AS Tagih Komitmen Rusia Untuk Hentikan Konflik Suriah

19.48 / Diposting oleh nivra /

JENEWA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry pada Jum’at (9/9) terbang ke Jenewa. Dia bermaksud untuk bertemu langsung dengan otoritas Rusia, mencari kesepakatan dengan pemerintah Rusia untuk menerapkan gencatan senjata di Suriah. Ini merupakan pertemuan yang kesekian kalinya bagi Kerry dan Lavrov dalam dua minggu terakhir. Beberapa pertemuan mereka berlangsung di Jenewa dan KTT G-20 di China. ... Namun saat itu belum tercapai kesepakatan untuk memberi solusi terkait perang saudara di Suriah. Pejabat senior Kemenlu AS yang pergi bersama Kerry mengatakan dia tak akan pergi menemui Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia jika tidak ada sebuah kesempatan untuk membuat sebuah kemajuan. Namun mereka juga mengingatkan bahwa tak ada jaminan pada hasil akhir dari kesepakatan ini akan selesai dalam waktu yang singkat. Kementrian Luar Negeri AS menyatakan bahwa topic pembahasan kedua tokoh akan dititik beratkan pada pengurangan aksi kekerasan, pemberian bantun kemanusiaan pada warga Suriah. Juga solusi penyelesaian politik untuk menghentikan perang saudara. Pemerintah AS ingin adanya langkah yang pasti dari otoritas Rusia untuk mendesak pasukan Suriah pendukung Bashar al-Assad. AS ingin mereka berhenti melakukan pemboman terhadap warganya sendiri. Mereka juga harus menarik mundur pasukannya atas penguasaannya di kota Aleppo. “Kami perlu melihat kejelasan dari situasi saat ini, bahwa apapun yang disepakati nantinya dengan Rusia tidak akan terjadi pengepungan kota Aleppo,” terang seorang pejabat senior AS seperti dilansir AFP. “Jika kita simpulkan bahwa itu dapat dilakukan maka kami akan terus melanjutkannya,” sambungnya lagi. “Jika kami mengira bahwa ini hanya akan mengulur waktu saja tanpa ada kejelasan, maka tak ada gunanya dilanjutkan,”jelasnya lagi. Dia juga menyatakan terdapat beberapa wilayah di Suriah yang dikendalikan oleh pemerintah dan oposisi. Sementara posisi AS dan Rusia saling berlawanan dalam konflik Suriah. Pemerintahan Obama mendukung pihak oposisi moderat, AS menilai Rusia memperburuk keadaan di Suriah. Pejabat AS juga meragukan komitmen Rusia dalam penyelesaian masalah politik Suriah ini. Pemerintahan Putin memberi dukungan pada pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Rusia membantu perjuangan pasukan Assad melawan pasukan pemberontak dalam upaya mereka menjatuhkan Presiden Suriah. Pemerintah Rusia ingin adanya kerjasama militer secara dekat dengan pihak AS dalam upaya penumpasan pemberontak di Suriah. Hal ini akan memudahkan untuk menetapkan sasaran mereka pada kelompok ISIS dan Nusra Front. Washington dan Moskow bekerja sama memimpin upaya dunia internasional untuk menghentikan konflik perang saudara di Suriah. Selain itu kedua negara besar ini juga mendukung deklarasi PBB dalam gencatan senjata yang telah disepakati pada Februari lalu. Setelah gagalnya kedua belah pihak untuk mentaati gencatan senjata, Presiden Rusia Vladimir Putin tetap memberikan dukungan kuatnya pada pasukan Bashar al-Assad, sementara AS mendukung pihak yang menjadi lawan mereka.

Label: , , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar