BALTIMORE – Polisi antihuru hara pada Selasa (28/4) bersiap siaga di jalanan yang penuh amarah oleh warga kota Baltimore, Amerika Serikat. Berangnya warga kota ini dipicu akibat kematian seorang pemuda kulit hitam dalam tahanan kepolisian. Kerusuhan di Baltimore menyebabkan kekacauan hampir di sebagian besar wilayah kota, membuat seluruh tahanan polisi mengamuk, pembakaran kendaraan bermotor dan gedung – gedung, penjarahan toko. ... Kobaran api di wilayah yang terletak di timur laut dan mayoritas penduduknya kulit hitam, mulai diberlakukan jam malam bagi warganya pada Selasa malam, setelah kerusuhan yang berlangsung seharian sampai Senin (27/4) malam. Dilansir AFP, Pemerintah negara bagian Maryland, AS menyatakan bahwa kota dalam keadaan darurat setelah kekacauan yang merusak toko dan menjarah barang – barang yang mampu dibawa. Pihak sekolah mengambil langkah pengamanan dengan meliburkan murid – muridnya. “Banyak orang menghabiskan waktu beberapa generasi membangun kota ini yang kemudian dihancurkan oleh para penjahat dengan tanpa perasaan, mencoba merusak atas apa yang telah diperjuangkan selama ini, “ucap Walikota Baltimore, Stephanie Rawlings-Blake dilansir AFP. “Itu sangat bodoh untuk berpikir bahwa dengan menghancurkan kotamu, akan membuat keadaan menjadi lebih baik untuk semuanya, “sambung Rawlings-Blake. Juru bicara Gedung Putih mengatakan, Presiden Barack Obama telah diberitahu langsung perkembangan situasi terkini di Baltimore oleh Walikota Rawling-Blake dan Jaksa Agung baru AS, Loretta Lynch. Merebaknya amarah yang mendalam dari warga telah mencapai puncaknya terkait perlakuan polisi terhadap tahanan kulit hitam di seluruh AS, hal ini terbukti dari kerusuhan yang terjadi di Baltimore. Pejabat kota Baltimore, pemimpin komunitas kulit hitam dan keluarga dari Freddie Gray, 25, di sela – sela pemakaman Freddie Gray menyatakan kerusuhan ini sangatlah memalukan dan merupakan sebuah proses kemunduran. Tayangan televisi menunjukkan seorang ibu yang menampar putranya berkali – kali di kepala karena ikut serta dalam kerusuhan. Ribuan pasukan pengamanan kota, Garda Nasional, dikerahkan untuk membantu aparat kepolisian ketika kerusuhan menyebar pada Senin malam. Pengawas Kepolisian Maryland, Kolonel William Pallozi mengatakan dia meminta tambahan bantuan sebanyak 500 orang polisi dan mengajukan tambahan 5.000 aparat lagi dari wilayah sekitar Maryland. Komandan Garda Nasional AS, Ajudan Jenderal Linda Singh mengatakan 5.000 orang tentaranya telah siap siaga dan akan dikerahkan untuk melindungi warga kota dan harta benda. Akibat aksi brutal warga, sebanyak 27 orang ditahan dan 15 orang polisi terluka terkena lemparan batu dari kerumunan warga yang sebagian besar remaja sekolah menengah atas. Mengutip dari seorang polisi, harian The Baltimore Sun melaporkan bahwa terdapat dua orang yang terluka terkena tembakan polisi pada tempat berbeda. Pihak kepolisian tidak dengan segera mengonfirmasi insiden penembakan ini. Kekerasan warga ini merupakan aksi terbaru dari serangkaian kekerasan warga AS yang terjadi antara polisi dan kebanyakan pemuda Afrika – Amerika. Mereka marah dan memandang insiden – insiden tersebut sebagai kekerasan rasial. Pada musim panas lalu terjadi penembakan fatal terhadap Michael Brown, seorang remaja kulit hitam tak bersenjata yang dilakukan oleh seorang polisi kulit putih di Ferguson, Missouri sehingga memicu amarah warga AS dari wilayah barat hingga timur. Kerusuhan Baltimore dipicu oleh kasus Freddie Gray, yang tewas pada 19 April setelah menderita cedera tulang belakang saat dilakukan proses penangkapan. Meskipun keluarga Gray memohon untuk tenang, namun kelompok geng pemuda berkeliling kota membuat onar sehingga menimbulkan pertempuran dengan aparat kepolisian. Beberapa awak media juga melaporkan menjadi korban penyerangan warga dan peralatan liputan mereka diambil paksa. Kepolisian mengatakan sedang meneliti dari tayangan kamera pengintai untuk menentukan penangkapan terhadap tersangka lainnya, selain dari mereka yang sudah tertangkap sebelumnya.
Label: Baltimore Maryland, Freddie Gray, kemunduran mental, Kerusuhan Baltimore, penembakan warga kulit hitam oleh polisi kulit putih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar