pump up your life

Ini merupakan pulpen pintar pertama di dunia yang memiliki menggabungkan sensor warna dan mikroprosesor. Kedua benda ini melengkapi pulpen pintar yang diberi nama Scribble Pen yang berguna untuk melakukan pendeteksian dan pemrosesan warna apapun yang diinginkan. Pulpen pintar Scribble mampu menyalin 16 juta warna yang ada. Foto/Mashable: Pulpen pintar Scribble mampu menyalin 16 juta warna ... Scribble Pen dibuat oleh Mark Barker dan Robert Hoffman. Kita hanya perlu menekan ujun pulpen dimana terdapat sensornya dan menempelkan ujung dari Scribble Pen pada objek atau warna yang dituju. Misalnya pada bunga atau benda apa saja yang diinginkan dan alat sensornya akan menyalin warna secara akurat. Jika kita ingin menggambar dengan warna merah yang tepat dari sebuah mawar yang indah, atau dalam warna hijau yang hidup dari pohon tertentu. Kita hanya tinggal menyalinnya dengan scribble pen. “Pulpen ini cocok dipakai oleh fotografer, desainer, mahasiswa, anak-anak, seniman, guru, dekorator interior. Scribble pen dapat menyalin warna dengan tepat, apapun objeknya,” jelas juru bicara Scribble Pen seperti dilansir DailyMail Foto/Mashable: Untuk mendapatkan warna hanya perlu menempelkan Scribble Pen pada objek Saat warna telah dipilih dan diproses, sebuah pompa mikro pintar didalam alat akan mencampur warna dari kartrid tinta revolusioner untuk memproduksi warna dan nada yang tepat sesuai pilihan kita. Pulpen pintar ini dalam situsnya menyatakan bahwa tinta yang digunakan tahan air dan tidak akan pudar. Masih belum jelas berapa lama tinta dapat bertahan, namun Mark Barker sang penemu pulpen ini mengatakan dengan satu kartrid tinta ini anda dapat menulis sepanjang ribuan mil. “Kiata dapat menulis sejauh ribuan mil hanya dengan satu kartrid saja,” jelas Barker dilansir Mashable. Scribble Pen ini hadir dalam dua versi, yang pertama pulpen pintar untuk menggambar diatas kertas dan permukaan lain menggunakan tinta asli. Versi lainnya adalah sebuah stylus pintar yang memungkinkan untuk menghasilkan warna yang dipindai secara digital pada ponsel pintar atau tablet. Pulpen dapat terhubung dengan ponsel pintar yang mengusung sistem operasi iOS 7 atau lebih tinggi dan Android 4.0 atau lebih tinggi untuk menyimpan warna hasil pemindaian. Foto: Scribble Pen versi stylus untuk ponsel pintar atau tablet Pulpen pintar Scribble hadir dengan tiga macam untuk berat yang berbeda, juga dilengkapi dengan sambungan Bluetooth untuk melakukan penyimpanan warna hasil dari pemindaian dari beberapa perangkat. Menyangkut soal ketahanan baterai, setiap kali pengisian ulang Scribble Pen mampu bertahan hingga tujuh jam. Pengisian ulang baterai dapat dilakukan dengan kabel USB. Semua ini terdengar sangat menakjubkan untuk sebuah pulpen, namun ada yang harus diketahui sebelum merogoh kocek untuk pemesanan awal sebesar USD 249 (Rp. 3,2 juta) ini. Untuk pulpen versi stylus dibanderol dengan harga USD 119 (Rp. 1,5 juta) . Untuk jenis pulpen pintar gabungan bisa untuk kertas dan menjadi stylus dihargai sebesar USD 300 (Rp. 3,9 juta). Pulpen pintar hadir dalam lima pilihan warna: hitam, putih, abu-abu, biru dan hijau. Pada 2014 pembuat Scribble Pen meluncurkan kampanye di Kickstarter untuk memproduksi pulpen ini untuk menggalang dana sebesar USD 100 ribu (Rp. 1,3 miliar) dan mampu meraup dana sebesar USD 366.566 (Rp. 4,8 miliar). Kendati demikian kampanye ini dibatalkan setelah pihak Scribble gagal untuk memberikan rincian tentang bagaimana cara kerja pulpen dan juga tidak mampu membuat sebauh prototipenya. Dilansir Mashable bahwa pendukung proyek ini tidak pernah dikembalikan. Kemudian manajemen Scribble mencoba melakukan penggalangan dana lagi melalui situs Tilt. Mereka berhasil mengumpulkan USD 227.540 (Rp. 2,9 miliar) namun dibatalkan lagi, namun kali ini pendukung mendapatkan uangnya kembali. Kini untuk memasarkan produk ini manajemen memustuskan untuk menjualnya langsung kepada calon pembelinya melalui situs Scribble. Tapi selain dari beberapa video presentasi yang mengesankan, kami belum melihat bukti nyata bahwa pulpen ini memiliki kemampuan seperti yang dibicarakan. Mungkin saja seperti itu, mungkin juga tidak.