KABUL – Dua kandidat presiden Afghanistan menandatangani kesepakatan kekuasaan, yang menetapkan Ashraf Ghani Ahmadzai terpilih sebagai Presiden baru Afghanistan dan Abdullah Abdullah sebagai chief executive ( perdana menteri ). Tapi pihak komisi pemilihan setempat menolak untuk mempublikasikan hasil pemungutan suara untuk meredakan ketegangan suasana. Harapan Baru Afghanistan di Pundak Ashraf Ghani Ahmadzai KABUL – Dua kandidat presiden Afghanistan menandatangani kesepakatan kekuasaan, yang menetapkan Ashraf Ghani Ahmadzai terpilih sebagai Presiden baru Afghanistan dan Abdullah Abdullah sebagai chief executive ( perdana menteri ). Tapi pihak komisi pemilihan setempat menolak untuk mempublikasikan hasil pemungutan suara untuk meredakan ketegangan suasana. Dengan tercapainya kesepakatan politik saat ini akan mengakhiri perselisihan politik yang berlangsung berbulan – bulan disertai dengan sengketa yang dapat membawa kondisi negara kedalam suasana kekacauan dan menyulitkan penarikan mundur pasukan asing. Ahmadzai dan Abdullah menandatangani kesepakatan berbagi kekuasaan yang disaksikan langsung oleh Presiden Hamid Karzai yang berkuasa sejak 2001 setelah invasi AS menaklukkan Taliban. Dibutuhkan waktu berminggu – minggu untuk mencapai pembagian kekuasaan ini setelah sebelumnya pada Juni ada tuduhan penggelapan suara. Bertempat di istana presiden kedua kandidat itu menandatangani kesepakatan, kemudian saling berpelukan dan berjabat tangan. “Saya sangat senang hari ini, karena kedua saudara saya, Dr Ashraf Ghani dan Dr Abdullah Abdullah dalam perjanjian Afghan sepakat untuk kepentingan negara, kemajuan negara dan pembangunan negeri ini. Mereka setuju terhadap kerangka pemerintahan baru Afghanistan, “ungkap Presiden Karzai seperti dikutip nydaily. Sementara itu kepuasan tersendiri dirasakan oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry karena dirinya yang menjadi ‘juru damai’ pada Juli bagi kedua kandidat untuk berbagi kekuasaan. “Perjanjian ini menandai kesempatan penting bagi persatuan kesatuan dan meningkatkan stabilitas di Afghanistan. Kami terus menyerukan kepada semua warga Afghanistan termasuk para pemimpin masyarakat politik, agama, dan sipil - untuk mendukung perjanjian ini dan kedepannya secara bersama-sama," ungkap pihak Gedung Putih dalam pernyataannya. Tertera pada empat halaman Perjanjian pembagian kekuasaan yang menyatakan bahwa Presiden dan Chief Executive harus bekerja berdasarkan ‘kemitraan, kolegialitas, kolaborasi, dan yang terpenting adalah tanggung jawab kepada rakyat Afghanistan. Jan Kubis pejabat tinggi PBB di Afghanistan, mengatakan ketidakpastian yang terjadi beberapa bulan terakhir telah mengorbankan keamanan, ekonomi dan pemerintahan. NATO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya berharap kedua pemimpin bisa bergerak maju dalam semangat kemitraan politik yang sejati. Ketua Komisi Pemilihan Ahmad Yousuf Nouristani, mengatakan mereka telah berbagi total hasil pemungutan suara dan nanti komisi akan mengumumkan hasilnya. Pendukung Ghani Ahmadzai melaporkan hasil akhir dari komisi pemilihan yang beredar di sosial media menunjukkan Ghani memperoleh sekitar 55% suara dan Abdullah sekitar 45% suara. Seperti dikutip washingtonpost Menteri Luar Negeri AS John Kerry megatakan, Afghanistan akan mengalami proses demokratisasi untuk pertama kalinya perpindahan kekuasaan secara damai selama 40 tahun terakhir. Ashraf Ghani Ahmadzai yang lahir pada 1949 di Logar, Afghanistan berasal dari suku Pasthun. Ia lulus dari sekolah mengengah Habibia jenjang pendidikan yang ditempuhnya di Kabul. Kemudian ia melanjutkan studinya dengan mengambil gelar Bachelor of Administration untuk kajian studi Amerika di Universitas Beirut. Tak hanya sampai disitu pendidikannya ia pun hijrah ke negeri paman sam untuk meneruskan pendidikannya di Universitas Colombia mengambil gelar PhD pada Antropologi. Pengalaman kerja yang terbanyak dihabiskannya pada Bank Dunia dan sebagai pengajar di Universitas Kabul, Universitas Arroz Denmark dan Universitas John Hopkins di Amerika Serikat. Pada masa pemerintahan transisi Presiden Hamid Karzai ia pun ditunjuk sebagai penasihat ekonomi dan bertanggung jawab untuk rekonstruksi bantuan luar negeri untuk Afghanistan. Kemudian ia menjabat sebagai Menteri Keuangan yang berakhir pada tahun 2004. Pada 2009 Ghani menjadi kandidat presiden namun ia berhasil memenangkan pemilihan saat itu. Untuk pemilu 2014 ini Jenderal Abdul Rashid Duston bertindak sebagai Wakil Presiden pertama dan Sarwar Danish sebagail Wakil Presiden kedua.
Label: Ashraf Ghani Ahmadzai, President of Afghanistan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar