MEKAH – Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi kemarin mengatakan penyelenggaraan ibadah haji tahunan tetap akan berjalan seperti biasa, meskipun telah terjadi insiden jatuhnya derek yang menewaskan 107 jamaah haji serta melukai 238 orang di Masjidil Haram, Mekah. ... Kemarin sudah banyak jamaah yang kembali beribadah di mesjid ini. “Para korban luka dan tewas sudah dibawa ke rumah sakit. Tidak ada lagi korban yang masih berada di lokasi kejadian,” ucap Jenderal Suleiman al-Amr, Direktur Jenderal Otoritas Pertahanan Sipil, dilansir Al Jazeera. Dia menambahkan angin kencang dan hujan lebat menumbangkan pohon dan meruntuhkan derek terletak disekitar lokasi mesjid. “Derek ambruk dekat jembatan Al-Salam di bagian atas wilayah Al-Masaa, sehingga juga meruntuhkan sebagian kecil struktur Al-Masaa dan bagian lain dari Al-Mataf, sebuah jembatan disekitar Kabah,” tambah Amr. Gubernur Mekah, Pangeran Khaled al-Faisal memerintahkan segera dilakukan penyelidikan atas insiden ini. Ucapan belasungkawa juga berdatangan dari beberapa pemimpin dunia diantaranya para pemimpin negara Timur Tengah, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Inggris David Cameron. Hampir sebanyak 800.000 jamaah haji telah tiba di Mekah, Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji. Umat Islam dari berbagai negara di seluruh dunia berkumpul untuk menjalankan ibadah haji yang akan dimulai pada 21 September mendatang. Tahun lalu jumlah jamaah haji mencapai dua juta orang. Bagian masjidil Haram yang menjadi salah satu bangunan suci umat Islam, ditutup pada Sabtu disekitar lokasi ambruknya derek tersebut. Media AFP melaporkan para jamaah mulai mendatangi masjidil Haram setelah mendengar adzan shalat zuhur. “Insiden ini tidak akan mempengaruhi musim haji ini dan lokasi insiden akan segera diperbaiki dalam beberapa hari,” ucap otoritas yang menolak disebut namanya, seperti dilansir AFP. Seorang pekerja di masjidil Haram, Abdel Aziz Naqoor mengatakan dia melihat jatuhnya derek besar itu setelah terkena hantaman badai. “Jika bukan karena jembatan Al-Tawaf mungkin korban luka dan tewas akan lebih banyak lagi,” ucap Naqoor. “Kami baru saja selesai wudhu dan bersiap menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan shalat Maghrib,” ucap Yahya Al Hashemi, seorang wartawan dari CNN. Khaleed Al-Maena dari media Saudi Gazette mengatakan otoritas Arab Saudi sedang melakukan perluasan lokasi di sekitar Masjidil Haram agar ibadah haji dapat dikelola lebih baik lagi. “Jika insiden ini terjadi satu jam setelahnya (waktu Maghrib) akan berdampak buruk,” ucap Al-Maena. “Jika terjadi lima atau empat jam sebelumnya, saya rasa jumlah korban dapat mencapai lebih dari seribu orang,” sambung Al-Maena. Masjidil Haram biasanya dipenuhi jamaah pada Jum’at siang untuk ibadah shalat Jum’at. “Ini menjadi sebuah ironi dikarenakan proyek perluasan ini bertujuan untuk menjamin keselamatan para jamaah,” tambah Al-Maena. Untuk memberikan bantuan kepada korban luka, warga Arab Saudi dan jamaah lainnya pada Jum’at (11/9) malam mengantri untuk mendonorkan darah mereka. Antrian pendonor sepanjang lebih dari 100 orang terlihat di luar Rumah Sakit King Faisal, Mekah. Juru bicara masjidil Haram, Ahmed bin Mohammad al-Mansoori mengatakan bagian derek itu jatuh pada pukul 5:10 waktu setempat karena hantaman angin kencang dan hujan deras. Terdapat jumlah korban dari berbagai negara diantaranya, korban jamaah haji asal Indonesia 33 orang terdiri dari 2 orang wafat dan 31 korban luka. Kementrian Kesehatan Mesir melaporkan 23 orang warganya terluka, sementara pemerintah India mendapat laporan 2 orang tewas serta 15 warganya menderita luka. Otoritas Malaysia melaporkan 10 warganya terluka dan 6 lainnya masih belum dipastikan. Kementrian Luar Negeri Pakistan melaporkan 22 warganya dirawat di rumah sakit Arab Saudi akibat luka. Pemerintah Iran melalui kantor berita IRNA melaporkan 15 warganya terluka.
Label: 107 tewas, angin kencang dan hujan deras, Arab Saudi, derek ambruk, jamaah haji 2015, Masjidil Haram, Mekah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar