Pesawat Nepal Tara Air Ditemukan, Namun 23 Penumpang Tewas

19.35 / Diposting oleh nivra /

KATHMANDU – Tim SAR Nepal pada Rabu (24/2) menemukan puing-puing pesawat penumpang di wilayah terpencil pegunungan, setelah sebelumnya pesawat ini putus komunikasi dengan menara pengawas. Pesawat membawa 23 orang. Hal ini disampaikan oleh Menteri Penerbangan Nepal. ... Menteri Kebudayaan, Turisme dan Penerbangan Sipil, Aananda Prasad Pokharel mengatakan pesawat jenis Twin Otter turbo ini berhasil ditemukan di bagian barat dari wilayah Myagdi. Disekitar lokasi jatuhnya pesawat juga tergeletak mayat dari para penumpang pesawat. “Pesawat ditemukan dalam kondisi benar-benar hangus terbakar di Solighopte wilayah Myagdi,” ujar Pokharel dilansir AFP. “Tim penyelamat mengatakan bahwa jenazah tersebar di sekitar lokasi dan sekarang tidak mungkin untuk melakukan identifikasi. Lebih banyak aparat keamanan dikerahkan dan kami mengumpulkan informasi sebanyak mungkin,” sambung Pokharel. Penduduk lokal melaporkan melihat puing-puing pesawat yang diduga milik maskapai Tara Air, tak lama setelah menerima laporan otoritas mengerahkan pasukan darat dibantu dengan dukungan udara berupa helikopter untuk mencari di wilayah Myagdi, wilayah pegunungan berjarak 220 km sebelah barat kota Kathmandu. Jurubicara maskapai Tara Air mengatakan, pesawat mereka membawa 20 penumpang dan tiga orang awak kabin. Seorang penumpang merupakan warga negara China dan seorang lagi warga negara Kuwait, sisa penumpang lainnya warga Nepal, termasuk dua anak asal Nepal. “Pesawat twin otter ini hancur berkeping-keping,” ucap Biswaraj Khadka seorang polisi seperti dilansir Reuters. “Tak ada penumpang yang selamat,” tambahnya. Pihak maskapai menegaskan, pada Rabu (24/2), pesawat Twin Otter putus komunikasi dengan menara pengawas 8 menit setelah lepas landas dari kota Pokhara yang ramai dikunjungi turis. Sebuah pernyataan yang dimuat dalam situs maskapai mengatakan kondisi cuaca cukup bagus saat pesawat itu melakukan lepas landas dengan tujuan kota Jomsom. Kota ini merupakan tujuan favorit untuk melakukan wisata pegunungan sekitar Himalaya hanya berjarak 20 menit penerbangan pesawat dari Pokhara. Pejabat setempat mengatakan kabut tebal telah menyelimuti area Mustang yang merupakan lokasi Jomsom. Mustang adalah area pendakian populer di sirkuit pendakian Gunung Annapurna. Pesawat yang serupa mengalami kecelakaan pada 2014 di Nepal barat dan menewaskan 18 orang. “Cuaca di tempat keberangkatan pesawat dan kota tujuan menjadi tujuan favorit para pelancong dan menara pengawas bandara Pokhara telah mengijinkan pesawat untuk terbang,” tulis pernyataan itu. Maskapai Tara Air merupakan perusahaan penerbangan yang disubsidi oleh maskapai Yeti Airlines, sebuah perushaan swasta yang didirikan pada 1998 yang melayani semua tujuan penerbangan ke seluaruh wilayah Nepal. Pada 2010 maskapai juga pernah mengalami kecelakaan buruk, saat itu pesawat disewa oleh sekelompok turis asal Bhutan dan mengalami kecelakaan di wilayah pegunungan bagian timur Nepal. Jumlah jalanan yang ada di Nepal masih sedikit, kondisi ini menyebabkan jalur penerbangan menjadi alternatif untuk melakukan aktifitas perjalanan. Banyak wilayah-wilayah terutama daerah pegunungan dan bukit yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki atau lewat udara. Kunda Dixit seorang pengamat penerbangan mengatakan cuaca di sekitar lokasi kecelakaan cenderung memiliki angin yang sangat kuat. “Banyak penerbangan yang melewati wilayah ini sebelum pukul 9:30 waktu setempat, karena setelah itu angin bertiup cukup kencang,” jelas Dixit kepada AFP. “Ini sangat aneh karena pesawat yang digunakan masih baru dan cuaca pagi itu sangat cerah. Pilot cukup berpengalaman dan mengutamakan keselamatan. Saya telah terbang bersama pilot itu 10 hari sebelumnya,” sambung Dixit. Dalam beberapa tahun ini industri penerbangan Nepal mengalami banyak kecelakaan yang berpengaruh terhadap industri turisme. Sebagian besar terjadi karena akibat dari kurangnya pengalaman pilot, manajemen yang buruk dan perawatan pesawat yang kurang baik. Pada 2013 Komisi Penerbangan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap maskapai Nepal. Siim Kallas, Komisaris Transportasi Uni Eropa mengatakan saat itu catatan keselamatan penerbangan yang ada tak memberi kami pilihan lain. Kecelakaan penerbangan terburuk Nepal terjadi pada Mei 2014, ketika helikopter milik Marinir Amerika Serikat yang membantu penanganan korban bencana jatuh akibat cuaca buruk. Kejadian ini menewskan 6 orang marinir dan tujuh orang lainnya.

Label: , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar