BEIJING – Kementrian Luar Negeri China pada Senin (15/2) mendesak pihak Amerika Serikat dan Korea Utara untuk melakukan duduk bersama saling bertatap muka untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Ketegangan meningkat di semenanjung Korea tak lama berselang setelah Korea Utara melakukan uji coba peluncuran roket. ... Pemerintah China sangat marah dan menentang atas aksi peluncuran roket Korut, mereka juga khawatir akan rencana otoritas Washington dan Seoul yang akan mengerahkan sistim rudal pertahanan milik AS. Jika terjadi dikhawatirkan akan berdampak bagi kepentingan dan keamanan China. “Masalah utama dari isu nuklir di semenanjung ini adalah antara AS dan Korut,” jelas Hong Lei, juru bicara Kementrian Luar Negeri China dilansir Reuters. "Kami mendesak Amerika Serikat dan Korea Utara untuk duduk bersama dan melakukan komunikasi serta negosiasi, untuk mencari jalan terbaik dari kekhawatiran masing-masing dan akhirnya mencapai tujuan yang diinginkan bersama," imbuh Lei. Otoritas Korea Utara meluncurkan roket jarak jauhnya pada Minggu (7/2) dengan membawa satelit. Komunitas internasional mengecam aksi peluncuran roket ini yang dilakukan beberapa minggu setelah Korut melakukan uji coba bom nuklir. Otoritas Korut bersikeras bahwa peluncuran roketnya untuk keperluan perdamaian, namun Seoul dan Washington berpendapat bahwa telah terjadi pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB karena menggunakan teknologi rudal balistik yang dilarang oleh resolusi itu. PBB juga menyatakan percobaan nuklir Korut ini melanggar resolusi PBB. China yang dulunya pernah menjadi aliansi diplomatik terdekat Korea Utara merasa frustasi dengan aksi yang dilakukan negara ini. Dalam sebuah tulisan dari China Daily dikatakan bahwa sanksi PBB terhadap Korut “benar-benar menggigit”. "Ancaman senjata nuklir milik Korut lebih nyata dari sebelumnya," tulis China Daily. Hong Lei juga beberapa kali menulang pernyataannya bahwa Korut harus membayar mahal atas apa yang dilakukannya.
Label: Amerika Serikat, China, Dewan Keamanan PBB, Korea Utara, Korut langgar Resolusi PBB, negosiasi damai, perundingan, Tiongkok, uji coba nuklir Korut, uji coba rudal balistik Korut
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar