Limbah Sisa Makanan Menjadi Kompos Untuk Bahan Makanan

21.20 / Diposting oleh nivra /

SAO PAOLO – Sebuah restoran di Brasil berhasil mengubah limbah sampah mereka menjadi makanan. Proses perubahan ini dilakukan di sebuah kebun inovatif tengah kota yang terselip diantara gedung pencakar langit. Tak banyak terdapat lahan hijau di kota Sao Paolo. ...Fernanda Danelon, 43, berprofesi sebagai seorang wartawan mengundurkan diri dari pekerjaannya sejak dua tahun lalu. Dia mendirikan Institut Guandu yang bertujuan untuk mendaur ulang limbah sisa makanan dan juga membantu membuat kebun kota agar pupuk kompos dapat digunakan untuk hal yang berguna. Asosiasi Perusahaan Sanitasi Umum Brasil (ABRELPE) menyatakan bahwa kota-kota di Brasil yang merupakan raksasa ekonomi di Amerika Latin menghasilkan lebih dari 75 juta ton sampah per tahunnya. Sementara Kementrian Lingkungan Brasil melaporkan dari jumlah tersebut sekitar setengahnya merupakan sampah organik. Tak ada tempat daur ulang di kota ini atau program kompos untuk mengurangi jumlah sampah. Bagi kebanyakan warga Brasil mendahulukan sampah merupakan sebuah hal/konsep yang aneh. ABRELPE menambahkan program daur ulang yang dilakukan pemerintah Brasil hanya mencapai 3% dari jumlah keseluruhan sampah yang ada. Untuk mengisi kekosongan, Danelon memutuskan untuk menjalankan minatnya untuk membuat kompos dan berkebun atas nama restoran di kampung halamannya. Organisasi Danelon mengumpulkan semua limbah sisa makanan kemudian mengubahnya menjadi kompos. Proses perubahan ini membutuhkan waktu tiga hingga empat bulan. Kemudian pupuk kompos tadi dikirim kembali ke restoran untuk memberi suplemen pupuk pada kebun kota. Institut Guandu juga membantu proses pembuatan kebun kota serta ,melakukan pemeliharaan terhadapnya. Pada awalnya Danelon hanya mengurusi satu restoran saja. Kini, dia menjalankan 17 restoran dan kedepannya sedang dilakukan pembicaraan untuk menambah 10 restoran. “Pada awalnya, saya mengumpulkan limbah seorang diri dan menaruhnya dalam mobilku,” jelas Danelon dilansir AFP. “Tapi kini kami telah berkembang dan sekarang tiap bulannya kami mendaur ulang 30 hingga 40 ton sampah organik,” lanjutnya. Rekan kerja sama Danelon termasuk restoran Perancis ‘Le Bilboquet’ terletak di wilayah Jardins pusat kota yang menawan. Restoran itu kini mampu menghasilkan tomat, lemon, tanaman lavender yang tumbuh diatap bangunan mereka. Julien Mercier, 34, kepala juru masak asal Perancis di restoran itu ikut serta dengan program Danelon sejak enam bulan lalu. “Apa yang kami tanam disini tak dapat memenuhi seluruh kebutuhan restoran. Namun hal terpenting adalah untuk mengerti bahwa kami adalah bagian dari prose situ. Tanaman itu kini tumbuh berkembang disini. Kami juga bangga berhasil mendaur ulang sebanyak 1,5 ton sampah organik tiap bulannya,” terang Mercier pada AFP, sembari melakukan pmeriksaan terhadap tanamannya. Tempat untuk melakukan pembuatan kompos teletak 50 km diluar kota Sao Paolo. Danelon menjelaskan bahwa pembuatan kompos dilakukan dengan teknik tradisonal, tanpa enzim atau cacing tanah untuk mempercepat prosesnya. Namun dengan sedikit kesabaran semua sampah makanan itu akan berubah menjadi kompos yang bernutrisi. Rata- rata satu restoran untuk 50 meja harus membayar USD 275 (Rp. 3,5 juta) tiap bulannya. Biaya ini termasuk pembuatan kompos, layanan perawatan kebun. “Kita harus melihat secara jujur sampah makanan yang kita hasilkan, menilainya dan mengetahui bahwa itu dapat didaur ulang,” terang Danelon.

Label: , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar