Tentara Perbatasan Korsel Berlatih Ballet Kurangi Stres

20.13 / Diposting oleh nivra /

Tentara merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh anak-anak kecil. Setiap negara memiliki tentara yang akan menjaga kedaulatan negaranya dengan taruhan nyawa. Tugas terberat seorang prajurit adalah ketika harus berada di daerah pinggir batas wilayah negara. Foto/QZ: Lee Hyang-jo latih ballet tentara DMZ Korsel untuk atasi stres ... Salah satu perbatasan yang dianggap sangat berat adalah perbatasan antara Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut). Setiap tentara Korsel menilai pekerjaan menjaga perbatasan negaranya sangat berat dan penuh tekanan. Baru – baru ini tentara Korsel menemukan sebuah cara yang sangat tidak konvensional untuk bersantai. Latihan ballet dipilih untuk mengurangi tekanan bagi tentar yang bertugas di perbatasan zona bebas kekuatan militer (Zona Demiliterisasi). Sebanyak 15 tentara Korsel berusia muda yang tergabung dalam Divisi ke-25 berlatih ballet sekali dalam seminggu. Sepatu tentara yang berat dan keras berubah menjadi sepatu ballet yang sangat ringan dan elastis. Pihak tentara Korsel meyakini bahwa latihan ballet mampu mengurangi tingkat stress para tentara penjaga perbatasan. Lee Hyang-jo seorang pelatih ballet dari Korea Ballet Nasional menjadi pembimbing para tentara. Sudah setahun lamanya Lee menjadi instruktur ballet di kamp perbatasan. Para tentara muda terlihat kesulitan gerakan splits pirouettes (gerakan memutar dengan satu kaki, sementara kaki lainnya menempel disamping dengkul kaki tumpuan). Tak hanya itu, para prajurit juga kesusahan melakukan gerakan ballet lainnya untuk relaksasi. Foto/Reuters: Meski sulit melakukan gerakan ballet, namun para tentara banyak tertawa “Menjadi seorang tentara saja sudah cukup sulit, jadi saya tak yakin dapat membantu mereka disini,” ucap Lee Hyang-jo kepda Reuters. “Namun saat mereka berlatih sedikit demi sedikit, mereka banyak tertawa dan kehadiranku disini jadi memiliki arti,” sambung Lee. Para tentara perbatasan ini berlatih dengan celana pendek dan kaos, tentu saja tak ketinggalan sepatu khas ballet. Para tentara muda ini juga telah melakukan pertunjukan ballet di Tchaikovsky’s Swan Lake. Mereka juga berencana melakukan pertunjukkan ballet lagi pada tahun ini. “Ada begitu banyak tekanan sejak kami berada disini sebagai pasukan garis depan. Situasi ini membuat saya menjadi tidak aman setiap waktu,” jelas Sersan Kim Joo-hyeok, 23, dilansir OddityCentral. Kim hampir 2 tahun mengikuti wajib militer. Korea Selatan mewajibkan setiap lelaki untuk mengikuti wajib militer. “Namun melalui ballet, saya dapat menenangkan diri dan menemukan keseimbangan serta menjalin persahabatan dengan rekan tentara lainnya,” sambung Kim. Dia telah dua tahun belajar ballet, setelah masa pengabdian militernya selesai, Kim berniat terus melanjutkan latihan balletnya. Sementara sekelompok tentara berlatih dengan melakukan grakan-gerakan sulit, diluar ruangan kelompok tentara lainnya menikmati bermain sepakbola. Letnan Kolonel Heo Tae-sun mengatakan berlatih ballet juga dapat menguatkan kita. “Untuk melakukan gerakan ballet dibutuhkan kekuatan fisik yang besar dan sangat baik untuk menguatkan otot, meningkatkan fleksibilitas dan mengoreksi postur tubuh,” jelas Letkol Heo.

Label: , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar