Setiap manusia tentu saja mempunyai makanan kesukaannya masing – masing. Ada yang menyukai daging, sayuran, pasta, makanan laut dan sebagainya. Namun tahukah Anda apa makanan favorit para diktator dunia seperti, Sadam Husein, Joseph Stalin, Benitto Musollini, Muamar Qadafi Makanan Favorit Para Diktator Dunia Setiap manusia tentu saja mempunyai makanan kesukaannya masing – masing. Ada yang menyukai daging, sayuran, pasta, makanan laut dan sebagainya. Namun tahukah Anda apa makanan favorit para diktator dunia seperti, Sadam Husein, Joseph Stalin, Benitto Musollini, Muamar Qadafi. Mereka adalah individu yang pernah memimpin negaranya dengan sistim kediktatoran. Melalui buku ‘Makan malam para diktator’, sebuah panduan dengan cita rasa buruk untuk menghibur tiran melalui buku resep masakan yang mengungkapkan makanan favorit dari para lelaki pembunuh termasuk Hittler dan Stalin. Sang penulis Victoria Clark dan Melissa Scott menerangkan bukunya sebagai campuran sejarah, kumpulan foto dan buku resep masakan yang mengungkap makanan yang bisa mempertahankan tirani. Sebagai kata pembuka dalam buku itu, “Kami sangat berharap buku ini akan menghibur dan menginformasikan para pembaca, tapi juga memperkenalkan mereka dengan beberapa masakan eksotis dan oleh oleh yang mengingatkan kita betapa tipisnya perbedaan antara lelaki dan monster. Saat makan malam di jajaran petinggi diktator komunis Rusia lebih terasa bagaikan sebuah pesta malam pelajar di Inggris. Permainan dengan taruhan meminum minuman keras, perkelahian makanan, bernyanyi dan berdansa sudah menjadi hal yang umum. Namun, jika dalam acara pelajar tujuannya semata – mata hanya untuk bersenang – senang, bagi Joseph Stalin pesta yang diadakan lebih kepada untuk menunjukkan kekuasaannya, mempermalukan orang dan mengekspos kelemahan mereka. Bernyanyi dan berdansa bukan sebuah ekspresi untuk kesenangan melepas kepenatan dalam bekerja, tapi lebih kepada sebuah aksi kewajiban yang ditegakkan oleh pemimpin yang menakutkan. Sementara itu, ia akan menikmati minuman jika posisi para tamunya di bawah meja untuk kembali membuktikan keunggulannya. Clark dan Scott menulis, “ ‘Tebak Suhu’ merupakan permainan minuman favorit Stalin dan mengurangi banyak tamu untuk mengejutkan, tidak terkontrol layaknya bangkai kapal.” Pesta makan malam Stalin dapat menghabiskan waktu sampai 6 jam dengan pengaruh masakan dari daerah asalnya Georgia, seperti kenari, bawang putih serta buah plum dan delima. Karena kegemarannya untuk makan dan minum secara berlebihan, ia terkena serangan jantung dan meninggal pada usia 75 tahun. Penulis juga mengungkapkan bahwa Adolf Hittler memiliki lebih banyak kasih sayang kepada hewan dibanding kepada sesama manusia, namun dia bukanlah seorang vegetarian. Momen – momen tertentu yang terdokumentasi menunjukkan ia beberapa kali menyantap makanan burung merpati dan hati pada acara resmi jamuan makan malam. Seorang koki asal Inggris, Dione Lucas yang bekerja di hotel Hamburg pada awal 1930-an mengatakan, bahwa pemimpin Nazi ini suka sekali makan burung. Dalam buku masak Sekolah Memasak Gourmet 1964, Lucas mengatakan, “Saya tak bermaksud merusak nafsu makan untuk boneka gemuk, tapi Anda mungkin tertarik untuk mengetahui bahwa itu merupakan makanan favorit Tuan Hitler yang sering makan di hotel.” Hitler mempunyai 15 orang yang bertugas sebagai pencicip makanan sebelum makanan itu sampai di hadapannya, hal ini dilakukan karena