Toilet menjadi tempat bagi manusia untuk membuang air kecil maupun besar. Pada umumnya terletak didalam sebuah kamar mandi. Mulai Jum’at (16/9) Museum Guggenheim, New York, Amerika Serikat (AS) memiliki sebuah toilet yang terbuat dari emas 18 karat. Uniknya pengunjung museum juga dapat menggunakan toilet emas ini yang terletak dalam salah satu kamar mandi.
Foto/Kris McKay: Toilet Emas 18 Karat Kobarkan Mimpi Amerika dan Keadilan Ekonomi
... Toilet emas yang diberi nama ‘Amerika’ menggantikan salah satu toilet porselen yang ada sebelumnya. Museum juga menempatkan penjaga keamanan selama jam operasi diluar pintu toilet ini. Mereka juga harus memberikan jawaban dari pertanyaan para pengunjung dan juga mencegah terjadinya aksi vandalisme.
Banyak orang akan bekerja sepanjang hidup mereka dan tak pernah melihat perlengkapan emas. Cuma bermodalkan tiket masuk senilai USD 15 (Rp. 197 ribu) ke dalam museum, maka pengunjung diijinkan untuk berinteraksi dengan toilet unik ini. Bagi pengunjung yang juga menjadi anggota museum dan anak-anak dapat menyentuh toilet ini dengan gratis. Emas yang dibuat menjadi toilet ini adalah hasil karya dari seniman dan pemahat asal Italia, Maurizio Cattelan. Karya uniknya ini terinspirasi dari ketidakadilan ekonomi, hal ini telah diutarakannya pada awal tahun ini. Saat acara pembukaan yang dihadiri wartawan, Cattelan mengatakan, “apa pun yang kita makan, apakah itu makan siang bernilai US$200 atau hotdog yang dijual dengan harga $2, hasilnya sama saja, masuk ke toilet.”
Pihak museum menyebutnya sebagai sebuah karya yang ‘berani, kurang sopan’. “Akhirnya mengingatkan kita pada realitas fisik yang tak terhindarkan dari nilai kemanusiaan,” jelas pihak museum dilansir BBC. Museum Guggenheim juga menyatakan bahwa pameran ini bertujuan untuk menyediakan produk barang mewah kepada pengunjung yang tampaknya dimaksudkan untuk 1 persen.
“Ini partisipatif, dimana para pengunjung diundang untuk menggunakan toilet ini secara individu dan terjaga privasinya. Pengunjung diijinkan untuk mendapat pengalaman intim dengan karya seni yang belum pernah ada sebelumnya,” lanjut pihak museum. Hal yang menarik lagi, tiket masuk museum tersebut bertuliskan Amerika. Cattelan mempunyai misi ingin membangkitkan mimpi Amerika dengan menyediakan produk mewah ini kepada semua orang.
Seperti dikutip DailyMail, toilet mewah ini juga memberikan tantangan tersendiri dalam hal pemeliharaan. Terbuat dari bahan logam mulia membuat toilet ini harus dijaga kebersihannya setiap 15 menit. Tim pembersih harus menggunakan tisu medis yang bebas pewangi dan tidak mengandung zat pewarna serta bahan beroksidasi. Secara berkala juga akan dilakukan pembersihan dengan uap dan pemolesan.
Cattelan, 55, juga dikenal dengan hasil pahatannya yang provokatif. Termasuk ‘La Nona Ora (The Ninth Hour). Karya ini menggambarkan Paus John Paul II yang melantai karena serangan meteorit. Toilet emas ini juga dibandingkan dengan hasil karya seniman Marcel Duchamp ‘air mancur pelopor’, sebuah tempat buang air kecil yang dipamerkan di New York pada 1917. Saat itu karya Duchamp menjadi sensasi dalam dunia seni.
|