Kehilangan Dua Kaki Saat Usia 4 Tahun, Mampu Menjadi Dokter

20.47 / Diposting oleh nivra /

Tekad yang kuat untuk menolong sesama memotivasi seorang wanita untuk bercita-cita menjadi dokter. Li Juhong, 37, harus kehilangan kakinya pada saat usia muda. Dengan tekun dan disiplin akhirnya Juhong dapat menjadi seorang dokter. Selama 15 tahun terakhir ini Juhong telah banyak membantu pasien di tempat kelahirannya desa Wadian, propinsi Chongqing wilayah barat daya China. Kecelakaan tragis dialami Juhong pada 1983 saat usianya 4 tahun, sebuah truk menabraknya dan melindas bagian kakinya. Foto/Shanghaiist: Pantang menyerah meski kaki diamputasi sejak usia 4 tahun ... Dengan seketika kakinya hancur dikarenakan beban truk yang berat. Untuk menyelamatkan nyawanya kedua kakinya harus diamputasi. Juhong merupakan anak yang luarbiasa tangguh, dia tidak kehilangan semangat. Dia terdorong untuk tetap melakukan aktifitas, saat usianya 8 tahun dia belajar sendiri untuk bergerak dengan tangannya dibantu dengan dua bangku kayu sebagai penopang tubuhnya. “Saya hanya melakukan apa yang menurut saya perlu,” jelas Juhong dilansir OddityCentral. “Bahkan saat saya tidak dihormati atas pekerjaan ini, saya akan terus melanjutkan profesi dokter pedesaan ini,” sambungnya. Tanpa diragukan lagi ini merupakan situasi dan kondisi yang berat baginya. Kendati demikian Juhong tidak membiarkan kondisi fisiknya menjadi penghambat dirinya untuk mengejar mimpinya belajar ilmu kedokteran. Dia meninggalkan desanya untuk belajar di sekolah menengah kejuruan khusus. Pada 2000 dia kembali ke desa tempat tinggalnya untuk mengabdikan diri bekerja di sebuah klinik. Sejak itu dia telah membantu hampir 1000 orang warga desa. Bahkan dia juga mampu untuk melakukan kunjungan ke rumah pasien dengan dibantu perangkat penopang tubuhnya. Juhong akhirnya menikah dengan seorang pria desa, Liu Xingyan. Suaminya sangat mendukung dengan aktifitas yang dilakukannya. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang kini telah berusia 12 tahun. Putranya mengagumi dirinya sebagai seorang panutan serta bercita-cita sama seperti ibunya, ingin menjadi seorang dokter. Foto/Shanghaiist: Juhong digendong oleh suami yang sangat mencintainya Xingyan berhenti dari pekerjaannya untuk mengurusi pekerjaan rumah. Ketika Juhong melakukan kunjungan ke rumah pasien yang berlainan desa, suaminya yang menggendongnya di belakang. Menurut data statistik desa setempat diperkirakan setelah dibantu suaminya jumlah pasien yang ditangani Juhong mencapai 6000 orang. “Dibanding dengan dokter lainnya, saya telah melalui banyak hambatan. Namun saya selalu menguatkan diri dengan keyakinan bahwa Tuhan akan menolong mereka yang membantu dirinya sendiri untuk tetap bergerak,” ujar Juhong dilansir Shanghaiist. Seluruh pasien ini berasal dari desa berbeda-beda di sekitar wilayah pegunungan Hechuan, China. Selama ini Juhong telah mengganti penopang kayu kepercayaannya untuk berpergian sebanyak 24 kali. Hal serupa juga dilakukan oleh orang lain yang nasibnya serupa dengan Juhong. Terdapat seorang dokter penyandang disabilitas dari luar desa Chongqing. Dokter ini memenuhi panggilan rumah menemui pasiennya hanya dengan satu kaki. Hal ini telah dilakukan selama belasan tahun.

Label: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar