Zhang Nikmati Penerbangan Tunggal Ala Rockstar

19.50 / Diposting oleh nivra /

Seorang wanita mendapatkan keberuntungan setelah dirinya terpilih menjadi penumpang tunggal dalam sebuah penerbangan. Ruang yang lega untuk menyelonjorkan kaki, layanan pribadi bak seorang putri bangsawan dan tak terdengar suara tangisan bayi atau adanya penumpang nakal. Ini terjadi setelah adanya penundaan jadwal pesawat selama 10 jam. Sehingga penumpang yang ada telah mengganti ke jadwal penerbangan yang lain, sementara Zhang tetap menunggu seorang diri. Foto/Weibo: Zhang menjadi penumpang tunggal ala rockstar ... Hampir sebanyak 100.000 penumpang terdampar di stasiun kereta Guangzhou pada Senin (1/2), sementara wanita dengan nama keluarga Zhang yang menjadi penumpang tunggal mendokumentasikan pengalaman uniknya. Dia berkesempatan menikmati perjalanan ala rockstar itu dalam penerbangan pulang ke Guangzhou untuk liburan Imlek. “Saya merasa sangat bangga, bagi saya ini merupakan pengalaman hidup yang langka dan baru. Saya merasa seperti seorang bintang penyanyi rock,”ucap Zhang kepada BBC. Dia juga menambahkan seluruh anggota keluarganya juga pulang kampung untuk perayaan Imlek. Melalui fotonya terlihat bahwa dia berpindah-pindah tempat duduk dalam maskapai China Southern yang berangkat dari Wuhan menuju Guangzhou. Pengalaman uniknya ini dituliskan dalam akun media sosial Weibo miliknya, ‘tuhao’ yang berarti orang kaya baru. Postingannya saat menjadi penumpang tunggal disukai oleh banyak orang. “Sebuah cara yang bagus untuk melakukan penerbangan, kamu sangat beruntung dapat mengalami keramah tamahan seperti itu khususnya saat terjadi kekacauan jadwal perjalanan,” tulis seorang pengguna Weibo. “Saudari, kamu jelas adalah seorang penumpang paling beruntung di dunia, hargailah itu,” tulis netizen lainnya. Pengalaman yang mungkin hanya bisa terjadi dalam hidup Zhang ini juga mendapat kritikan dari beberapa orang. Mereka menilai ini merupakan sebuah pemborosan yang dilakukan maskapai. “Terdapat ribuan orang yang ingin pulang merayakan Tahun Baru China, ini sama dengan pemborosan,” tulis salah seorang netizen Weibo. Pendapat lain yang menentang hal ini juga menuliskan bahwa seharusnya maskapai menunggu jadwal keberangkatan berikutnya hingga pesawat terisi penuh. “Ini hanya membuang bahan bakar percuma,” tulis salah seorang pengguna lainnya. Diperkirakan harga tiket pesawat ini mencapai 1200 yuan (Rp. 2,5 juta). Namun Zhang yang bekerja di perusahaan otomotif hanya mengatakan bahwa tiket miliknya ini telah dibayar oleh kantornya, jadi dia tidak tahu persis berapa harganya. “Ini telah dibayar oleh perusahaan, saya tak tahu pasti berapa harganya,” jelas Zhang dilansir AFP. Badai salju menjadi penyebab kekacauan pada jalur kereta itu juga menyebabkan penundaan beberapa penerbangan di Wuhan, termasuk penerbangan CZ2833 ke Guangzhou yang membawa Zhang. Sebagian besar penumpang mengambil tawaran untuk terbang sebelumnya, tapi Zhang memilih untuk tidak melakukannya dan tetap pergi dengan penerbangan semula. Itu lah yang membuatnya menjadi satu-satunya penumpang. Awalnya maskapai China Southern dengan jenis pesawat 737-700 dengan kapasitas 137 penumpang sudah harus terbang dari bandara Wuhan pada pukul 06.40 waktu setempat, namun hingga pukul 16.39 pesawat tak kunjung bergerak. Sudah menjadi tradisi di China bahwa tiap menjelang perayaan Imlek mereka akan berkumpul bersama keluarga. Tradisi ini menjadi migrasi manusia terbesar di dunia. Mereka akan menggunakan seluruh jenis transportasi yang ada seperti pesawat, kereta dan mobil. Foto/Reuters: Puluhan ribu penumpang membludak di stasiun Guangzhou Otoritas layanan kereta api China menawarkan kepada 10,000 penumpang yang terdampar menjelang Tahun Baru China ini untuk mengubah tiketnya ke kereta api cepat yang berangkat kemarin. Saat bersamaan otoritas stasiun Guangzhou juga berusaha menangani jumlah penumpang yang membludak, mereka terjebak karena terpaan salju dan es. Guangzhou merupakan ibukota dari propinsi Guangdong, wilayah ini telah bertransformasi menjadi area industri sehingga banyak tenaga kerja berasal dari pedesaan di China untuk mengadu nasib bekerja di pabrik. Mereka hanya pulang kedaerah asalnya satu kali tiap tahunnya. Sesaui tradisi yang dianut, menjelang malam tahun baru China yang jatuh pada 8 Februari mendatang seluruh anggota keluarga sudah harus berkumpul di rumah. Fenomena tahunan ini membuat pemerintah China mengalami tekanan di bidang infrastruktur transportasi, ditambah buruknya cuaca musim dingin di wilayah utara dan tengah China memperparah situasi pada tahun ini.

Label: , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar