Pertempuran Kembali Reda Setelah Gencatan Senjata

19.18 / Diposting oleh nivra /

Konflik berdarah yang terjadi diwilayah timur Ukraina telah mereda, namun hal ini tidak membuat perang berakhir. Gencatan senjata yang diberlakukan memberi pengaruh terhadap redanya ketegangan situasi saat ini. Jurubicara untuk kedua belah pihak, pemerintah dan pemberontak pro Rusia mengatakan, telah terjadi beberapa penembakan, terutama di wilayah kota Debaltseve yang terkepung. ...Tapi kedua pihak mengatakan, sebagian besar gencatan senjata tersebut baru terlaksana pada tengah malam. Seorang analis mengemukakan, gencatan senjata sebelumnya terlihat berhasil dan 48 jam berikutnya dapat kembali meletus. Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Perancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel menjadi perantara dalam kesepakatan ini setelah pembahasan yang panjang di ibutkota Belarusia, Minsk. Kepada media BBC, Presiden Poroshenko mengingatkan bahwa Ukraine tidak dapat berpaling jika terjadi pelanggaran atas kesepakatan ini. Pada pidatonya yang disiarkan televisi bersamaan dengan terjadinya gencatan senjata, Poroshenko mengatakan para tentara Ukraina di Debeltseve telah mendapat pasokan amunisi. Pihak militer Rusia telah mengerahkan kekuatannya di Debeltseve, hal ini berbanding terbalik dengan peyangkalan pihak Moskow atas tuduhan kepada mereka terkait keterlibatannya secara langsung dalam perang ini. Amerika Serikat yang telah memperingatkan gencatan senjata itu, dapat segera mengirim senjata ke Ukraina jika proses perdamaian ini gagal. Konflik peperangan yang terjadi di wilayah timur Ukraina dimulai sejak April 2014 dan menurut pejabat setempat lebih dari 5.400 orang tewas terbunuh. Namun PBB meyakini bahwa jumlah korban tewas lebih besar dari angka tersebut. Pada Minggu, jurubicara militer Ukraina Vladyslav Seleznyov mengatakan secara umum gencatan senjata ini sedang diamati. “Penembakan oleh pemberontak tidak secara terus menerus dan pada lokasi tertentu saja, “ujar Seleznyov, seperti dikutip BBC. Anatoly Stelmakh, jurubicara lainnya mengatakan, sejak diberlakukan gencatan senjata telah terjadi sepuluh kali insiden penembakan kebanyakan terjadi di sekitar Debaltseve. Stelmakh mengatakan, pasukan Ukraina telah menolak beberapa serangan yang terjadi di wilayah Shyrokyne, sebelah utara kota pelabuhan Mariupol. Pada serangan yang berlangsung selama dua hari itu telah menewaskan beberapa orang teroris. Jurubicara pemberontak setuju bahwa gencatan senjata ini dapat bertahan untuk sementara waktu. “Gencatan senjata sebagian besar diamati, namun senjata musuh menembaki posisi kami di dekat Debaltseve, “ujar Eduard Basurin jurubicara dari Donetsk People Republic (DPR). Menurut perjanjian Minsk, penghentian permusuhan hanya sebuah langkah awal dan harus diikuti dengan aksi demiliterisasi anta zona 50 – 140 kilometer, dimulai pada Senin. Poroshenko berharap bahwa kesempatan terakhir untuk melakukan perdamaian tak akan hilang dan kesepakatan damai ini harus dijunjung tinggi dan kami berharap aksi gencatan senjata ini akan ditaati juga. Presiden Poroshenko mengatakan masih ada kekhawatiran terhadap situasi di sekitar Debaltseve, dimana beberapa ribu orang tentara Ukraina telah dikepung oleh pemberontak selama beberapa hari. Pasukan pemberontak mengatakan, mereka telah menghadang jalur pasokan di Debaltseve serta mengepung kota. Namun pihak Ukraina membantah pernyataan ini. Pemimpin pemberontak Donetsk, Alexander Zakharchenko mengatakan, sebelumnya pada Sabtu ia menganggap bahwa daerah Debaltseve tidak termasuk dalam perjanjian gencatan senjata. Para pemimpin Eropa telah mengingatkan Rusia, bahwa Moskow dapat menerima sanksi tambahan, jika 13 poin kesepakatan gencatan senjata tidak ditaati.

Label: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar