Hassan Rouhani Bantu Suriah Berjuang Sampai Akhir

21.08 / Diposting oleh nivra /

Presiden Bashar al-Assad mendapat dukungan sepenuhnya dari Iran sampai akhir perjuangan mereka. Hal ini dikemukakan media Iran mengutip pernyataan Presiden Hassan Rouhani, yang memberi tanda – tanda untuk membantu. ... Pihak militer Suriah berada dalam posisi yang penuh tekanan berat akibat konflik selama empat tahun terakhir. Bulan lalu, kelompok ISIS mengambil alih kota kuno Palmyra di pusat Suriah. “Bangsa Iran dan pemerintah akan tetap berada disisi bangsa Suriah dan pemerintahnya sampai akhir perjuangan, “tulis IRNA mengutip perkataan Rouhani pada Selasa (2/6). Hasan Rouhani merupakan Presiden Iran yang ketujuh, lahir pada 12 November 1948 di propinsi Semnan, Iran. “Pemerintah Teheran tidak akan melupakan kewajiban moral kepada Suriah dan akan terus memberi bantuan dan dukungannya tanpa batas kepada pemerintah dan bangsa Suriah, “ucap Rouhani dalam pidatonya seperti dilansir Reuters. Rouhani juga menjadi anggota Majelis Ahli sejak 1999, menjadi anggota Dewan Pertimbangan sejak 1991, dan juga menjadi anggota Dewan Tertinggi Keamanan Nasional sejak 1989. Pada periode keempat dan kelima dalam keanggotaan Majelis Parlemen Iran ia juga menjadi pembicara. Jabatan sebagai Sekretaris Dewan Tertinggi Keamanan Nasional pernah dijalaninya sejak 1989 sampai 2005. Ia juga seorang negosiator yang ulung bagi Iran dalam menghadapi 3 negara Uni Eropa: Perancis, Jerman Inggris dalam pembahasan terkait teknologi nuklir yang dimiliki Iran. Ia juga tergabung dengan kelompok Syiah dan ulama itihad dan pelobi ekonomi. Rouhani memberikan dukungan secara resmi untuk menegakkan hak – hak etnis dan agama minoritas. Pada 2013 ia menunjuk mantan menteri perdagangan Iran, Eshaq Jahangiri sebagai wakil presiden Iran. Rouhani terdaftar sebagai kandidat Presiden Iran yang pemilunya digelar pada 14 Juni 2013. Janjinya saat kampanye adalah akan mempersiapkan piagam hak – hak sipil, menstabilkan ekonomi, mencairkan hubungan yang dingin dengan negara – negara Barat. Banyak yang memandangnya sebagai seorang politisi yang moderat. Akhirnya ia meraih kemenangan dan menjadi Presiden Iran pada 15 Juni 2013, mengalahkan Mohammed Bagher Ghalibaf, walikota Teheran dan empat kandidat lainnya. Majalah TIME, menobatkannya dalam urutan kesembilan sebagai orang paling berpengaruh di dunia. Kebijakan politik dalam negerinya adalah menegakkan kebebasan individu, akses yang terbuka pada informasi, menegakkan hak kaum wanita dengan menunjuk seorang wanita menjadi jurubicara kementrian luar negeri.

Label: , ,

0 komentar:

Posting Komentar