TOKYO – Jepang memperingati lima tahun insiden gempa bumi yang terjadi di lepas pantai pada Jum’at 11 Maret 2011. Kemarin semua aktifitas di Jepang dihentikan sejenak untuk mengenang insiden yang disertai tsunami besar menewaskan 18.500 jiwa terjadi di lepas pantai timur laut. Bencana ini juga menyebabkan kecelakaan nuklir di reaktor Fukushima yang menjadi bencana terbesar dalam 25 tahun terakhir. Foto/Reuters: Seorang warga Jepang menangis saat peringatan 5 tahun tragedi nuklir dan tsunami ... Kaisar Akihito, Putri Michiko, Perdana Menteri Shinzo Abe hadir dalam acara peringatan nasional lima tahun tragedi gempa dan tsunami itu. Peringatan ditandai dengan dilakukannya mengheningkan cipta serentak di seluruh wilayah Jepang pada pukul 14.46 waktu setempat. Ini merupakan waktu dimana gempa terjadi pada lima tahun lalu. Perdana Menteri Shinzo Abe dan Kaisar Jepang Akihito meletakkan karangan bunga pada upacara yang diadakan di Teater Nasional, Tokyo. Dalam pernyataan untuk mengenang insiden itu, Kaisar Akihito, 82, berbicara tentang korban yang harus dievakuasi karena terpapar kontaminasi bahan aktif nuklir. “Saya turut merasakan sakit, saat memikirkan orang-orang yang tak dapat kembali ke tempat tinggalnya,” ucap Akihito seperti dikutip AFP. Dia mengatakan bahwa beberapa wilayah tidak dapat dijadikan tempat tinggal lagi, meski beberapa wilayah lainnya telah dinyatakan bebas kontaminasi nuklir. Kini situasi di wilayah Fukushima sangat rapuh, dimana pembangkit nuklir meledak menyebarkan bahan radioaktif ke wilayah sekitar dan perairan. Bencana ini memaksa puluhan ribu warga yang tinggal disekitarnya untuk meninggalkan rumah mereka, perkebunan dan perahu nelayan. Foto/Reuters: Warga Jepang yang turut berduka cita Dalam peringatan lima tahun bencana nuklir ini Akihito juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh tim penolong korban bencana. “Terima kasih yang terdalam dihaturkan untuk anggota angkatan bersenjata Jepang, polisi, pemadam kebakaran, penjaga pantai Jepang serta para pejabat pusat dan lokal. Juga kepada warga sipil yang mengabdikan dirinya dalam operasi pencarian dan peyelamatan dalam kondisi yang keras, tanpa memperhatikan keselamatan mereka ataupun mengabaikan rasa sakit,” tambah Akihito dilansir JapanTimes. Saat itu wilayah perairan Jepang mengalami gempa bumi berkekuatan 9 skala richter (SR) di pantai Tohoku hingga menyebabkan tsunami setinggi 17 meter. Tsunami besar ini mengakibatkan kebocoran pada pembangkit nuklir Fukushima Dai-chi. Tiga reaktor nuklir pada fasilitas itu meleleh dan menyebarkan radiasi di wilayah sekitar. Wilayah perairan, perkebunan serta udara terkontaminasi oleh isi reaktor nuklir. Foto/AP: Tsunami yang mengahantam Jepang, sebelumnya didahului oleh gempa
Label: bencana nuklir, gempa Jepang 2011, Kaisar Akihito, PM Jepang Shinzo Abe, radiasi nuklir, reaktor Fukushima, tsunami Jepang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar