Kelompok teror AQIM serang resort, 16 Orang Tewas

19.09 / Diposting oleh nivra /

Grand Bassam – Kelompok afiliasi dari Al-Qaeda kembali mennunjukkan eksistensi mereka. Kali ini, sekelompok pria bersenjata memasuki dan menyerbu sebuah resort di Pantai Gading. Insiden ini menewaskan sedikitnya 16 orang dan menimbulkan ketakutan dari ancaman jihad di wilayah Afrika barat. ... Kelompok ini dilengkapi dengan senjata serbu dan granat, beberapa penyerang tak dikenal ini memasuki bangunan resort L’Etoile du Sud bertingkat tiga yang cukup tenang. Tempat peristirahatan yang terletak di kota Grand Bassam ini terkenal dengan banyaknya kunjungan turis asing. Kota ini terletak sekitar 40 km arah timur dari kota penghubung Abidjan. Beberapa saksi mata mengatakan melihat adanya kepanikan saat kelompok pria bersenjata ini memberondong senjatanya di sekitar pantai. Seorang saksi lainnya juga mengatakan mendengar teriakan ‘Allah Maha Besar’ saat pria itu memuntahkan peluru. “Saya melihat salah satu penyerang dari kejauhan,” ucap Abbas El-Roz seorang penjual asal Libanon, dilansir AFP. Ketika serangan brutal ini terjadi dirinya sedang berada di kolam renang hotel. “Dia memiliki senjata Kalashnikov dan ikat pinggang granat. Dia menargetkan pengunjung disekitarnya,” sambung El-Roz. Menanggapi insiden berdarah ini, Presiden Pantai Gading Alassane Quattara mengatakan, sebanyak 14 warga sipil dan dua anggota pasukan khusus tewas dalam aksi penembakan ini. Dari pihak kelompok teroris dilaporkan 6 anggotanya tewas. “Jumlah korban tewas cukup banyak,” jelas Presiden Quattara saat meninjau lokasi insiden, dilansir AFP. Dia menambahkan bahwa aksi pembunuhan ini sebagai serangan teroris. Menteri Dalam Negeri Pantai Gading Hamed Bakayoko menyatakan terdapat dua orang warga asing menjadi korban tewas, masing-masing dari Perancis dan Jerman. Otoritas Amerika Serikat (AS) dan mantan negara penjajahnya, Perancis, menawarkan bantuan kepada Pemerintah Pantai Gading untuk mencari pelaku dari aksi ini. Presiden Perancis Francois Hollande mengecam kejadian ini dengan mengatakan ini merupakan ‘serangan pengecut’. Otoritas intelijen AS mengatakan kelompok Al-Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) yang merupakan kelompok teror berasal dari Afrika Utara telah menyatakan bertanggung jawab atas aksi penembakan. Dalam pernyataannya kelompok AQIM mengklaim tiga orang anggotanya tewas. Seluruh negara di Afrika Barat telah bergegas untuk memperketat keamanan negaranya, menyusul terjadinya serangan kelompok jihad di ibukota Mali dan Burkina Faso. Kelompok teror AQIM juga menyatakan bertanggung jawab atas kejadian Mali dan Burkina Faso. Serangan pada Minggu (13/3) memiliki kesamaan seperti kelompok teror lainnya yaitu dengan serangan senjata dan granat. Insiden ini sama seperti teror yang terjadi di pantai Tunisia pada Juni lalu yang menewaskan 38 turis asing. Seluruh pria bersenjata ini menutupi wajah mereka dengan balaclavas, mereka menembakkan senjata di resort L’Etoile du Sud, sebuah hotel besar yang dipenuhi turis asing saat terjadi gelombang hawa panas,” ucap seorang saksi pada AFP. Seorang wartawan AFP juga menjadi saksi mata melihat peluru yang bersarang dikaca depan dari pendingin bar dan banyaknya lumuran darah dilantai. Carine Boa seorang yang memiliki kewarganegaraan ganda Belgia dan Pantai Gading merupakan seorang guru di sekolah internasional di Abidjan. Saat para pria bersenjata tiba di lokasi, dirinya tengah berada di salah satu bar pinggir pantai bersama dua anak lelakinya. “Kami sangat takut. Kami memikirkan apa yang terjadi dengan orang-orang di Bataclan,” jelas Boa. “Saya mengira ini adalah akhir hidup kami. Kita selalu meyakinkan diri sendiri bahwa hal seperti ini tak akan terjadi,” sambung Boa. Angkatan bersenjata Pantai Gading memperketat kemanan di sekitar lokasi kejadian dan dalam negeri setelah kejadian penembakan. Juga terlihat seorang wanita warga asing yang terluka, perempuan ini dievakuasi dengan truk militer.

Label: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar