Scio Gadget Pendeteksi Kandungan Makanan Dengan Akurat

19.50 / Diposting oleh nivra /

Seiring dengan majunya teknologi sekarang banyak aplikasi dan situs yang menyediakan layanan penghitungan jumlah kalori makanan. Namun hal ini sering kali membosankan serta informasi yang ada tidak akurat. ... Mulai tahun depan kita dapat mengontrol apa yang akan dikonsumsi, hanya dengan mengarahkan alat pemindai makanan. Sebuah perusahaan asal Israel, Consumer Physics menciptakan alat yang dijuluki Scio, sebuah alat pemindai yang menggunakan berkas cahaya untuk mendeteksi makanan. Scio dapat mencari tahu kandungan lemak, karbohidrat dan protein dalam makanan dengan menganalisa tanda tangan molekul. Dror Sharon, CEO dari produsen Scio melakukan demo dengan mendeteksi kandungan dari sebutir tablet Viagra. “Aplikasi pemindai kami dapat mengidentifikasi pil itu sendiri. Nyatanya Scio dapat membedakan antara pil merek terkenal dan pil generik,” ucap Sharon dilansir DailyMail. Dia mengatakan perusahaannya juga membangun data permasalahan dalam berbagai aspek seperti makanan dan obat – obatan. Scio dijadwalkan akan beredar di pasaran pada tahun depan. Gadget mungil seberat 35 gram ini dibanderol dengan harga USD 249 (Rp 3,4 juta) untuk pemesanan lebih awal. Sebanyak 1.000 perusahaan telah menguji coba kemampuan alat ini. Mereka diperbolehkan membuat aplikasi berdasarkan teknologi Scio. Dengan menggunakan teknologi setara dengan sinar infra merah spektroskopi dapat menangkap informasi kandungan tipe molekul setiap makanan. Getaran informasi tadi berinteraksi dengan cahaya untuk menciptakan tanda tangan optik yang unik. Caranya sangat mudah cukup arahkan Scio kepada makanan yang akan dianalisa kandungannya dengan jarak 5 – 15 milimeter. Tak butuh waktu lama untuk memprosesnya 1,5 detik sudah didapat data yang dibutuhkan. Kemudian informasi akan dikirimkan melalui sambungan Bluetooth ke ponsel. Untuk mendapatkan perhitungan akurat dari jumlah kalori, pengguna diminta mengetahui jumlah potongan atau ukuran dari makanan yang akan discan. Spektometri biasa digunakan dalam beberapa bidang ilmiah untuk memisahkan dan mengidentifikasi molekul ion saat fase penguraian. Bagaimanapun alat yang dapat dimasukkan dalam kantung baju ini dapat menjadi sebuah terobosan besar. Scio, telah didemonstarikan saat acara konferensi teknologi Wired 2015 di London, Inggris. Alat ini terbukti sangat berguna bagi pekerja layanan darurat untuk mengidentifikasi penggunaan obat – obatan dengan metode yang sama. Dengan alat ini menjalankan program diet akan menjadi lebih mudah, berkat sebuah gadget mungil yang dapat mengukur jumlah kalori pada setiap makanan. Produk ini merupakan pengembangan dari yang sebelumnya telah ada di pasaran. Namun, sebelumnya belum berbentuk sebuah gadget, melainkan aplikasi yang harus diunggah ke ponsel dan dalam bentuk konten di situs online. Scio, tak hanya melenggang sendiri di pasar teknologi masa depan. Telah ada pesaingnya bernama TellSpec. Cara kerjanya sama pengguna tinggal mengarahkan gadget TellSpec untuk mengetahui kandungan isi makanan. Tak hanya sekedar mengetahui bahan kimia dan bahan penyebab alergi yang harus dihindari. Juga membantu untuk mengetahui sensitivitas dan mengontrol asupan vitamin. Isabel Hoffmann dan ahli matematika Stephen Watson merupakan pencipta TellSpec. “Tujuan membuat alat ini untuk membantu mereka memilih makanan yang sehat. Dengan cara membiarkan mereka memeriksa makanan semudah seperti mengecek email pribadi,” ucap Hoffmann dilansir Gizmag. “Kami ingin mempromosikan makanan sehat, mengingatkan mereka yang memiliki alergi dan mendidik konsumen dengan memberitahu mereka apa kandungan makanan yang dikonsumsi, selain yang tertera pada label kemasan,” sambung Hoffmann. Perangkat TellSpec menggunakan spectrometer berbasis algoritma dan sebuah aplikasi ponsel pintar sederhana. Lalu arahkan perangkat ini ke makanan diatas piring kemudian tekan tombolnya pemindainya. Sinar laser berkekuatan rendah akan menyinari objek dan menganalisa gelombang cahaya yang dipantulkan. Kemudian baru dapat diidentifikasi bahan kimia yang terkandung di dalam makanan. Hoffmann mengatakan tingkat keakuratan dari alat ini mencapai 97,7%. “Tergantung dari tingkat kejernihan permukaan kulit makanannya, semakin jernih semakin akurat hasil scannya,” jelas Hoffman. “Pengguna juga harus paham untuk hasil yang akurat harus ada dua tahap. Pertama bagian permukaan, kedua bagian dalam dari makanan,” lanjut Hoffman. Hoffman juga menambahkan, tim yang dipimpinnya juga sudah memindai sebanyak 3.000 jenis makanan, hasilnya dijadikan sebuah pusat data informasi. Namun perangkat TellSpec dapat mengidentifikasi kandungan bahan makanan yang tidak terbatas. Kami telah melihat produk iTube yang mengubah gadget anda menjadi sebuah sensor alergi makanan, namun TellSpec didesain untuk menjadi sebuah perangkat pintar. Dapat mendeteksi Mono Sodium Glutamate (MSG) dalam menu sup, keripik kentang yang terbebas dari kandungan gula. Juga kandungan yang dikenal dengan Tartrazine, pewarna sintetik makanan berwarna kuning lemon. Bagi pengguna yang khawatir akan jumlah kalori makanan, TellSpec juga mampu merinci kandungan gula, lemak dan lainnya dari tiap gram makanan yang dipindai. Kedepannya juga akan diproduksi perangkat yang mampu mengkalkulasi jumlah makanan yang harus disantap. Meskipun tidak mendeteksi sensitivitas atau alergi tertentu dari sebuah makanan. Tellspec dapat memberi saran pada pengguna tentang beberapa makanan yang diyakini dapat menyebabkan masalah. “Akan ditanya tentang bagaimana rasanya. Jika anda masukkan kata buncit dalam Tellspec, maka akan keluar saran bahwa itu dikarenakan kadar lactose dan disarankan anda harus memeriksakan diri ke dokter tentang kemungkinan adanya alergi,” jelas Hoffman. Semua data yang ada dalam perangkat TellSpec dapat dicari pada sumber terbuka. Jadi, tiap orang dapat membuat data kesehatan pribadi sesuai kebutuhannya. Contohnya, aplikasi penyakit diabetes yang mengontrol kadar gula darah dapat memanfaatkan data TellSpec untuk melihat kandungan gula atau karbohidrat yang akan dikonsumsi dan mengetahui kandungan makanan yang dapat berubah menjadi gula.

Label: , , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar