MALADEWA – Kepolisian Maladewa menahan Wakil Presiden Ahmed Adeeb dalam lebih dari satu dugaan persekongkolan untuk membunuh Presiden Abdullah Yameen. Namun Presiden berhasil selamat dari ledakan bom pada kapal yang ditumpanginya bulan lalu. ... “Wakil Presiden Adeeb ditahan dan dimasukkan Penjara Dhoonidhoo di sebuah pulau khusus penjara,” kicau Menteri Dalam Negeri Umar Naseer melalui akun twitternya, dilansir AFP. “Dia dijatuhi tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi,” sambung Naseer. Wakil Presiden Adeeb, 33, ditahan pada pukul 7:00 waktu setempat di bandara internasional Maladewa setelah kepulangannya dari Singapura. Kepolisian Maladewa mengonfirmasi penahanannya yang berhubungan dengan sebuah penyelidikan atas terjadinya ledakan kapal Presiden Yameen pada 28 September. Saat ledakan itu Presiden tidak mengalami luka, namun Fatimah Ibrahim, istrinya dan dua orang lainnya terluka. “Wakil Presiden Ahmed Adeeb ditahan dibawah surat perintah pengadilan untuk sebuah penyelidikan atas ledakan kapal presiden,” kicau polisi Maladewa melalui twitter dilansir AFP. Adeeb dikawal begitu saja oleh polisi setelah kepulangannya dari Singapura menggunakan maskapai Singapura. Kemudian dengan kapal penjaga pantai dia dibawa menuju pulau penjara Dhoonidhoo. Penangkapan Adeeb menjadi sebuah ironi, karena pria 33 tahun ini diangkat menggantikan mantan Wakil Presiden Mohamed Jameel yang ditahan karena juga dituduh berkhianat. Setelah insiden ledakan Presiden Yameen, 10 hari lalu memecat Menteri Pertahanan Moosa Ali Jaleel. Pemecatan dilakukan setelah kepulangan Presiden menunaikan ibadah haji di Mekah, Arab Saudi. Beberapa jam sebelum penahanan wakil presidennya, dia juga memecat kepala kepolisian Hussain Waheed. Ini dilakukan sebagai langkah pembersihan terhadap individu yang loyalitasnya diragukan. Otoritas keamanan Maladewa juga menahan dua orang anggota pengawal kepresidenan yang diduga mensabotase kapal Presiden Yameen. Namun hingga saat ini penyebab dari ledakan itu sendiri belum jelas diketahui. “Keamanan di sekitar pulau penjara diperketat,” ucap Abdullah Nawaz jurubicara polisi. Puluhan pendukung Adeeb telah bersiap menyambut kepulangannya, namun mereka berhasil dibubarkan oleh polisi. Otoritas juga akan mengerahkan personil militer dan tambahan anggota polisi untuk memelihara ketenangan publik setelah penahanan Adeeb. “Polisi tidak mentolerir adanya tindakan kekerasan di ibukota. Polisi dan militer akan dikerahkan untuk menjaga keamanan,” sambung Nawaz. Menurut keterangan, sebanyak empat orang yang memiliki hubungan dengan Adeeb telah ditahan lebih dulu dan juga ditempatkan di pulau penjara Dhoonidhoo. Presiden Yameen menunjuk Adeeb menjadi wakilnya sejak tiga bulan lalu setelah mendakwa Wakil Presiden Mohamed Jameel atas tuduhan pengkhianatan. Agar Adeeb bisa menjadi wakilnya, Presiden Yameen telah mengubah konstitusi untuk mengurangi syarat usia dari 35 menjadi 30 tahun. Sehingga Adeeb yang berusia 33 tahun dapat menjadi wakilnya. Karir politik Adeeb cepat menanjak, juga menjadi tokoh utama kebencian bagi partai oposisi. Mereka menuduhnya mengirim anggota geng untuk melakukan serangan terhadap para pembangkang.
Label: Ahmed Adeeb ditahan, berkhianat, ingin gulingkan presiden Yameen, Maladewa, Presiden Maladewa Abdullah Yameen, wakil presiden Maladewa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar