Drone Cegah Serangan Hiu di Pesisir New South Wales

19.35 / Diposting oleh nivra /

SYDNEY – Ujicoba penggunaan drone di perairan wilayah pantai Australia dimulai kemarin. Pesawat tak berawak ini akan memonitor pergerakan ikan hiu sekitar garis pantai. Pemerintah mengakui bukanlah hal yang mudah untuk melindungi perenang dari pemangsa. Percobaan dilakukan di Dermaga Coffs terletak di wilayah pantai utara negara bagian New South Wales. ... Sepanjang 2015 di perairan ini telah terjadi 13 kali serangan hiu terhadap perenang atau pemain selancar, termasuk satu kecelakaan fatal. “Tak ada cara mudah untuk mengurangi resiko bagi perenang dan peselancar,” ucap Niall Blair, Mentri Industri, Pertanahan dan Perairan seperti dilansir AFP. “Kami memberikan pada komitmen untuk menguji ilmu pengetahuan yang ada, termasuk teknologi baru, saat kami mencoba untuk menemukan sebuah cara efektif jangka panjang untuk mengamankan jalur pantai,” sambung Blair dalam pernyataannya. Otoritas New South Wales merupakan negara bagian yang berpenduduk paling padat, telah mengabaikan pemusnahan hiu meski terjadi lonjakan serangan pada tahun ini. Seorang peselancar asal Jepang tewas setelah kakinya mengalami luka cukup parah akibat gigitan hiu. Sementara 12 warga lainnya juga mengalami luka serius yang terjadi di pesisir New South Wales sepanjang lebih dari 2.000 kilometer. Pada 2014 hanya terjadi tiga kali serangan hiu. Para ahli mengatakan bahwa meningkat serangan hiu kali ini disebabkan semakin maraknya olahraga air dan para pemancing yang berada dekat dengan pantai. Langkah ini diambil oelh otoritas New South Wales setelah diadakannya pertemuan puncak yang membahas cara penanganan serangan hiu. Acara yang diadakan pemerintah lokal menghadirkan para ahli ikan hiu. Mereka memaparkan berbagai cara untuk mencegah serangan hiu. Mick Veitch dari Partai oposisi buruh mengatakan mereka menantikan informasi lebih detil terkait ujicoba ini. “Cara ujicoba ini hampir terlihat seperti dipetik dari langit,” jelas Veitch sperti dilansir BBC. Proses alur informasi yang dilakukan drone kali ini dengan memberikan tayangan secara langsung yang terhubung dengan seorang operator, termasuk titik kordinat GPS. Sehingga pihak penjaga pantai dengan segera dapat mengingatkan dan melindungi orang-orang dari serangan ikan hiu. Blair juga menambahkan ujicoba ini merupakan yang pertama dari beberapa kali yang akan dilakukan saat musim panas. Selain pencegahan dengan pesawat tak berawak, pemerintah juga menguji coba jalur pengaman garis pantai terbuat dari drum. Dengan julukan ‘drum pintar’ dipastikan dapat membuat ikan hiu tersangkut sehingga pihak keamanan dapat segera memberi tanda pada badan hiu dan melepaskannya kembali. Pemerintah New South Wales mengatakan jalur drum mereka lebih manusiawi. “Kali ini drum dilengkapi dengan teknologi, saat hiu terperangkap maka sebuah pesan akan terkirim ke kapal kemudian kru kapal akan segera mendekat ke drum,” jelas Blair dalam sebuah wawancara radio. “Lalu mereka akan memberi tanda pada hiu dan melepas hiu yang terjerat. Jadi ini (drum) sangat berbeda dengan drum tradisional yang dapat membuat hiu terperangkap selama beberapa hari,” ujar Blair. Terdapat dua stasiun menara yang bertugas mendengarkan informasi yang masuk terletak jauh di utara pantai untuk memberikan data pelacakan dari hiu yang sudah ditandai. Sebelumnya drum pintar yang dilengkapi dengan kait pada badan drum bertujuan untuk menangkap ikan hiu pernah digunakan di bagian barat Australia pada 2014. Saat itu terjadi serangkaian serangan yang menyebabkan kematian sehingga otoritas lokal melakukan perburuan terhadap hewan buas ini. Kendati demikian kebijakan tangkap dan bunuh ini segera berakhir karena mendapat penolakan keras dari lembaga lingkungan dan konservasi negara bagian setempat. Strategi pencegahan serangan hiu yang dilakukan pemerintah New South Wales menelan biaya sebesar AusD 16 juta (Rp 160 miliar). Namun otoritas juga akan menambah armada pegawasnya dengan mengerahkan helikopter yang akan memantau pantai saat ramai pengunjung.

Label: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar