Obama Minta Maaf Kepada Abe Terkait Penyadapan

19.41 / Diposting oleh nivra /

TOKYO – Situs Wikileaks lagi – lagi mengeluarkan berita heboh dalam situsnya. Mereka menyatakan pemerintah Amerika Serikat (AS) telah melakukan aktifitas mata – mata terhadap politisi Jepang. Oleh karena itu Presiden AS Barack Obama segera meminta maaf kepada pemerintah Jepang. ... Juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga mengatakan pada Rabu (26/8), PM Shinzo Abe ditelfon oleh Presiden Obama untuk meminta maaf. Suga menambahkan bahwa kedua pemimpin setuju untuk melanjutkan kerjasama dalam mengatasi masalah ekonomi global, terkait runtuhnya pasar saham global dan dipicu kekhawatiran kondisi ekonomi China. “Presiden Obama mengatakan dia sangat menyesal, kasus ini menimbulkan perdebatan besar di Jepang, “ucap Suga dilansir AFP. Suga mengatakan PM Abe sangat serius menangani kasus ini. “PM Abe menyatakan keseriusannya kepada Obama, jika keprihatinan rakyat Jepang terkait masalah ini, akan beresiko merusak hubungan atas dasar kepercayaan diantara sekutu, “tambah Suga. “Abe dan Obama akan terus bekerja sama dalam masalah ekonomi, “jelas Suga. Obama juga mengatakan dukungan Washington atas pidato PM Abe saat perayaan ke-70 Peran Dunia II, bahwa Jepang menyesal namun generasi berikutnya tak perlu meminta maaf atas sejarah perang Jepang. Wikileaks menjelaskan bahwa yang menjadi target penyadapan adalah politisi senior Jepang, termasuk Menteri Perdagangan Jepang Yoichi Miyazawa. Tak seperti Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande yang menjadi target penyadapan, PM Abe tidak menjadi target penyadapan. Wikileaks pada bulan lalu mengatakan, bahwa telah mengungkap penyadapan yang telah berlansung lama dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) terhadap politisi dan beberapa perusahaan besar Jepang. Jika dibandingkan dengan ekpresi dari pemerintah Perancis dan Jerman terkait kasus penyadapan dilakukan NSA ini, Pemerintah Jepang terlihat sedikit diam menanggapi kasus ini. Selain meminta maaf, Obama dan Abe juga membicarakan masalah gejolak pasar saham dengan penjualan besar – besaran, setelah pemerintah China memotong nilai mata uang Yuan dalam usaha keras untuk meningkatkan ekspor. Ini dianggap memicu terjadinya perlambatan ekonomi dan berikutnya pada pertumbuhan ekonomi global.

Label: , , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar