China Adakan Kompetisi Kremasi Angkat Derajat Kerja Kejuruan

19.38 / Diposting oleh nivra /

Untuk pertama kalinya China mengadakan kompetisi kremasi. Acara yang tidak biasa ini diselenggarakan pada awal minggu oleh pemerintahan China. Terdapat lebih dari 50 peserta dalam lomba ini, namun hanya satu yang akan keluar sebagai kremasi terbaik negeri ini. Walaupun baru pertama kali diadakan namun keberadaannya menarik perhatian orang tentang kematian, penggunaan lahan dan keinginan untuk menjadikannya sebagai kebanggaan nasional. ...Perdana Menteri Li keqiang pada tahun lalu meminta segera dilakukan reformasi dalam pendidikan kejuruan untuk mempertahankan tingkat kerja dan meningkatkan jumlah pekerja terampil. Menjadi ironi bahwa ideology China terbentuk dari para pekerja, kendati demikian para orang tua masih memandang rendah jika anak mereka harus mengikuti pekerjaan atau sekolah kejuruan. Rincian tentang tantangan kompetisi ini sangat sedikit diberitakan oleh media pemerintah, namun dijelaskan bahwa kontestan harus menunjukkan kemampuan teknis operasional dan harus menempuh ujian pada bidang pengetahuan kejuruan. Dalam situs online Kementrian Urusan Sipil tertera beberapa prosedur standar kompetisi termasuk persiapan tungku pembakaran, menerima dan mengkremasi tubuh, mengumpulkan abu serta memelihara dan memperbaiki peralatan. Jurubicara kementrian mengatakan bahwa hal terpenting yang harus dimiliki pekerja kremasi adalah mempunyai sikap rajin dan mengirimkan jenazah dengan cara damai dan holistik. Sebisa mungkin abu jenazah yang dihasilkan dalam bentuk murni, seputih gading serta tanpa adanya kotoran. Tiga kremator terbaik merupakan anggota dari Asosiasi Pemakaman Babaoshan di Beijing dan seorang lagi berasal dari kota Nanchang. Mereka bercerita betapa lamanya waktu yang dibutuhkan dan kesulitan yang dihadapi untuk berada seharian didalam ruangan yang suhunya mencapai 50 derajat Celsius. Suhu ruangan yang membara ini berasal dari tungku pembakaran yang mencapai 600 derajat Celsius. “Biasanya dalam setiap giliran waktu kerja kami harus bekerja 10 sampai 12 jam. Saat beban kerja bertambah kami dapat menampung 250 hingga 260 jenazah per harinya. Kami tak tahu kapan kami harus berhenti,” jelas Liu Yong pekerja di Shanghai crematorium dilansir BBC. Sementara Cao Lianxing dari Jiangsu mengatakan pekerja kremasi harus memiliki keahlian tinggi. “Tulang belulang harus dibakar secara menyeluruh sementara mempertahankan kemurnian warna putihnya, tidak boleh ada asap hitam. Saat hari telah selesai kami harus menunggu tungku pembakaran hingga dingin untuk dibersihkan. Kemudian dibersihkan untuk menghindari penyumbatan dari sisa pembakaran,” jelas Lianxing. Dia menambahkan crematorium tempatnya bekerja dapat menerima 10.000 jenazah per tahunnya dan hanya memiliki 10 pekerja. Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan profil dari kremasi itu sendiri dan mengangkat moral para pekerja kremasi. Disisi lain juga masih banyak terdapat kekurangan yang dialami para pekerja kremsi. Dalam pernyataannya Kementrian Urusan Sipil menyampaikan bahwa “kompetisi ini memberikan pemahaman tentang industri kremasi. Juga memberikan dorongan untuk terbentuknya korps pekerja kremasi,” jelas pernyataan itu. Jurubicara kementrian mengatakan pekerja kremasi dihadapkan pada stigma sosial yang kuat dan juga adanya potensi resiko kesehatan dalam menangani jenazah yang mengidap penyakit menular. “Apa yang paling dikhawatirkan adalah prasangka masyarakat,” jelas jubir kementrian. Seraya menambahkan ada beberapa kasus dimana para pekerja juga menyembunyikan identitas pekerjaan mereka saat mengisi formulir pendaftaran sekolah. Mereka melakukan hal ini karena khawatir anak-anak mereka mendapat perlakuaan diskriminasi di sekolah. Pemerintah juga mempromsikan bahwa dengan kremasi maka lahan-lahan yang ada dapat digunakan untuk pertanian dan pengembangan wilayah. Federasi Eropa khusus Kajian Pemakaman menyatakan terdapat 10 juta warga China yang meninggal tiap tahunnya. Sekitar 5 juta dari jumlah itu jenazahnya dikremasi. Seperti sudah diketahui masyarakat luas bahwa crematorium terlihat kekurangan pekerja dan terbebani. Kompetisi kremasi ini juga menjadi bagian dari program nasional untuk mendorong warganya melakukan pekerjaan kejuruan. Menjadi bagian dari kompetisi ini untuk menguji kemampuan dari berbagai pekerjaan layanan. Mulai dari merawat orang lanjut usia hingga penterjemah bahasa. Semua pemenang kompetisi mendapat penghargaan medali pada hari buruh 1 Mei dari Federasi Serikat Perdagangan China.

Label: , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar