Kemiskinan Paksa Warga Jadi Pendonor Ginjal

19.50 / Diposting oleh nivra /

Kemiskinan membuat orang menjadi gelap mata dan akan melakukan apa pun untuk mendapatkan uang. Desa Hokse di Nepal adalah wilayah yang sangat miskin, sehingga membuat para warganya harus menjual organ tubuh. ... Aksi seperti ini sudah menjadi hal yang biasa, sehingga desa ini dijuluki ‘Desa Ginjal’. Banyak para makelar organ tubuh secara rutin yang mengunjungi desa ini dan wilayah sekitarnya. Para makelar ini juga menawarkan sejumlah uang tunai. Target utamanya adalah para warga desa yang masih muda, kemudian mereka dibawa ke wilayah selatan India untuk melakukan operasi pengangkatan ginjal. Untuk meyakinkan para penduduk desa, mereka mengarang berbagai macam cerita. Kepada penduduk miskin mereka mengatakan bahwa manusia hanya memerlukan satu ginjal saja untuk hidup atau ketika satu ginjal diambil, maka akan tumbuh ginjal baru lainnya. Geetha seorang ibu yang memiliki empat anak adalah contoh kasus dimana dia telah tertipu dengan menjual ginjalnya seharga USD 2.000 (Rp 26,9 juta). “Sudah selama 10 tahun orang banyak datang ke desa, meyakinkan kami untuk menjual ginjal, namun saya selalu menolaknya, “ucap Geetha dilansir Oddity. Tapi seiring dengan pertumbuhan keluarga, dia pun berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. “Saya selalu mengimpikan punya rumah pribadi dan memiliki sebidang tanah serta tambah anak lagi. Saya memerlukannya, “sambung Geetha. Keputusannya telah bulat, kemudian Geetha pun terbang ke India bersama adik iparnya seorang makelar organ tubuh untuk melakukan operasi pengangkatan. Tak membutuhkan waktu lama melakukan operasi, hanya setengah jam saja. Namun Geetha harus tetap beristirahat di rumah sakit selama tiga minggu. “Ketika sadar setelah operasi, saya merasa seperti tak terjadi apa – apa, saya terkejut bahwa itu (pengangkatan ginjal) telah dilakukan, “sambung Geetha. “Saya dibayar 200.000 rupee Nepal (Rp 26 juta ) dan kemudian pulang untuk membeli rumah dan sebidang lahan, “kilah Geetha. Namun sayang nasib buruk menimpa wilayah Nepal karena gempa bumi pada 25 April. Rumahnya hancur akibat bencana alam, menyebabkan banyak warga desa kehilangan tempat tinggal, banyak yang kecanduan alkohol demi untuk menghilangkan penderitaan mereka. Dalam situasi seperti, perdagangan organ tubuh berkembang pesat, mengubah wilayah ini menjadi penampungan ginjal. Meskipun praktek seperti ini melanggar hukum, diperkirakan terdapat 10.000 operasi gelap pengangkatan ginjal. Tiap tahunnya penjualan ginjal di pasar gelap mencapai 7.000 ginjal. Namun tak semua pedagang organ memiliki kesabaran untuk menunggu. Seringkali korban diculik dan dipaksa menjalani operasi. Mereka diberitahu bukan menjalani operasi ginjal, namun setelah sadar ginjal mereka telah hilang. Bahkan ada juga korban yang dibunuh, hanya demi untuk mendapatkan kedua ginjal. Ginjal – ginjal ini dijual kepada orang – orang kaya dengan harga enam kali lipat lebih tinggi dari pendonornya.

Label: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar