UKRAINA - Dalam usaha mempertahankan daerah penguasaannya di Donetsk, milisi Ukraina melemparkan granat ke bangunan sekolah sehingga menewaskan empat orang. Insiden ini terjadi saat hari pertama masuk sekolah dimulai. Sementara itu ditempat lainnya di Donetsk sebuah kendaraan menjadi sasaran penghancuran sehingga menewaskan enam orang. UKRAINA - Dalam usaha mempertahankan daerah penguasaannya di Donetsk, milisi Ukraina melemparkan granat ke bangunan sekolah sehingga menewaskan empat orang. Insiden ini terjadi saat hari pertama masuk sekolah dimulai. Sementara itu ditempat lainnya di Donetsk sebuah kendaraan menjadi sasaran penghancuran sehingga menewaskan enam orang. “Untungnya tak ada korban luka yang dialami oleh para siswa sekolah, namun seorang guru biologi dan orang tua murid tewas pada kejadian itu, “ungkap saksi mata kepada Reuters, seperti dilansir BBC. Sekolah ini terletak 4 km dari bandara Donetsk ini, ketika terjadi kontak senjata antara milisi dengan tentara Ukraina, sehingga kedua belah pihak saling menyalahkan atas insiden Rabu kemarin. Perjanjian gencatan senjata ini disepakati sejak 5 September lalu, namun sudah terjadi beberapa kali kontak senjata antara kedua belah pihak. Pihak otoritas Kiev mengatakan, milisi yang memproklamirkan secara sepihak Donetsk People’s Republic (DPR) ini, terlebih dulu melakukan serangan dengan meluncurkan roket. Tapi pemimpin DPR Andrei Purgin kepada stasiun TV Rusia mengatakan, roket Ukraina telah diluncurkan ke pemukiman penduduk yang diluncurkan dari jarak 40 km. Beberapa minggu terakhir ini milisi pro Rusia telah beberapa kali melakukan percobaan untuk menguasai wilayah bandara sampai ke daerah baratdaya Donetsk. Para murid di Donetsk telah kembali masuk sekolah pada Rabu saat dimulainya tahun ajaran baru, setelah sebelumnya jadwal ini diundur selama sebulan akibat perang. Banyak anak – anak dipindahkan ke daerah yang lebih aman, namun setelah adanya kesepakatan gencatan senjata kekerasan hanya berkurang sedikit. Pada saat kejadian di sekolah yang terletak di daerah Kievsky terdapat 200 orang, jumlah ini termasuk 70 murid. Untungnya tak seorang murid pun terluka saat insiden. Seorang wartawan dari Reuters menyaksikan insiden lainnya, terjadi ledakan lain pada sebuah kendaraan minibus yang menewaskan 6 orang . Sementara BBC melaporkan, hanya sedikit murid yang hadir pada saat hari pertama masuk sekolah. Hari pertama sekolah para murid pun terpaksa mendengar suara ledakan – ledakan artileri dari kejauhan. “Hal pertama yang harus diajarkan kepada para murid adalah untuk mencintai negaranya dan kota tempat tinggalnya. Mereka harus menghormati orang – orang disekitarnya, “ungkap seorang guru bahasa Inggris.
Label: milisi pro rusia, school, Ukraina
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar