Merkel Himbau Turki Bendung Arus Pengungsi

19.12 / Diposting oleh nivra /

BERLIN – Dua kapal yang berisi para pengungsi terbalik di wilayah perairan Turki dan menewaskan delapan anak-anak. Kanselir Jerman Angela Merkel menghimbau kepada otoritas Turki agar dapat membendung arus pergerakan para pengungsi yang masuk ke wilayahnya. Hal ini disampaikan oelh Merkel saat bertemu dengan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu pada Jum’at (22/1). ... Jerman dan Turki menjadi negara kunci dalam penanganan krisis pengungsi terbesar sejak perang dunia kedua yang melanda benua Eropa. Kedua pemimpin akan menjadikan krisis pengungsi ini sebagai agenda utama dalam pertemuan kabinet kedua negara. Kedua negara juga menjadi negara tujuan utama dari para pengungsi karena dinilai dapat memberi perubahan kehidupan yang layak bagi pengungsi. Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen yang melakukan kunjungan ke Turki pada Kamis (21/1) mengatakan bahwa masalah pengungsi akan menjadi topik penting dalam pertemuan pemerintahan kedua negara di Berlin. Von der Leyen juga dijadwalkan untuk ambil bagian dalam pertemuan ini. Selain itu, rombongan pemerintahan Jerman juga dihadiri oleh Wakil Kanselir Sigmar Gabriel, Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier, Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere dan Menteri Pembangunan Jerman Gerd Muller. Dalam pertemuan Kamis itu PM Turki Davutoglu mendesak langkah konkrit Uni Eropa untuk membantu Turki dalam masalah krisis pengungsi. Dia bahkan mengatakan tidak akan meminta Merkel dana yang telah dijanjikan: "Kami tidak meminta uang, kita tidak bernegosiasi soal dana ... Bagi kami, itu adalah tugas kemanusiaan, karena masalahnya bukan soal keuangan," jelas Davutoglu seperti dilansir AFP. “Yang kami minta adalah solidaritas, empati. Kami akan membahas ini dengan Kanselir Jerman, Merkel dan kami berharap langkah-langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini," tambah Davutoglu. Insiden Jum’at ini menjadi penting bagi Merkel, karena dirinya telah menerima banyak tekanan di dalam negeri yang menerima kehadiran pengungsi dalam jumlah besar. Pada 2015 jumlah pengungsi yang memasuki wilayah Jerman hampir mencapai 1,1 juta orang. Para pemimpin Uni Eropa telah menjanjikan dana senilai tiga milyar Euro kepada Turki, untuk membantu para pengungsi Suriah. Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi jumlah pengungsi meninggalkan Turki dan menuju ke Eropa. Tetapi, negara-negara anggota Uni Eropa masih berselisih mengenai berapa banyak masing-masing negara harus membayar bantuan untuk membantu 2,2 juta pengungsi Suriah yang menyinggahi Turki. Austria menjadi negara terakhir untuk menerapkan batas pemerimaan pengungsi di negaranya. Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz mengatakan langkah yang diambil pemerintahannya ini menjadi peringatan untuk mendesak Uni Eropa agar bersama-sama mencari solusi. Merkel juga meminta Davutoglu mampu mengurangi pergerakan arus masuk para pengungsi. Sebanyak 2.000 – 3.000 orang pengungsi masuk ke wilayah Yunani setelah menempuh perjalanan dari Turki.

Label: , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar