HANOI – Otoritas Vietnam menangkap delapan orang pembajak kapal tangker berbendera Malaysia pada Jum’at (19/6). Pada Minggu media setempat melaporkan, ketika mereka ditangkap kedelapan pembajak ini berbicara bahasa Indonesia dan membawa uang tunai dalam jumlah banyak. ... Kelompok pembajak ini ditangkap ketika mereka berhenti di pulau Tho Chu yang terletak di wilayah barat daya Vietnam. Saat itu dengan perahu penyelamat mereka hendak melaporkan telah mengalami kecelakaan di laut. Pada hari yang sama otoritas Malaysia mengatakan delapan orang yang seminggu lalu telah menahkodai kapal MT Orkim Harmony, berhasil mengelabui kapal perang dengan meloloskan diri menggunakan sekoci ditengah kegelapan. Dalam dua tahun terakhir pembajakan kapal semakin meningkat di wilayah Asia Tenggara. Mereka menargetkan kapal tangker kecil yang membawa bensin, solar atau minyak gas. Media VNExpress pada Minggu mengatakan kedelapan orang yang berusia antara 19 hingga 61 tahun berbicara bahasa Indonesia. Ketika ditanyai mereka tak dapat memberi penjelasan darimana mendapatkan mata uang asing dalam jumlah besar dan puluhan telepon seluler yang mereka bawa. “Otoritas Malaysia telah mulai proses mengekstradisi para pembajak dalam upaya untuk membawa kedelapan orang ini secepatnya, “ucap Direktur Jendral Ahmad Puzi AbKahar dari Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) dilansir business standard. “Para tersangka ini sangat keras kepala, menolak untuk bekerja sama. Mereka adalah profesional dan semuanya sangat tenang, “ucap Letnan Do Van Toan, Polisi Kelautan Vietnam seperti dilansir AFP. Seorang polisi kelautan lainnya, Kolonel Le Van Minh mengatakan penyelidik memiliki cukup alasan untuk menuntut kedelapan tersangka. “Vietnam secara aktif bekerja sama dengan Malaysia dalam kasus ini. Hal utama adalah bagaimana membuat mereka mengakui tindak kejahatannya, “ucap Minh. Sementara itu kantor berita Indonesia mengatakan pihak Jakarta telah memerintahkan kedutaan besar Indonesia di Hanoi untuk mencari tahu kewarganegaraan dari delapan orang itu. Ketika dilaporkan hilang pada 11 Juni lalu Kapal MT Orkim Harmony sedang berlayar dari pantai barat Malaysia menuju pelabuhan Kuantan di pantai timur dengan membawa muatan 6.000 ton bensin yang diperkirakan senilai USD 5,6 juta (Rp 74,6 miliar). Angkatan Laut Malaysia pada Jum’at mengatakan, kapal MT Orkim Harmony memiliki 22 anak buah kapal tanpa cedera, kecuali seorang pelaut Indonesia yang luka karena luka tembakan di paha. Para perompak berhasil meloloskan diri dengan memerintahkan kapal perang untuk tidak mendekat dan menjaga jarak 5 mil laut (9,2 km) dari MT Orkim Harmony. Jika otoritas tidak menuruti perintah, perompak akan melukai anak bual kapal. Biro Maritim Internasional yang berbasis di London, Inggris telah berulang kali mengingatkan bahwa sekarang perairan Asia Tenggara menjadi daerah paling rawan pembajakan di dunia, mereka juga meminta kepada pemerintah setempat untuk segera bertindak tegas untuk mencegah situasi diluar kendali.
Label: kapal dibajak, MT Orkim Harmony, pembajak, perompak asal Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar