Seniman China Serukan Dukungannya Pada Pengungsi Suriah

19.12 / Diposting oleh nivra /

YUNANI – Seorang seniman terkenal China, Ai Weiwei menempatkan piano berwarna putih di atas lumpur, ditempat penampungan pengungsi yang dibasahi hujan. Pada Sabtu (12/3), pengungsi yang tinggal di perbatasan Yunani dan Makedonia juga dihibur oleh salah satu wanita pengungsi Suriah yang memainkan tuts piano. Ini pertama kalinya permainan piano setelah tak terdengar selama bertahun-tahun. Foto/Reuters: Seorang pengungsi memainkan piano disaksikan Ai Weiwei ... Penampilan Weiwei dan timnya diadakan ditengah rintik hujan dibawah tenda plastik pengungsi. Nour Alkhzam wanita 24 tahun sedang menaruh harapan besarnya untuk dapat bergabung dengan suamniya yang telah tiba di Jerman lebih dulu. Keahliannya bermain piano ditunjukkannya selama 20 menit ditanah lapang tempat penampungan di perbatasan Idomeni. Sebanyak 12.000 pengungsi dan pencari suaka terjebak dalam kondisi yang suram tanpa kejelasan. “Ini adalah upaya kami untuk menciptakan sebuah kesempatan bagi Alkhzam,” ujar Weiwei dilansir AFP. “Dia menjadi korban dari peperangan ini. Selama tiga tahun dia tak mempunyai kesempatan untuk bermain piano. Dia telah terpisah dari suaminya selama satu setengah tahun,” jelas Weiwei. Dia menambahkan menyaksikannya bermain piano sungguh sangat menyentuh hati. “Ini memperlihatkan pada dunia bahwa seni dapat mengatasi peperangan,” tambah Weiwei. Foto/AFP: Nour Alkhzam bermain piano setelah 3 tahun absen karena perang Acara ini merupakan rangkaian terakhir dari penampilan Weiwei dan krunya. Dia berusaha memberikan secercah cahaya kepada para pengungsi yang terjebak dalam krisis migran terbesar Eropa sejak Perang Dunia II. “Kami ingin menampilkan wajah baru mereka, menyampaikan kemungkinan, seni dan imajinasi. Ini adalah gambaran yang harus diperlihatkan pada dunia,” sambung Weiwei. Otoritas Yunani memperkirakan bahwa 12.000 pengungsi terjebak dalam tempat penampungan di Idomeni, namun ribuan lainnya juga terdampar di lapangan sekitarnya. Semua pengungsi sangat berharap bahwa perbatasan akan dibuka kembali, sehingga mereka dapat melanjutkan perjalanan menuju utara. Makedonia serta beberapa negara lainnya yang didatangi para pengungsi telah menutup wilayah perbatasannya sejak beberapa minggu lalu. Hal ini membuat Yunani kebanjiran para pengungsi di wilayahnya dan memaksa mereka berkemah. Situasi ini meningkatkan kemelaratan diantara mereka. Weiwei seniman yang sering mengkritik kebijakan pemerintahan China telah berulang kali menyatakan dukungan penuhnya kepada para pengungsi. Dia juga mengecam cara yang ditempuh politisi Eropa dalam menangani krisis migran ini. Bulan lalu, dia menjatuhkan ribuan rompi pelampung milik pengungsi yang dibuang setelah tiba di Yunani. Hal ini dilakukannya saat acara yang diadakan di Jerman pada ruang konser Berlin Konzerthaus. Pada Januari mengadakan sebuah eksebisi dari buah karyanya di Kopenhagen, Denmark. Acara ini digelar untuk menyatakan kecamannya terhadap otoritas Denmark yang mengeluarkan kebijakan menentang migran. Parlemen Denmark meloloskan rancangan undang-undang yang dinilai kontroversial, dimana mengijinkan otoritas keamanan untuk menyita barang berharga milik pengungsi. Artis beraliran kontemporer paling terkenal dari negeri China, Weiwei juga turut meyumbangkan idenya dalam desain Stadion Sarang Burung untuk penyelenggaraan Olimpiade Beijing dan telah dipamerkan ke seluruh dunia. Namun hasil karyanya sering kali bertentangan dengan pemerintahan China. Pada 2011 Weiwei pernah ditahan selama 81 hari karena anjurannya berdemokrasi dan hak asasi manusia juga bersamaan dengan kritikan lainnya yang ditujukan terhadap pemerintah.

Label: , , , , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar