Intervensi Pembahasan Nuklir Iran Akan Berakibat Kegagalan

20.52 / Diposting oleh nivra /

NEW YORK – Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif direncanakan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry pada pembukaan konferensi PBB Senin (27/4), yang akan membahas perjanjian senjata anti nuklir. Kedua negara juga membahas kelanjutan dari pembicaraan sebelumnya dalam kesepakatan jangka panjang. ...Perjanjian Non- Proliferasi Nuklir (NPT) yang ditanda tangani 190 negara pada 1970 di maekas besar PBB di New York, Amerika Serikat dengan tujuan membatasi pengembangan kepemilikan nuklir di setiap negara. Dilansir Reuters, Zarif akan bertemu Kerry di sela – sela konferensi tersebut, untuk melakukan negosiasi hal yang penting dari pembahasan nuklir dengan pemerintah AS serta lima negara kuat lainnya. Pertemuan keduanya akan berupaya untuk mencapai ke tahap akhir kesepakatan, yang akan mencapai batas akhir pada 30 Juni 2015. Dalam kesepakatan sementara yang dihasilkan pada 2 April di Lausanne, Swiss antara Iran dan enam kekuatan besar negara – negara . Saat itu pemerintah Iran menyangkal tuduhan terkait pembuatan senjata nuklir, Iran setuju untuk menghentikan pekerjaan nuklir setidaknya selama satu dekade, sebagai gantinya sanksi terhadap Iran yang telah melumpuhkan perekonomiannya akan dicabut. Dalam proses kesepakatan akhir, para diplomat perlu untuk meniadakan rincian tentang waktu, yang merasa lega terkait pencabutan sanksi. Program penelitian dan pengembangan masa depan nuklir Iran akan diawasi oleh IAEA dan jenis cadangan uranium apa yang diperbolehkan bagi Iran. Saat ini sanksi terbukti sebagai salah satu penghalang terbesar. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khameini pernah mengatakan semua sanksi termasuk pembatasan terhadap penggunaan energi dan sektor keuangan harus dicabut ketika perjanjian akhir telah ditanda tangani bersama. Pejabat negara barat mengatakan bahwa ini bukanlah yang disepakati oleh Iran saat pertemuan di Lausanne. Saat pertemuan itu, Zarif dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini membacakan kesepakatan bersama yang mengatakan bahwa, sanksi akan dicabut bersamaan dengan IAEA melakukan verifikasi terhadap Iran dalam menjalankan komitmennya untuk melucuti program nuklirnya. Pejabat Barat mengatakan itu artinya sanksi akan dicabut hanya setelah IAEA memverifikasi kepatuhan. Juru runding senior Iran pada minggu lalu mengatakan babak terakhir dari perundingan nuklir di Vienna antara Iran dan 6 negara besar telah mencapai kemajuan yang baik. Senator AS dari partai Republik telah berkomitmen untuk mencoba menguatkan sebuah rancangan undang – undang (RUU) yang memberikan kuasa bagi Kongres untuk melakukan peninjauan terhadap perjanjian nuklir Iran. Hal ini diperkirakan dapat menjadi hambatan terhadap proses perundingan. Sekitar 70 negara memberikan dukungannya kepada Austria untuk melarang penggunaan nuklir karena akan membuat manusia menderita. Israel, yang menentang kesepakatan nuklir dengan Iran, akan menghadiri konferensi dengan kapasitasnya sebagai pengamat, untuk pertama kalinya sejak 1995. Negara – negara Arab juga merasa khawatir dengan ambisi nuklir yang diperlihatkan Iran.

Label: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar