregorio Catapang mengatakan telah mengajukan daftar permintaan bantuan untuk Amerika Serikat. Catapang mengatakan, Filipina akan meminta peralatan dan pelatihan, sementara menunggu keberangkatan Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario berkunjung ke AS dalam minggu ini. “Pihak AS telah mengatakan kepada kami bahwa mereka akan membantu untuk mengembangkan kemampuan militer kami dan sekarang perhatian utama kami tertuju pada kemanan laut, “ucap Jenderal Catapang saat menyaksikan munculnya tank dari dalam laut menuju ke pantai. “Kami ingin punya kemampuan di lahan basah, tanah rawa dan pendaratan pantai, “sambung Catapang, ketika didesak untuk menjelaskan daftar permintaannya. Sebagai upaya peningkatan pertahanan militer, tahun ini Filipina membeli beberapa unit tank buatan AS, sehingga Catapang juga berharap bahwa militer AS akan melatih anak buahnya dalam operasi tank ampibi. Filipina merupakan bekas koloni dari AS sehingga tetap bersekutu sesuai dengan perjanjian pertahanan militer kedua negara. Kebutuhan militer Filipina hampir semuanya dipasok dari AS. Pada Selasa saat latihan gabungan militer, yang pertama dari latihan perang tahunan diantara sekutu, yang berlokasi 220 kilometer sebelah timur di Scarborough Shoal di Laut China Selatan, sebanyak 21 unit tank ampibi keluar dari dalam kapal perang angkatan laut AS, USS Green Bay untuk memerangi pasukan di pulau fiksi ´Calabania´, yang menyerang sebuah pulau di Filipina. Kelompok pertama tank bergerak mendekati pantai, tank mengeluarkan tabir asap untuk menyembunyikan tank lainnya dibelakangnya. Enam helikopter tempur terbang diatasnya untuk memberi bantuan udara. Semua tank merapat dan bersiap siaga di garis pantai dan para marinir berpakaian tempur lengkap berlari cepat ke daratan menyusup ke wilayah musuh. Pasukan artileri menembakkan mortir ke arah posisi musuh untuk membuka jalan bagi pasukan infanteri yang akan melakukan serangan darat. “Saya yakin latihan Balikatan ini akan meningkatkan kapasitas gabungan kami untuk melakukan bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana serta dalam upaya menghadapi tantangan keamanan maritim, “ucap Sekretaris Pertahanan Filipina, Voltaire Gazmin. Juru bicara Kepresidenan Filipina, Hermino Coloma menyatakan bahwa kapal China baru – baru ini menggunakan meriam air untuk mengusir nelayan Filipina dari kawasan ini. Suara alarm peringatan dari Filipina didengungkan pada Senin (20/4) mengingatkan tentang agresivitas China di Laut China Selatan, berbarengan dengan dimulainya latihan militer gabungan Filipina – AS sebagai peringatan langsung terhadap China. Jenderal Catapang menunjukkan foto satelit pembangunan konstruksi dari tujuh daerah terumbu di kepulauan Spratly. Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan media AFP minggu lalu, Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan dunia harus takut dengan aksi yang dilakukan China di perairan sengketa ini, seraya mengingatkan ini dapat berujung pada konflik militer. Dalam upaya untuk mencegah China, negara Filipina yang secara kekuatan militer terhitung lemah mendorong sekutu lamanya, AS, untuk meningkatkan pertahanan militernya di wilayah Filipina dan wilayah perairan dengan seringnya melakukan simulasi militer. Perencanaan pemerintah AS untuk membuka kembali pangkalan militernya di Filipina sudah dimulai sejak 1990-an. The Balikatan, simulasi perang tahunan terbesar diantara kedua negara, yang merupakan bagian dari kerjasama militer disepakati pada 1951. Salah satu isinya adalah saling membantu satu sama lain jika ada agresi dari negara asing.

Label: , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar