Nasib Partai Republik Ditentukan Oleh Kandidatnya

17.41 / Diposting oleh nivra /

Saat ini partai Republik di AS mengontrol kongres serta mendominasi panggung politik AS. Pada pemilihan presiden 2016 kandidat partai Republik yang berjumlah 17 orang jauh lebih baik daripada empat tahun sebelumnya. Partai yang mendapat julukan Grand Old Party (GOP) telah menjadi sebuah pertunjukan sirkus dengan diusungnya Donald Trump. ... Sejak kemenangan dalam pemilu sela November lalu, citra partai Republik kian memburuk. Para kandidat Presiden berjuang untuk mendamaikan pemikiran dari mereka yang konservatif dari pemilih dan jangkauan politik yang lebih luas. Pemimpin partai dalam kongres berjuang dari garis belakang berhadapan dengan pemberontak konservatif. Agar tidak teratur ketika salah satu senator, Ted Cruz dari Texas menyebut pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell dari Kentucky sebagai seorang pembohong. Atau ketika Senator partai Republik Mark Meadows dari Carolina Utara mengajukan mosi yang sembrono untuk menyingkirkan pembicara John A Boehner dari Ohio. Partai Republik menujuk kepada permasalahan partai Demokrat yang dinilai mengecilkan mereka sendiri. Bahkan setelah kesuksesan, peringkat persetujuan Presiden Obama masih berada dibawah 50% dan banyak simpatisan partainya yang menolak perjanjian nuklir gagasannya dengan Iran. Peringkat Hillary yang tidak menguntungkan namun tidak seburuk Donald Trump. Tapi keduanya hampir tak ada alasan untuk menghibur, mengingat posisi Hillary dalam nominasi. Kekuatan partai Demokrat di AS telah hancur dalam kurun waktu enam tahun terakhir. Tempat bagi calon presiden merupakan yang tertipis dalam ingatan. Namun pembuktian tertentu masih menjadi beban berat bagi partai Republik. Mereka kehilangan suara rakyat dalam pemilihan presiden dalam lima dari enam pemilihan umum terakhir. Selama enam pemilu mereka hanya menorehkan rata – rata 211 suara electoral, kurang 59 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilu. Bagi partai Demokrat suara elektoral mereka adalah 327. Negara bagian Pennsylvania, yang sangat kompetitif dalam pemilihan presiden sekarang lebih memilih kandidat dari partai Demokrat selama enam kali berturut – turut. Itu tidak menggambarkan bahwa kandidat yang tepat tidak dapat membuat daerah pemilihannya jadi kompetitif. Mungkin mantan Gubernur, Jeb Bush atau Senator Marco Rubio dapat mengembalikan Florida setelah dua kali berturut – turut ditaklukkan partai Demokrat, namun perubahan populasi sangat membantu Demokrat. Para ahli strategi partai Republik mengira Gubernur Wisconsin, Scott Walker atau Gubernur Ohio, John Kasich mangandalkan negara – negara bagian utara di AS sebagai basis suara mereka. Kandidat presiden dari partai Republik lainnya dapat melakukan hal yang sama. Terdapat beberapa hal yang menjadi barometer untuk memenangkan kontes pemilihan kandidat presiden partai Demokrat. Prediksi pasar saham menjadi hal penting dibanding dengan jajak pendapat. Hal ini ditunjukkan dengan rekam jejak yang lebih baik dari jajak pendapat ketika menunjuk kepada akhir calon kandidat. Pada 2012, saat Herman Cain dan Newt Gingrich memimpin hasil jajak pendapat, hal ini sama sekali tidak mempengaruhi pergerakan pasar saham. Kelemahan dari prediksi ini terkadang suka melebih – lebihkan seperti halnya Donald Trump. Berikutnya adalah dukungan nasional, sejak 1980 prediksi tepat dari siapa calon kandidat yang akan menang terlihat dari seberapa besar dukungan dari elit partai yang didapatnya. Elit politik partai telah memantau perkembangan kandidat selama tahunan dan mengetahui kandidat mana yang dapat bertahan dalam kampanye. Elit politik juga dapat mempengaruhi pemilih dan penyokong dana dengan memuji atau mengkritik kandidat. Selanjutnya adalah jajak pendapat Iowa, Scott Walker memiliki kekuatan di wilayah ini dan telah bertahan selama beberapa bulan. Ini adalah petanda yang baik baginya. Disusul dengan jajak pendapat New Hampshire, wilayah ini memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam memilih calon. Tak ada kandidat yang dapat memenagkan nominasi tanpa menjadi pemenang di New Hamshire atau Iowa. Terakhir adalah pengumpulan dana, terdapat dua lasan untuk hal ini. Pertama adalah petanda sebuah kekuatan dari seorang kandidat dan dapat menjadi sumber kekuatan yang lebih jauh lagi. Hal ini dimiliki oleh Jeb Bush dengan kekayaannya yang berlimpah. Uang didapat dari pengumpulan dana langsung saat kampanye dan dana yang diperoleh dari tim khusus atau kelompok yang menjadi penyokong kampanye. Penelitian Gallup dan Pew telah memberikan beberapa pemberitaan buruk bagi partai Republik pada musim panas ini. Akhir bulan lalu Pew melaporkan adanya dukungan yang menurun tajam, turun sejauh 32% dari awalnya 41% pada akhir Januari. Peneltian Gallup juga menghasilkan data serupa saat publikasi minggu lalu. Sebelumnya Gallup melaporkan Demokrat berada didepan Republik dalam prosentase suara pemilih warga Amerika. Hasil penelitian Pew juga menunjukkan adanya penurunan di kubu Demokrat dari 18% menjadi 14% dan penurunan besar pada independen dari 37% menjadi 29%. Tapi penurunan tajam terjadi di kubu Republik turun tajam sebesar 18 poin dari 86% ke 68% sejak Januari. Dalam setahun terakhir, para pendukung Partai Republik memiliki pandangan yang lebih positif pada partai mereka. Kondisi ini memberikan dampak yang baik menjelang pemilu. Meski demikian, ada sejumlah temuan menunjukkan partai itu tetap memiliki beberapa masalah citra eksternal dan perbedaan internal yang mencerminkan berbagai harapan di antara para pendukung Republik. Minggu mendatang merupakan waktunya bagi para kandidat, dengan adanya forum, debat dan pertemuan konservatif selama tujuh hari kedepan. Sebanyak 14 kandidat dari Republik akan dikumpulkan di kampus Saint Anselm College. Acara debat disponsori oleh sebuah perusahaan surat kabar New Hampshire Union Leader dan stasiun televisi lokal, juga di Iowa dan Carolina Selatan. Namun kali ini Donald Trump dan mantan Gubernur Arkansas, Mike Huckabee tak dapat turut serta. Sekarang nasib partai Republik berada ditangan para pendukungnya untuk menentukan seorang kandidat. Pemilih yang khas berada jauh dibelakang media. Hasil jajak pendapat hanya merupakan sebuah emosi sesaat saja, tidak menjadi indikator untuk penentuan masa depan. Gaya bicara blak – blakan ala Trump memberinya lonjakan dukungan. Lainnya, masih meragukan bahwa dia akan menjadi ancaman serius untuk memenangkan nominasi, namun dampaknya bagi partai cukup diperhitungkan. Bush lebih dari kandidat lainnya, dia fokus untuk mencari dukungan dari para warga keturunan Hispanik dan Afrika Amerika. Walker merupakan satu – satunya kandidat dengan rata – rata raihan dua angka dalam jajak pendapat. Empat tahun lalu proses nominasi kandidat presiden tidak sesaui harapan partai Republik. Mitt Romney menjadi penyebab dirinya sakit. Bersama, mereka akan mulai untuk menentukan bentuk dari masa depan dan prioraitas partai Republik. Para kandidat memang tidak fokus kea rah itu, namun secara bersama – sama itu akan mencerminkan masa depan partai.

Label: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar