Karim Massimov Pererat Hubungan Kazakhstan dengan China

19.28 / Diposting oleh nivra /

ALMATY – Presiden Nursultan Nazarbayev terpilih kembali sebagai Presiden Kazakhstan untuk periode lima tahun kedepan pada akhir pekan lalu. Ia kemudian menunjuk Karim Massimov yang merupakan loyalisnya selama ini untuk menjabat sebagai Perdana Menteri Kazakhstan. ...Dilansir Reuters, juru bicara kepresidenan mengumumkan Nazarbayev mengajukan ini setelah periode kabinet sebelumnya berakhir, ini sebuah langkah resmi yang membuka jalan untuk menentukan formasi baru pemerintahan. Parlemen Kazakhstan melalui majelis rendahnya Mazhilis, menganggap penunjukkan kembali Massimov lebih dari hanya sekedar formalitas, yang didominasi oleh partai Nur Otan pimpinan Nazarbayev. Massimov, 49, merupakan ahli ekonomi yang juga fasih beberapa bahasa asing, termasuk bahasa Mandarin, sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala staf selama dua tahun. Ia fasih dalam bahasa Kazakhtan, Uyghur, Rusia, Inggris, dan Arab. Sejak 1989 Nazarbayev, 74, telah memimpin negara yang terletak di Asia Tengah ini dan ia menjadi pemimpin partai komunis. Pada 26 April ia berhasil menang dalam pemilihan sela dengan perolehan suara sebanyak 97,75%. Organisasi Kerjasama dan Keamanan Eropa (OSCE) mengatakan bahwa kekurangan oposisi yang kredibel dan pemilih yang tidak ditawarkan pilihan yang menarik dalam dunia politik. Pada 2001 Massimov pernah menjadi Menteri Ekonomi dan Prencanaan. Pria yang bernama lengkap Karim Qajymqanuly Massimov lahir pada 15 Juni 1965 merupakan politisi Kazakh yang menjabat Perdana Menteri Kazakhstan sejak 10 Januari 2007 sampai 24 September 2012 dengan dukungan dari partai Nur Otan. Lepas dari jabatan Perdana Menteri ia lalu menjadi kepala staf kepresidenan. Jabatan ini dianggap sebagai strategi dari Presiden Nazarbayev untuk menyesuaikan kesimbangan kekuatan antara berbagai faksi didalam pemerintahan. Kemudian sejak 2 April 2014 terpilih kembali menjadi Perdana Menteri. Jabatan wakil perdana menteri pernah diembannya sejak 19 Januari 2006 sampai 9 Januari 2007. Pria yang lahir di kota Tselinograd sekarang berganti nama menjadi Astana berasal dari keluarga Uyghur. Massimov merupakan lulusan dari Universitas Rusia People Friendship, yang merupakan universitas urutan ketiga terbaik di Rusia, kemudian ia melanjutkan studinya ke Universitas Wuhan, Hubei, China. Massimov dianggap sebagai orang yang paling memahami tentang China, yang menjadi negara strategis penting bagi Kazakhtan dalam beberapa tahun. Kedua negara ini menjalin hubungan kerjasama bilateral untuk melakukan pengembangan sumber daya energi Kazakhstan.

Label: , ,

0 komentar:

Posting Komentar