ia sangat takut makanannya diracuni pihak musuh. Dalam waktu 45 menit setelah dicoba oleh para pencicip makanan itu dan terbukti tidak ada pencicip makanan yang keracunan atau meninggal, baru makanan tersebut dibawa menuju ke meja Hitler. Salah seorang pencoba makanannya, Margit Wolf mengatakan, “Ada asparagus yang dihidangkan dengan saus Hollandaise, kaldu sayuran dengan sedikit pangit semolina, paprika panggang merah, beras, salad dan sayuran rebus, “ungkapnya seperti tertulis dalam buku makanan para diktator. Lain halnya yang terjadi dengan Italia dengan diktatornya Benito Mussolini, jika ia berkesempatan untuk memimpin dunia maka seluruh dunia akan diwajibkan untuk memakan makanan Italia. Ia pernah mengatakan, “Masakan Perancis tak berguna dan masakan Italia adalah yang terbaik di dunia, “seperti dilansir Dailymail. Namun, ini bukan berarti ia menyenangkan diri sendiri dengan makan pasta atau pizza. Salah satu makanan favoritnya adalah salad dengan bawang putih mentah yang dicincang kasar, ditambah dengan minyak dan lemon. Mussolini terkena penyakit pembengkakan ginjal, gula darah yang tinggi, kerusakan usus. Kemudian tim medis pun mewajibkannya untuk mengubah pola makannya. Kandungan makanannya harus ada daging kelinci dan ayam, pola makan ini menunjukkan perubahan yang cukup baik untuk kesehatannya. Berbeda dengan pola makan di Eropa, Saddam Hussein yang memimpin Iraq selama 69 tahun dengan tangan besi, sangat gemar sekali makan ikan. Hussein tanpa kenal waktu dapat kapan saja melahap ikan dan harus sesegar mungkin. “Satu waktu ia membangunkan juru masaknya pukul 5 atau 6 pagi untuk memanggang ikan yang baru ditangkapnya, “seperti tertera dalam buku. Sikap tanpa perasaan, sifat membunuh terungkap pada suatu hari, ketika ia sedang makan. Saat mengunyah buah zaitun dan berbicara dengan kepala intelijennya seraya meludahkan biji zaitun dari mulutnya dan berkata, “Suatu hari aku akan meludahi (membuang) Israel dari tanahnya.” Muammar Qaddafi pemimpin Libya yang eksentrik dia gemar sekali minum susu unta untuk mengurangi penyakit perut kembung yang dideritanya dan untuk memelihara warna putih cemerlang giginya. Qaddafi sangat gemar dengan makanan asal tanah kelahirannya yaitu daging unta dengan kuskus dan ia juga suka dengan makanan Italia, meskipun kedua negara saling menjaga jarak. Sementara pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il diketahui sebagai pemilih dalam hal makanan. Pada buku itu tertera, “Ratusan orang – orang yang nasibnya malang direkrut untuk melestarikan kesehatannya dan semangatnya yang tinggi akan pola dietnya. Sebuah tim kecil yang terdiri dari para wanita dipekerjakan untuk memantau agar setiap butir beras yang dipersiapkan untuknya harus sama dalam hal ukuran, bentuk dan warnanya. Memasaknya harus menggunakan api dengan kayu bakar yang diambil dari puncak gunug dekat perbatasan China. Jong-Il juga gemar makan sushi, tak ketinggalan ikan segar mentah pun juga disantapnya dengan mulut ikan masih terengah – engah dan ekornya masih bergerak. Bukti lain dari sifat kejamnya adalah ketika ia mengangkat lobster hidup didalam kereta saat melintasi Siberia dalam perjalanan ke Moskow. Ia juga mempunyai perkebunan pangan pribadi, sementara masih banyak rakyat Korea.
Label: Adolf Hitler, Benito Mussolini, Joseph Stalin, Kim Jong Il, Makanan favorit, Muammar Qadaffi, Sadam Hussein
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar