BEIJING – China dan Vietnam akan melakukan kerjasama maritim untuk memelihara keamanan dan stabilitas di Laut China Selatan (LCS). Kerjasama akan difokuskan pada pengendalian dan mengatur perselisihan yang terjadi. Hal ini dikemukakan oleh Li Keqiang, Perdana Menteri China dalam pertemuannya dengan Nguyen Xuan Phuc Perdana Menteri Vietnam. ... Kementrian Luar Negeri China menyatakan, Perdana Menteri Keqiang saat bertemu Perdana Menteri Phuc pada Senin (13/9) mengatakan bahwa perselisihan LCS ini melibatkan kedaulatan negara dan hak maritime begitu juga dengan ‘perasaan nasional’. “China dan Vietnam harus bekerja sama, teliti mematuhi dengan tingginya angka consensus. Memelihara stabilitas maritim, mengatur dan mengendalikan perselisihan, mengedepankan kerjasama maritim, terus menumpuk konsensus. Bersama-sama memelihara perdamaian maritim dan regional, menjaga stabilitas, menciptakan kondisi untuk perkembangan dalam hubungan bilateral,” terang Li Keqiang dilansir CNA. Pemerintah China mengklaim hampir seluruh wilayah LCS dimana nilai perdagangan hasil lautnya yang mencapai USD 5 triliun (Rp. 65.904 triliun) terlewati begitu saja. Tak hanya klaim sepihak China yang memanas, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim wilayah laut ini karena dianggap memiliki sumber minyak dan gas yang cukup banyak.
Read More.. Label: China, Laut Cina Selatan, LCS, perairan sengketa LCS, PM Li Keqiang, PM Nguyen Xuan Phuc, Vietnam
Langganan:
Postingan (Atom)